Berawal Cekcok, Kepala TK di Bantaeng Dianiaya Kekasih hingga Meninggal
Polisi akhirnya mengamankan pelaku penganiayaan Kepala Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Pullauweng, Andi Marhani, setelah sepekan buron. Korban meninggal dunia usai mendapat perawatan selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Daerah Anwar Makkatutu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Polisi akhirnya mengamankan pelaku penganiayaan Kepala Taman Kanak-Kanak (TK) Pertiwi Pullauweng, Andi Marhani, setelah sepekan buron. Korban meninggal dunia usai mendapat perawatan selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Daerah Anwar Makkatutu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan.
Kepala Satreskrim Polres Bantaeng Ajun Komisaris Rudi mengatakan, pelaku penganiayaan yakni Didi. Pelaku dijemput polisi dari rumahnya yang merupakan tempat kejadian perkara.
-
Apa yang viral di Babelan Bekasi? Viral Video Pungli di Babelan Bekasi Palaki Sopir Truk Tiap Lima Meter, Ini Faktanya Beredar video pungli di Babelan Bekasi. Seorang sopir truk yang melintas di kawasan Jalan Raya Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat merekam banyaknya aktivitas pungli baru-baru ini.
-
Apa yang viral di Ponorogo? Viral Trotoar di Ponorogo Ini Ternyata Nisan Makam Tokoh Penting Belanda, Ini Sosoknya Kematiannya pun sempat jadi bahan pemberitaan di masanya. Namun sayang jirat makamnya justru jadi trotoar di Ponorogo Jalan Batoro Katong di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, mendadak viral.
-
Mengapa kejadian ini viral? Tak lama, unggahan tersebut seketika mencuri perhatian hingga viral di sosial media.
-
Kolak apa yang viral di Mangga Besar? Baru-baru ini ramai di media sosial war kolak di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat. Sebagaimana terlihat dalam video yang tayang di akun Instagram @noonarosa, warga sudah antre sejak pukul 14:00 WIB sebelum kedainya buka.
-
Kenapa Hanum Mega viral belakangan ini? Baru-baru ini nama Hanum Mega tengah menjadi sorotan hingga trending di Twitter lantaran berhasil membongkar bukti perselingkuhan suaminya.
-
Apa yang viral di Bangkalan Madura? Viral video memperlihatkan seekor anjing laut yang tidak sewajarnya dikarenakan berkepala sapi yang berada di Kabupaten Bangkalan, Provinsi Jawa Timur.
"Iya, ada di Polres Bantaeng. Pelaku menyerahkan diri dan dijemput di rumahnya," kata Rudi, Senin (3/4).
Rudi mengungkapkan motif penganiayaan dilakukan Didi terhadap Marhani yang tidak lain kekasihnya karena salah paham.
"Salah paham saja, emosi dan melakukan penganiayaan ke korban," tuturnya.
Akibat perbuatannya, Didi disangkakan pasal 354 dan 351 ayat 3 KUHP. Didi terancam hukuman tujuh tahun penjara.
Sebelumnya, Andi Marhani meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama tiga hari di Rumah Sakit Umum Daerah Anwar Makkatutu Bantaeng. Marhani dirawat setelah mendapat penganiayaan diduga dilakukan oleh kekasihnya bernama Didi.
Rudi mengaku penganiayaan terhadap korban terjadi di depan rumah pelaku. "Korban ini datang ke rumah terduga pelaku. Di situ terjadi cekcok di antara mereka," bebernya.
Saat terjadi cekcok tersebut, korban sempat meminta tolong kepada warga sekitar. Pada saat itu, korban dalam kondisi berdarah-darah.
"Diduga saat cekcok itu ada penganiayaan dilakukan terduga pelaku terhadap korban," sebutnya.
Rudi menyebut, pelaku sempat membawa korban ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan. Tetapi akibat luka serius, korban dirujuk ke RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng.
"Terduga pelaku sendiri yang antar korban ke rumah sakit. Setelah itu terduga pelaku menghilang," bebernya.
Setelah tiga hari mendapat perawatan di RSUD Anwar Makkatutu Bantaeng, Marhani akhirnya mengembuskan napas terakhirnya. Marhani meninggal setelah mengalami pendarahan di bagian kepala.
(mdk/cob)