Bukan Korban Pembunuhan, Ini Penyebab Tewasnya Mayat Terikat Rantai dan Pemberat di Sungai Musi
Penyebab tewasnya pria dengan kaki terikat rantai dan pemberat batu dalam karung di Sungai Musi akhirnya terkuak.
Polisi memastikan korban bukan tewas akibat pembunuhan.
- Polisi Olah TKP Lanjutan Kasus Pembunuhan Bapak dan Nenek di Cilandak
- Geger Mayat Terikat Rantai dan Diberi Pemberat di Sungai Musi, Ditenggelamkan saat Masih Hidup?
- Pengakuan Keponakan Bunuh Paman dan Simpan Mayat Korban Dalam Sarung: Istirahat Masih Disuruh Jaga Warung
- Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai
Bukan Korban Pembunuhan, Ini Penyebab Tewasnya Mayat Terikat Rantai dan Pemberat di Sungai Musi
Penyebab kematian pemuda asal Ogan Ilir, Sumatera Selatan, NK (23), yang ditemukan di Sungai Musi dengan kaki terikat rantai dan pemberat batu dalam karung akhirnya terkuak. Polisi memastikan korban bukan tewas akibat pembunuhan.
Berdasarkan pendalaman yang dilakukan penyidik, korban tewas akibat bunuh diri dengan cara sengaja terjun ke Sungai Musi. Agar tidak muncul ke permukaan, korban mengikat rantai dan batu yang dimasukkan dalam karung sebagai pemberat di kakinya.
"Kesimpulan kami, korban tewas bunuh diri, bukan karena dibunuh," ungkap Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono, Selasa (9/7).
Kesimpulan itu didapat dari beberapa fakta yang ditemukan penyidik. Tiga hari sebelum ditemukan, korban tepergok hendak terjun dari Jembatan Ampera dengan atribut yang sama.
Saat itu, korban sempat diamankan petugas dan melepas rantai serta karung berisi batu dari kakinya. Korban kembali melakukannya begitu lepas dari pantauan.
"Satu kali lakukan percobaan bunuh diri tapi gagal dan diduga yang kedua kali baru benar-benar menceburkan diri ke Sungai Musi," kata Harryo.
Dari keterangan keluarga, korban mengalami ketergantungan narkoba yang membuat psikologisnya sedikit terganggu. Bahkan korban kerap ingin melarikan diri dari rumah dengan maksud bunuh diri sehingga keluarga memasang rantai di kakinya.
"Korban pecandu narkoba, akibatnya ada keputusasaan. Keluarga juga pasang rantai biar tidak kemana-mana," kata Harryo.
Dengan adanya kesimpulan ini, penyidik memutuskan menghentikan proses penyelidikan. Keluarga juga menerima kematian korban sebagai musibah.
Diberitakan sebelumnya, warga Palembang digegerkan dengan penemuan mayat tanpa identitas mengapung di Sungai Musi, tepatnya di sekitar Jembatan Musi IV, Kelurahan 14 Ulu, Seberang Ulu II, Palembang, Selasa (18/6) malam.
Saat ditemukan, terdapat karung berisi batubata yang diikatkan di rantai di kedua kaki korban. Batubata itu bertujuan sebagai pemberat sehingga korban terus tenggelam di dasar sungai.
Dua hari sejak penemuan, identitas korban akhirnya terungkap, yakni NK (23), pemuda ada Pemulutan, Ogan Ilir, Sumsel. Identitasnya terungkap setelah ayahnya, Lim Ashiong (51) datang ke kamar mayat RS Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang.
Keluarga mengenali fisik dari tato tulisan Mandarin di tangan yang identik dengan milik korban. Ciri lain adalah bekas luka di dada dan tanda keloid di punggung.
Korban pergi dari rumah sejak 6 Juni 2024 dan hilang sejak saat itu. Beberapa hari kemudian, keluarga melapor ke polisi untuk membantu pencarian.
Hasil autopsi disebut korban mengalami luka memar di kepala bagian belakang, tangan, dan kaki. Luka tersebut disebabkan adanya benturan benda tumpul.
Namun luka memar itu bukan menjadi penyebab kematiannya. Korban diduga kuat tewas akibat sengaja ditenggelamkan ke sungai.
Hal ini diketahui dari paru-paru korban terisi air sehingga menjadi lebih besar dari ukuran normal. Dengan demikian, korban masih hidup saat ditenggelamkan.