Belajar Tatap Muka, Pelajar Diimbau Wali Kota Jambi Berjemur Pagi Sebelum Masuk Kelas
Untuk sekolah yang mengajukan belajar tatap muka harus mengajukan surat rekomendasi dari Satgas Covid-19 dan harus mematuhi protokol kesehatan.
Wali Kota Jambi Syarif Fasha meminta seluruh pelajar berjemur di pagi hari sekitar 15 menit sebelum belajar tatap muka bersama guru. Syarif Fasha meninjau pelaksanaan hari pertama masuk sekolah tatap muka di SMP Negeri 11 Kota Jambi, Senin (1/3).
Syarif Fasha tiba di SMPN 11 Kota Jambi sekitar pukul 09.30 WIB. Setiba di sekolah, Wali Kota langsung meninjau proses belajar mengajar di dalam ruangan.
-
Apa yang dilakukan dosen muda ini di kelas? Sebelum masuk ke kelas, dosen muda bernama Akbar ini memang sudah berkenalan dengan mahasiswanya yang masih baru. Saat masuk ke kelas, mahasiswanya pun bertanya apakah ia kakak tingkat.
-
Kapan doa mau belajar dibaca? Dengan berdoa sebelum belajar, seseorang dapat memohon bantuan dan petunjuk dari Tuhan agar diberi kecerdasan, kejelian, dan pemahaman yang baik dalam proses belajar.
-
Di mana Muhid Ruslan belajar melukis dan menekuni bakatnya? Namun sosok pelajar di Ponpes Daarul Barkah, Tangerang, berhasil membuktikan diri mampu menjadi seniman lukis.
-
Kenapa siswa SDN Ambon belajar di lantai? Tidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran. Sebuah Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kota Serang, Banten, tampak memprihatinkan. Puluhan siswa di sana terpaksa melakukan kegiatan belajar mengajar di lantai karena tak ada meja dan kursi.
-
Bagaimana proses belajar mengajar di Sekolah Dalang Keraton Mangkunegaran? Materi pengajarannya disampaikan dalam bentuk teori dan praktik. Pada awal pertemuan, para siswa diberi naskah beserta contohnya. Selanjutnya mereka diberi dasar-dasar seni pewayangan seperti sulukan, sabetan, dan dhondhogan. Tahapan belajarnya ada empat tahap yaitu tahap awal (purwa), tahap pertengahan (madya), tahap akhir (wasana), dan tahap wredawarna.
-
Kenapa para pelajar ini diamankan? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. "Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
Usai meninjau belajar mengajar, Wali Kota Jambi mengatakan proses belajar mengajar tatap muka di Kota Jambi dilaksanakan dua sesi tatap muka, sehari melalui daring dan sehari lagi tatap muka di kelas itu untuk pelajar kelas I hingga V Sekolah Dasar dan untuk kelas VII dan VIII SMP sederajat. Sedangkan untuk kelas VI SD dan kelas IX SMP sederajat diwajibkan untuk masuk setiap hari dan belajar tatap muka dengan para guru masing-masing.
Untuk jam belajar tatap muka hanya tiga jam dan 15 menit sebelum masuk kelas seluruh pelajar harus berjemur di matahari pagi.
Fasha menjelaskan untuk sekolah yang mengajukan belajar tatap muka harus mengajukan surat rekomendasi dari Satgas Covid-19 dan harus mematuhi protokol kesehatan.
"Sekolah harus mengajukan surat rekomendasi dari Satgas Covid-19, apakah sudah layak atau belum sekolah ini, termasuk yang pertama spanduk pemberitahuan atau peringatan untuk memakai masker dan tidak melepaskan masker, kedua susunan daripada kursi dan meja juga, dan juga sarana untuk cuci tangan serta peringatan tentang fisik physical distancing dan lainnya," kata Fasha.
Selain itu, yang tidak diperbolehkan untuk siswa yakni jajan atau belanja, karena di kantin sekolah tidak diizinkan untuk pedagang berjualan di sekolah.
"Pedagang-pedagang luar juga kami belum bolehkan masuk lingkungan sekolah atau di luar sekolah. Kemudian juga habis sekolah langsung pulang ke rumah, kami sarankan untuk orang tua siswa untuk menjemput," kata dia.
Saat ini, Pemkot Jambi tengah melakukan uji swab terhadap semua tenaga pendidik, untuk upaya memutus mata rantai Covid-19.
Saat ini, para tenaga pendidik dan kami lakukan uji swab sebelum mereka mengajar dan dari sekitar 4.000 tenaga pendidik di Kota Jambi sudah berjalan sekitar 1.000 lebih yang dites usap dan ini terus berjalan setiap hari.
"Hal ini upaya kami dalam memberikan kepastian kesehatan tenaga pengajar demi kenyamanan terhadap anak-anak didik serta para orang tua juga," kata Syarif Fasha.
Baca juga:
Belajar Tatap Muka Dinilai Baru Bisa Diterapkan 1,5 Tahun Usai Vaksinasi Guru
Pembelajaran Tatap Muka Disarankan Setelah Vaksinasi untuk Siswa
18.850 Guru Depok Didata untuk Vaksin, Juli Diharap Bisa Belajar Tatap Muka
DPR Dukung Sekolah Dibuka Kembali Juli 2021
Pemkot Banjarmasin Rencanakan Ujian Akhir Sekolah Tatap Muka