Cerita Hotel Zodiak didemo karena logo mirip lafaz Allah terbalik
Farid Ridwan mengatakan, warga Bandung sangat terganggu dan meresahkan umat Islam dengan keberadaan logo tersebut.
Puluhan orang yang tergabung dalam Barisan Tatar Bojonagara (Batara) menggeruduk Hotel Zodiak, di Jalan Sutami, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung. Mereka tersinggung dengan logo yang menurut mereka menggunakan lafaz Allah secara terbalik.
Massa yang mendatangi hotel Senin (19/1) sekitar pukul 09.00 WIB melakukan orasi menuntut agar logo yang dinilai melecehkan umat muslim itu diganti. Lebih dari itu mereka meminta pemerintah kota mencabut izin dan menutup hotel tersebut.
Mereka mengusung sejumlah poster seperti 'Hotel Zodiak Remehkan Islam', 'Logo Hotel Zodiak Zionis! Menyesatkan', 'Jangan hanya karena logo hotel Umat muslim tersakiti'.
Koordinator aksi Farid Ridwan mengatakan, warga Bandung sangat terganggu dan meresahkan umat Islam dengan keberadaan logo tersebut. "Tentunya ini sebagai bentuk penghinaan dan pelecehan terhadap umat Islam khususnya warga Bandung," katanya di sela aksi.
Lalu benarkah logo Hotel Zodiak adalah lafaz Allah yang terbalik? Lalu apa penjelasan pihak hotel atas tudingan tersebut? Berikut kisahnya:
-
Apa yang menjadi simbol perjuangan arek-arek Suroboyo di Hotel Majapahit? Tempat Bersejarah Atap bangunan hotel jadi saksi perjuangan arek-arek Suroboyo merobek bendera Belanda Merah Putih Biru menjadi Merah Putih pada 19 September 1945.
-
Kapan Logos ditemukan? Kasus Logos dimulai saat masyarakat memberikan informasi kepada Polda Jawa Timur tentang penyelundupan orang utan. Kepala Satuan Polisi Hutan Balai BKSDA Jawa Timur, Harry Purnomo, menjelaskan bahwa aparat kepolisian menggagalkan penyelundupan Logos pada 23 Juni 2023.
-
Kapan Siantar Hotel diresmikan? Mengutip dari beberapa sumber, Siantar Hotel dulunya diresmikan pada 1 Februari 1915.
-
Mengapa Rawon Iga Hotel Majapahit disebut legendaris? Rawon di sini disajikan menggunakan daging iga sapi. Daging iga yang empuk dan kuah pekat dengan rempah-rempah bercita rasa kuat jadi ciri khas kuliner rawon di hotel bersejarah itu.
-
Apa ciri khas dari 'Downtown Hotel'? Berbeda dengan residential hotel yang jauh dari keramaian, downtown hotel justru berada di pusat keramaian. Biasanya, jenis hotel ini berada di kawasan perdagangan dan perbelanjaan.
-
Kapan Hotel Cheribon didirikan? Tidak banyak sumber yang menjelaskan tentang hotel ini. Namun dari sejumlah catatan sejarah, bangunan ini didirikan pada awal 1900-an, di mana tata kota di sana sudah beranjak modern dari yang sebelumnya hanya memiliki arsitektur bergaya keraton.
Logo hotel diambil dari lambang zodiak virgo
Hotel Zodiak yang berada di di Jalan Sutami, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung didemo warga. Mereka resah dengan logo yang diduga menggunakan lafaz Allah terbalik. Bagaimana reaksi manajemen hotel bintang tiga tersebut?
Usai menerima perwakilan massa, Senin (19/1) pihak manajemen hotel menemui sejumlah wartawan. Nurdin Muhammad, bagian Legal Kagum Grup mengaku akan menampung keluhan warga yang tergabung dalam Barisan Tatar Bojonagara (Batara).
Dia menjelaskan, logo itu dibuat berdasarkan rasi bintang yakni zodiak virgo. Di Bandung sendiri ada lima Hotel Zodiak yang menggunakan logo berbeda setiap hotelnya. Pihaknya sama sekali tidak bermaksud menyindir umat muslim dengan simbol Tuhan-nya yang dibalik.
"Nah itu adalah simbol dari logo zodiak virgo. Itu printnya seperti itu. Itu bukan keinginan, karena memang dari zaman Yunaninya seperti itu," terangnya.
"Kami sama sekali tidak niatan seperti apa yang didugakan soal penggunaan lafaz Allah (terbalik) Itu logo dari rasi bintang internasional. Dan kami tidak lecehkan agama apapun," jawabnya menambahkan.
Warga tetap ngotot minta logo dicabut
Massa dari Batara sendiri tetap kekeuh mendesak pihak hotel untuk menurunkan logo yang dinilai pelecehan suatu agama. Jika tidak, bukan tidak mungkin ormas Islam di Bandung akan kembali datang menurunkan logo tersebut.
"Kami datang ke sini sebagai ultimatum, karena ini benar-benar serius. Ketika sejumlah masyarakat tidak peka (keberadaan logo) kami justru dari masyarakat kewilayahan dan ustaz merasa tersinggung," kata Koordinator aksi Farid Ridwan.
Pantauan di lokasi Zodiak sendiri memang seperti menggunakan lafaz Allah terbalik. Logo itu menggunakan warna merah mencolok di antara logo zodiak lainnya. Hotel yang berada di kawasan elit itu memiliki room rate mulai dari Rp 300 ribu per malamnya.
Pihak hotel tak mau turunkan logo sebelum ada pendapat MUI
Hotel Zodiak Bandung yang ada di Jalan Sutami, Kelurahan Sukarasa, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung belum bisa mengikuti desakan massa untuk menurunkan logo yang diduga menggunakan lafaz Allah terbalik. Kenapa?
Nurdin Muhammad bagian Legal Kagum Grup mengatakan, pihaknya akan merundingkan dulu dengan MUI Kota Bandung untuk meminta fatwa soal penggunaan logo. Dia menyebut sama sekali tidak bermaksud menyindir umat muslim soal penggunaan logo itu.
"Apakah dinyatakan sah atau tidak, kami dari pihak hotel dan masyarakat akan datang ke MUI bersama-sama. Kita akan lihat dulu seperti apa. Jika dinyatakan bersalah kami bersedia menurunkan," terangnya di lokasi, Senin (19/1).
Penggunaan logo itu menurutnya, sudah sesuai rasi bintang internasional yang sudah tidak asing. Adapun Hotel Zodiak yang ada di Jalan Sutami menggunakan logo Zodiak Virgo. "Nah logo zodiak itu merupakan dari virgo. Itu bukan keinginan kita, karena dari Yunaninya seperti itu," ungkapnya.
Dia berharap MUI bisa memberikan keputusan soal fatwa secepatnya. "Biar kita hari ini ke MUI dulu, biar ada keputusan dulu. Dalam masalah seperti ini kita bisa secepatnya. Inikan logo dari per rasi bintang. Di Bandung ada lima Hotel Zodiak, setiap hotelnya berbeda-beda," imbuhnya.
MUI belum terbitkan fatwa, hotel zodiak tak mau copot logo
Nurdin Muhammad, Legal Kagum Group itu mengatakan, belum diturunkannya logo yang menjadi identitas hotel bintang tiga ini karena MUI Kota Bandung belum memberi keputusan benar atau salahnya. Hotel baru mau mencopot logo jika sudah ada fatwa dari MUI.
"MUI belum memberi keputusan, tadi beberapa ketua tidak ada di tempat, jadi sementara logo masih menggunakan yang ada, tidak merubah apa-apa dulu sampai keluar fatwa dari MUI," katanya saat dihubungi wartawan, Senin (19/1).
Kalau pun adanya logo itu diserahkan hari ini, lanjut dia MUI baru akan memberi keputusan pekan depan "Jadi satu minggu memberikan waktu untuk musyawarah," ucapnya.
Sehingga pihaknya meminta semua untuk menanti keputusan MUI. Sebab hasil dari musyawarah warga juga, bahwa lafaz itu baru bisa dinyatakan salah lewat MUI.