Belum Bayar SPP, Siswa SD di Medan Harus Duduk di Lantai saat Belajar
Kejadian itu viral usai orang tua MI yakni Kamelia datang ke sekolah dan merekam anaknya duduk di lantai.
Seorang siswa kelas empat sekolah dasar di Kota Medan berinisial MI (10) terpaksa duduk di lantai saat mengikuti pelajaran karena menunggak uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) selama tiga bulan. Kejadian itu viral usai orang tua MI yakni Kamelia datang ke sekolah anaknya dan merekam buah hatinya yang seorang diri duduk di lantai dalam kelas ketika jam belajar, Rabu (8/1).
MI diketahui sekolah di SD Swasta Abdi Sukma, Jalan STM, Kecamatan Medan Johor, Kota Medan. Kamelia menceritakan kejadian pilu yang dialami oleh MI.
- Viral Siswi SMAN 8 Medan Tinggal Kelas Usai Orangtua Bongkar Dugaan Pungli di Sekolah
- Viral Siswi SMP Dianiaya Teman Sekelas, Kepala Dipukul dan Rambut Dijambak Hingga Korban Nangis Histeris
- Viral Dosen Traktir Mahasiswa Siomay, Pedagang Dibawa Masuk Kelas
- Kisah Anak Kelas 4 SD Jualan Tahu untuk Bantu Ibunya yang Sakit Ini Viral, Bikin Haru
“Sebelum Natal itu ujian, di situ saya memang belum bayar uang sekolah abang dan adiknya masing-masing tiga bulan. Saya sempat minta dispensasi kepada kepala sekolah agar anak bisa ikut ujian. Alhamdulillah dikasih ujian,” katanya, Jumat (10/1).
Setelah ujian sekolah swasta itu melakukan pembagian rapor. Namun, Kamelia saat itu tidak mengambil rapor MI karena sedang sakit.
“Pada saat pembagian rapor karena masih merasa belum lunas (uang SPP). Saat itu saya sedang sakit makanya enggak bisa ke sekolah. Lalu, libur sampai 6 Januari 2025,” ungkapnya.
Tidak Bisa Ambil Rapor
Kemudian, Kamelia menjelaskan wali kelas MI yaitu H mengirim pesan ke grup WhatsApp para orang tua siswa. Pesan itu menyebutkan para pelajar yang belum membayar uang SPP, uang buku, dan tidak mengambil rapor enggak diperbolehkan mengikuti pelajaran.
Selanjutnya, Kamelia mengirimkan pesan suara ke H dengan maksud memberikan dispensasi kepada MI agar bisa mengikuti pelajaran. Pada 6 Januari 2025, para siswa di SD Swasta Abdi Sukma kembali masuk sekolah. Namun, H kembali mengirim pesan imbauan serupa lewat grup WhatsApp.
“Akhirnya saya kirim voice note secara pribadi. Saya berkata izin belum bisa datang hari ini mungkin besok,” ucap Kamelia.
Sempat Dilarang Ikut Pelajaran
Lantaran MI belum membayar tunggakan uang SPP. Gurunya pun melarang MI untuk mengikuti pelajaran. Namun, MI tetap ingin mengikuti pelajaran di sekolah dan dia terpaksa duduk di lantai kelasnya sejak 6 Januari 2025.
“Sampai hari Rabu 8 Januari 2025, saya bilang ke MI untuk datang ke sekolah. Saya bilang mau coba jual handphone untuk bayar SPP dan uang buku. Terus anak saya bilang kalau dia malu. Malu karena didudukkan di lantai,” jelas Kamelia.
Duduk di Lantai
Setelah mendapat penjelasan dari anaknya jika duduk di lantai saat mengikuti pelajaran. Pada Rabu 8 Januari 2025, Kamelia mendatangi sekolah dan melihat anaknya sedang duduk di lantai. Anaknya di barisan paling depan tapi duduk di lantai menghadap papan tulis. MI tidak diperbolehkan gabung ke teman-temannya.
“Sampai di pagar sekolah, teman-teman MI mengejar dan pegang tangan saya. Mereka bilang ambil rapor MI. Kasihan dia duduk di lantai seperti pengemis. Di situ saya pecah menangis. Saya ke ruang kelasnya dan melihat anak saya duduk di lantai. Tega kali gurunya,” kata Kamelia.
Saat itu Kamelia merekam anaknya yang sedang duduk di lantai. Kamelia juga sempat beradu argumen dengan H perihal MI duduk di lantai kelas.
“Lalu, saya dibawa ke kantor kepala sekolah. Saya bertanya apakah kepala sekolah tahu masalah ini? Kepala sekolah bilang enggak tahu kalau anak saya dihukum sampai duduk di lantai. Peraturan itu juga kepala sekolah tidak tahu,” tandas Kamelia.
Sementara itu belum ada tanggapan resmi dari SD Swasta Abdi Sukma terkait kejadian viral ini.