Berkostum Orangutan, Walhi Tolak PLTA Batangtoru di Depan Konjen China
Walhi berpandangan keberadaan PLTA itu mengancam lingkungan di sekitarnya, termasuk habitat orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis). Padahal jumlah satwa itu di hutan Batangtoru diperkirakan tidak sampai 800 individu.
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumut kembali melakukan unjuk rasa menentang pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batangtoru yang dinilai akan mengancam ekosistem. Setelah menggelar aksi di depan kantor Bank of China beberapa waktu lalu, hari ini, Jumat (1/3), giliran Konsulat Jenderal China yang mereka geruduk.
Aksi dilakukan belasan orang dari Walhi Sumut. Mereka membawa poster yang isinya menolak pembangunan PLTA Batangtoru yang merupakan investasi dari China. Peserta aksi mengenakan kostum orangutan. Ada pula yang memakai topeng orangutan. Tidak ada orasi seperti dalam aksi ini. Pendemo hanya diam sambil memegang poster berisi protes.
-
Apa yang ditemukan di desa Pingyan, China? Penemuan jejak kaki raksasa menghebohkan desa Pingyan, provinsi Guizhou, di bagian barat daya China.
-
Apa yang ditemukan di China selatan? Sebuah fosil buaya yang telah punah ditemukan dengan kondisi terpenggal di China selatan.
-
Apa yang ditemukan di Desa Longxiang, China? Hingga saat ini, telah ditemukan lebih dari 600 jejak kaki dinosaurus di area seluas sekitar 1.600 meter persegi di situs yang berada di Desa Longxiang itu.
-
Apa yang ditemukan di gurun pasir China yang membuat para ahli bingung? Para ahli telah mempersempit asal usul mumi misterius yang ditemukan di gurun pasir Tiongkok, dan hasilnya cukup mengejutkan.
-
Apa yang ditemukan oleh para ilmuwan di China timur laut? Fosil seekor hewan mamalia menyerang dinosaurus ditemukan di China timur laut. Seekor mamalia sejenis luwak sedang menyerang seekor dinosaurus pemakan tumbuhan, menindih mangsanya, dan menggigitnya.
-
Apa yang ditemukan oleh ilmuwan di China? Ilmuwan menemukan fosil larva cacing yang hidup sekitar 500 juta tahun lalu.
Beberapa kemudian sekuriti Konjen China membuka gerbang dan menerima surat dari pendemo. Setelah menyerahkan surat terkait penolakan terhadap pembangunan PLTA Batangtoru, peserta aksi membubarkan diri.
Direktur Walhi Sumut, Dana Tarigan, mengatakan, aksi ini sengaja dilakukan jelang putusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Medan terkait gugatan mereka terhadap izin lingkungan PLTA Batangtoru.
Walhi berpandangan keberadaan PLTA itu mengancam lingkungan di sekitarnya, termasuk habitat orangutan tapanuli (Pongo tapanuliensis). Padahal jumlah satwa itu di hutan Batangtoru diperkirakan tidak sampai 800 individu.
"Kehadiran PLTA dipastikan bakal merusak habitat dan ekosistem Batang Toru yang berimplikasi pada kepunahan hewan atau tumbuhan yang menjadi identitas Tapanuli Selatan (Tapsel)," sebut Dana.
Sebelumnya, Rabu (30/1), Walhi Sumut juga sempat melakukan aksi di kantor Bank of China, Jalan Raden Saleh, Medan. Mereka menyerahkan surat yang isinya meminta agar bank itu menghentikan pendanaan pembangunan PLTA Batangtoru.
Baca juga:
Aktivis Walhi Diteror, KontraS dkk Minta Jokowi Terbitkan Aturan Perlindungan
Deretan Teror Dialami Aktivis Walhi NTB & Keluarga Sebelum Rumahnya Dibakar
Kemenkeu: Aturan Badan Pengelolaan Dana Lingkungan Hidup Segera Rampung
Sentul City Dukung Program Indonesia Bebas Sampah 2025
Aksi 'Orangutan' Geruduk Kantor Bank of China di Jakarta