Begini Cara Basarnas Antisipasi Banjir Lahar Dingin Gunung Lewotobi Laki-Laki
Antisipasi tersebut mengingat kondisi yang cuaca yang sudah memasuki musim penghujan.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) telah membuat jalur evakuasi guna mengantisipasi terjadinya banjir lahar dingin di Gunung api Lewotobi Laki-Laki, Nusa Tenggara Timur (NTT). Antisipasi tersebut mengingat kondisi yang cuaca yang sudah memasuki musim penghujan.
"Jalur untuk masyarakat untuk relokasi, kemarin saya melihat dari BNPB, juga dari Pak Menteri PMK sendiri sudah ngecek langsung, itu sudah dibuat untuk relokasi masyarakat tersebut," kata Kabasarnas Marsekal Madya TNI Kusworo di kantor Basarnas, Jakarta Pusat, Jumat (29/11).
- Antisipasi Banjir di TPS, Pawang Hujan Diundang untuk 'Amankan' Pilkada di Pangkalpinang
- 14 Bahan Dapur yang Bisa Jadi Obat Batuk Alami, Bikin Tenggorokan Lebih Lega
- Tak Perlu Obat, 10 Bahan Alami Ini Bisa Atasi Mabuk Perjalanan saat Mudik Lebaran
- Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi, BRI Peduli Turun Tangan Bantu Sembako Hingga Obat-obatan
Dia mengatakan, pihaknya hingga kini masih terus mengawasi kegiatan Gunung Lewotobi Laki-Laki. Berbagai potensi yang diperkirakan akan terjadi seperti pada saat banjir lahar dingin nantinya sudah dapat dipersiapkan.
"Seandainya nanti ada hujan yang frekuensinya tinggi, itu bisa menjadikan satu dampak lahar dingin, itu sudah kita antisipasi," jelasnya.
Keamanan Warga Prioritas
Kusworo juga melaporkan meskipun pada akhirnya nanti akan terjadi lahar dingin, dia memastikan masyarakat akan tetap aman dan tidak akan sampia ke pemukiman masyarakat.
Gunung Lewotobi Laki-Laki dilaporkan meletus pada malam Minggu (3/11) lalu dilaporkan sebanyak sepuluh orang meninggal dunia akibat tertimpa bangunan yang roboh dari letusan itu.
Berdasarkan laporan dari PVMBG, hasil pemantauan pada Minggu (3/11/2024) antara pukul 18.00 hingga 24.00 Wita menunjukkan bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami satu kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo mencapai 47.3 mm dan durasi gempa selama 1450 detik. Selain itu, terdapat dua kali gempa hembusan yang tercatat dengan amplitudo antara 7.4 hingga 10.3 mm dan durasi antara 32 hingga 40 detik, serta satu kali gempa harmonik dengan amplitudo 19.9 mm dan durasi 20 detik.
Selama periode pengamatan tersebut, Gunung Lewotobi Laki-Laki juga mencatat satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 37 mm dan durasi 17 detik.
Di samping itu, terdapat 32 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo berkisar antara 7.4 hingga 47.3 mm, dengan interval S-P antara 0.8 hingga 2.4 detik dan durasi gempa antara 10 hingga 21 detik. Tak hanya itu, empat kali gempa tektonik lokal juga terdeteksi dengan amplitudo bervariasi antara 14.8 hingga 47.3 mm, S-P antara 4 hingga 4.9 detik, dan durasi gempa antara 26 hingga 34 detik.