BPOM bakar obat, makanan dan kosmetik ilegal senilai Rp 2,2 miliar
Enam tersangka pengedar barang ilegal itu sudah diamankan polisi.
Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kota Semarang memusnahkan berbagai jenis barang bukti produk kosmetik, obat-obatan serta makanan tanpa izin atau ilegal beredar dengan total nilai Rp 2,2 miliar. Pemusnahan yang dilakukan dengan cara dibakar dan dilarutkan dengan air tersebut digelar di Halaman Kantor Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang di Jalan Raya Madukoro, Kota Semarang, Jawa Tengah Kamis (23/3).
Sebagian produk ilegal tersebut dimusnahkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah Jatibarang, Kecamatan Gunung Pati, Kota Semarang dengan cara ditimbun sampah.
"Berbagai jenis produk ilegal tersebut merupakan hasil penindakan di sejumlah daerah, seperti Kabupaten Magelang, Karanganyar, Sukoharjo, Cilacap, serta Kudus," tegas Pelaksana Tugas Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang Rukmini disela-sela pemusnahan Kamis (24/3).
Rukmini membeberkan sebanyak enam tersangka telah ditetapkan dari penindakan di berbagai daerah itu. "Para pelaku disangkakan telah memproduksi atau mengedarkan sediakan farmasi tanpa izin edar sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan," bebernya.
Barang-barang dan produk ilegal yang dimusnahkan tersebut terdiri dari 81 item obat tradisional, 305 item kosmetika, serta 20 item jenis roll. "Tugas dan fungsi Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan semakin kompleks seiring globalisasi dan pasar bebas. Penjualan obat-obatan dan bahan pangan ilegal semakin marak, terutama secara daring. Temuan produk-produk ilegal semacam ini seperti fenomena gunung es, yang ditemukan hanya di puncaknya saja," pungkasnya.
Baca juga:
Ribuan kosmetik ilegal di Pekanbaru dipasok dari Jakarta
Gerebek salon dan toko di Pekanbaru, 1.438 kosmetik ilegal disita
Petugas Imigrasi tangkap WNA Mesir terkait pemalsuan dokumen
BBPOM Denpasar amankan obat tradisional dan kosmetik ilegal
Gara-gara pengen cantik, 6 wanita ini justru meregang nyawa
Sabun pemutih dari sperma salmon lagi ngetren di Thailand
Kosmetik ilegal masih beredar bebas di Sukoharjo
-
Apa yang ditemukan di Kota Lama Semarang? Dari ekskavasi itu, tim peneliti tidak hanya menemukan struktur bata yang diduga merupakan bagian dari benteng Kota Lama. Namun juga ditemukan artefak berupa fragmen keramik, botol, kaca, tembikar, serta ekofak berupa gigi, tulang, tanduk hewan, dan fragmen Batubara yang jumlahnya mencapai 9.191 fragmen.
-
Apa yang terjadi pada kucing liar di Semarang? Banyak kucing liar yang hilang dan tersisa hanya satu ekor dalam keadaan mengenaskan.
-
Apa yang sering dilakukan oleh para penambang timah ilegal di wilayah IUP PT Timah Tbk? Saksi kasus dugaan korupsi timah, Agung Pratama mengungkapkan penambang timah ilegal di wilayah izin usaha pertambangan (IUP) PT Timah Tbk kerap kembali meski sudah ditertibkan oleh PT Timah maupun aparat penegak hukum (APH)."Pada hari penertiban itu, mereka keluar. Setelah itu kadang beberapa minggu atau beberapa hari masuk lagi," ujar Agung selaku Direktur Operasi dan Produksi PT Timah periode 2020-2021 dalam sidang pemeriksaan saksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Rabu (4/9).
-
Kenapa banjir terjadi di Semarang? Curah hujan tinggi yang mengguyur Semarang pada Rabu (13/3) hingga Kamis dini hari menyebabkan sejumlah daerah dilanda banjir dan tanah longsor.
-
Bagaimana cara Kemendag mengatasi maraknya peredaran barang impor ilegal? "Merespons maraknya peredaran barang dilarang, importasi sesuai ketentuan Permendag 40 tahun 2022 dan seterusnya, saya memimpin langsung pemusnahan sebanyak Rp 174,81 miliar barang-barang yang kita anggap ilegal. Termasuk pakaian bekas dan minuman-minuman yang tak berizin," kata Mendag.
-
Kenapa Syawalan Morodemak digelar? Dilansir dari Demakkab.go.id, tradisi itu digelar sebagai ungkapan rasa syukur terutama warga nelayan yang kesehariannya mencari nafkah di tengah laut.