BMKG Deteksi 129 Titik Panas Karhutla di Riau, 4 Daerah Diselimuti Kabut Asap
Sedangkan titik api yang jumlahnya 129 titik akibat karhutla itu tersebar di 7 kabupaten. Paling banyak di Indragiri Hilir 47 titik. Lalu Rokan Hilir 38 titik, Pelalawan 18 titik.
Kabut asap yang pekat tak henti-hentinya menyelimuti Kota Pekanbaru. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi adanya 198 titik panas di Riau hari ini, Sabtu (21/9).
Dari jumlah itu, 129 titik di antaranya merupakan titik api akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Bahkan 4 kabupaten diselimuti kabut asap akibat dari karhutla itu.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Bagaimana hutan awan terbentuk? Ketika udara tersebut naik dan mendingin, awan terbentuk saat bertemu dengan lereng gunung yang tinggi. Melalui fenomena ini, awan menyaring melalui tajuk pepohonan di mana uap air pada daun atau jarum pohon bergabung menjadi tetesan yang lebih besar.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.
-
Bagaimana masyarakat setempat menjaga kelestarian hutan di Kutai Timur? “Kita di sini juga hidup beriringan dengan adat. Cuma memang hukum adat itu tidak dominan di sini karena bukan hukum positif. Tapi hukum adat tetap kita hargai suatu norma-norma yang ada di kehidupan masyarakat kita,” papar Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
Kasi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Marzuki menyebutkan titik panas tersebut tersebar di 8 kabupaten. Paling banyak di Indragiri Hilir, yakni 74 titik.
"Disusul Rokan Hilir 57 titik, Pelalawan 28 titik, Bengkalis 17 titik, Indragiri Hulu 14 titik Kuansing 4 titik, Meranti 2 titik, Kampar 2 titik," ujar Marzuki.
Sedangkan titik api yang jumlahnya 129 titik akibat karhutla itu tersebar di 7 kabupaten. Paling banyak di Indragiri Hilir 47 titik. Lalu Rokan Hilir 38 titik, Pelalawan 18 titik.
"Kemudian Bengkalis 13 titik, Indragiri Hulu 10 titik, Kuansing 2 titik, dan Meranti 1 titik," jelasnya.
Marzuki menjelaskan, kabut asap mengakibatkan jarak pandang jadi sangat terbatas. Hari ini di Pekanbaru jarak pandangnya hanya 700 meter. Itu di bawah standar penerbangan yakni minimal 800 meter.
"Yang paling terbatas itu jarak pandang di Pelalawan hanya 400 meter saja. Lalu Indragiri Hulu 500 meter dan Dumai agak lebih baik, 2 kilometer dan Pekanbaru 700 meter. Semua daerah itu diselimuti kabut asap," tandasnya.
Ditambahkan,Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Riau, Edwar Sanger, total lahan yang terbakar mencapai 485,4 hektare.
"Luas lahan terbakar yang terjadi Jumat (20/9) kemarin sekitar 485,4 ha di beberapa wilayah. Sampai saat ini kebakaran terus meluas, api masih dalam proses pemadaman," ujar Edwar.
Edwar menyebutkan, karhutla paling parah terjadi di Indragiri Hulu, tepatnya di Desa Anak Talang Kecamatan Batang Cenaku seluas 200 ha, dari luas awal yang terbakar 100 ha. Kemudian Desa Danau Rambai meluas 28 ha, Desa Sei Raya dan Kelurahan Sekip Hilir meluas 16 ha, Desa Seko Lubuk Tigo meluas 83 ha.
"Lalu di Pelalawan, kebakaran lahan terjadi di beberapa desa, yaitu Desa Pangkalan Gondai meluas jadi 40 ha, Desa Lalang Kabung meluas 5 ha, Desa Lubuk Keranji Timur meluas 15 ha. Desa Rantau Baru meluas 50, Kelurahan Pelalawan 2 ha," ucap Edwar.
Sedangkan di Indragiri Hilir, lahan terbakar terjadi di Desa Lahang Hulu seluas 3 ha dan Desa Pulau Kecil 5 ha. Untuk di Kabupaten Kampar, lahan terbakar terjadi di Desa Rimbo Panjang meluas jadi 5 ha. Lalu di Siak, kebakaran lahan terjadi di Desa Buatan Besar 6 ha dan Desa Benteng Hulu 0,4 ha.
"Sementara di Rokan Hulu, kebakaran lahan melanda Desa Koto Ranah seluas 4 ha dan Desa Sontang 5 ha. Dan terakhir Kepenghuluan Teluk Nilap meluas jadi 18 ha dari luas awal 4 ha," tandasnya.
Baca juga:
Kadiv Humas Polri Klaim Kondisi Riau Cerah, Masyarakat Beraktivitas Normal
Begini Kondisi Ular 'Berkaki' yang Terbakar di Hutan Riau
Ular Berkaki Mirip Naga Ditemukan Mati Terbakar di Lahan Indragiri Hulu
Sumut Siapkan Layanan Kesehatan Bagi Warga Riau yang Mengungsi karena Asap
Padamkan Karhutla, Hujan Buatan Berhasil Diturunkan di Merbau dan Rokan Hulu
Warga Pekanbaru Desak MUI Keluarkan Fatwa Haram Membakar Hutan
'Kasihan Anak Kami Jadi Bodoh dan Tidak Sehat Gara-Gara Asap'