Benarkah Gus Dur meninggal setelah dijenguk SBY?
Setelah SBY masuk, suami Yenni Wahid, Djohir kembali keluar dan menangis sambil mengatakan Gus Dur telah tiada.
Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur meninggal dunia pada 30 Desember 2009 lalu. Gus Dur meninggal sekitar pukul 18.45 di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).
Bahkan Gus Dur meninggal di saat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ) mengunjunginya. Benarkah Gus Dur meninggal setelah dijenguk SBY?
Kepada merdeka.com, Rabu (4/12) lalu, Wakil Bendahara Umum Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) Bambang Susanto banyak bercerita soal detik-detik meninggalnya tokoh karismatik ini. Bambang adalah salah satu orang yang sejak pagi berada di ruangan tempat Gus Dur dirawat di RSCM.
"Kebetulan sejak pagi saya ada di ruangan menunggui Gus Dur ," ujar Bambang mengawali pembicaraan di kantor redaksi merdeka.com, Rabu (4/12) malam.
Saat itu di ruangan hanya ada dirinya, Inayah Wahid (anak bungsu Gus Dur) dan pengawal Prapto. Sedangkan aspri Gus Dur , Sulaiman sedang di rumah mengurus keperluan lain.
"Kondisi Gus Dur saat itu memang sudah sangat lemah sekali. Bahkan saya suapin puding saya, tidak masuk," ujar Bambang.
Di ruangan VVIP RSCM sekitar pukul 10.30 WIB mendadak Gus Dur merasa kesakitan di seluruh badannya. "Dia meluk saya kenceng banget. Dan ngomong juga sudah mulai enggak nyambung," kenang Bambang.
Topik Pilihan: Presiden SBY | Humor Gus Dur
Bahkan Gus Dur saat itu minta turun dari ranjang tempatnya tidur. Gus Dur juga minta dipijetin sekeras-kerasnya.
"Kita pijat sekeras-kerasnya, tapi Gus Dur tetap minta yang kencang lagi. Padahal biasanya dipegang sedikit saya sudah kesakitan," terangnya.
Tak berapa lama tim dokter segera masuk ruangan. Gus Dur lalu diberi penanganan yang intensif oleh dokter dan diberi obat penghilang rasa sakit.
"Gus Dur juga langsung dibawa menuju ke ruang khusus. Tidak semua orang dibolehkan masuk termasuk saya. Saat itu kita hanya boleh menunggu di luar. Beberapa keluarga besar juga sudah datang ke RSCM," terangnya.
"Sekitar Ashar kondisi Gus Dur saya kira sudah membaik. Ini karena tim dokter yang nangani minta keluarga membawakan kaset CD Beethoven, Gus Dur minta dengerin lagu itu," ujar Bambang.
Saat itu tim dokter juga minta darah untuk tranfusi. Keluarga dan pengurus PBNU yang sudah ada di RSCM pun segera mengusahakan darah dengan menghubungi kerabatnya.
Sekitar pukul 17.45 WIB, Bambang lalu menuju ruang bangsal VVIP, tempat semula Gus Dur dirawat sebelum dipindah ke ruang penanganan.
"Nah pas lagi jalan, saya ketemu dengan dokter Yusuf, yang sejak awal menangani Gus Dur . Dia juga dokter dari kepresiden," terangnya.
Dokter Yusuf, kala itu langsung menyampaikan kepada dirinya bahwa Presiden SBY dalam perjalanan ke RSCM. Yusuf pun enggan menjelaskan kepada alasan RI 1 datang mendadak menjenguk Gus Dur .
"Tapi dari cara penyampaiannya dan raut wajahnya yang agak tegang, saya wis mikir iki mesti ada sing enggak beres. Dalam artian mungkin Gus Dur sudah sangat kritis. Dan dokter kepresidenan memang selalu komunikasi dengan SBY soal kesehatan Gus Dur ," terang pria berkumis ini.
Mendengar SBY akan menjenguk Gus Dur , Bambang segera menuju ruangan penanganan. Dan ternyata rombongan SBY sudah berada di sana.
"Bahkan SBY saya lihat sempat ngobrol dengan tim dokter. Mungkin semacam briefing gitu," terangnya.
Saat itu hanya tim dokter, Presiden SBY dan suami Yenni Wahid, Djohir yang masuk ke ruangan Gus Dur . Tak berapa lama, Djohir keluar sambil menangis dan mengatakan bahwa Gus Dur telah tiada.
"Ya udah, semua nangis di situ pas Mas Djohir bilang gitu. Kabeh nangis. Pak SBY juga langsung mengucapkan bela sungkawa ke keluarga dan kita semua," terangnya.
Namun Bambang tidak mengetahui secara pasti apakah SBY sempat bertemu dengan Gus Dur atau kah ketika SBY datang ke ruangan Gus Dur sudah tidak ada.
"Saat itu enggak ngerti juga, apa sudah sempat ketemu ( Gus Dur ) apa belum. Karena posisinya kita menunggu di luar dan yang di dalam mas Djohir dan tim dokter," terangnya.
-
Siapa yang disebut Gus Dur sebagai wali? Di mata Gus Dur sendiri, Kiai Faqih adalah seorang wali. “Namun, kewalian beliau bukan lewat thariqat atau tasawuf, justru karena kedalaman ilmu fiqhnya,” kata Gus Dur
-
Bagaimana Gus Dur mengubah namanya? Nama asli beliau, Abdurrahman Ad-Dakhil, diberikan oleh ayahnya, KH. Wahid Hasyim, dengan harapan agar Gus Dur kelak memiliki keberanian seperti Abdurrahman Ad-Dakhil, pemimpin pertama dinasti Umayyah di Andalusia. Namun, nama Ad-Dakhil kemudian diganti dengan "Wahid," yang diambil dari nama ayahnya.
-
Apa saja yang dilakukan Gus Dur untuk menunjukkan toleransi dalam kehidupan berbangsa? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Mengapa Gus Dur disebut sebagai Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
-
Di mana Gua Suran berada? Di Kecamatan Jatinom, Klaten, terdapat sebuah gua yang oleh penduduk setempat dinamakan Gua Suran.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
Baca juga:
Rahasia Gus Dur tidur, bangun masih nyambung
Humor Gus Dur: Jawaban Ho..oh
Humor Gus Dur: Tentara Indonesia paling pemberani
Kisah Gus Dur berseteru dengan Soeharto
Humor Gus Dur: Semua Presiden RI KKN