Cerita nahas awak dan kapal selam Nazi di Laut Jawa
Penemuan ini memperkuat bukti kehadiran sejumlah tentara Nazi Jerman di Indonesia.
Pasukan Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI Angkatan Laut mengisahkan penemuan bangkai kapal selam Nazi Jerman jenis Unterseeboot atau U-Boat. Penemuan ini memperkuat bukti kehadiran sejumlah tentara Jerman di Indonesia.
Mayor Yudo Ponco dari Kopaska memimpin penyelaman dan penjelajahan di Karimun Jawa, 30 Mei 2014. Tim bergerak pukul 20.00 WIB, dari Karimun Jawa sampai ke lokasi penyelaman di utara Karimun.
Bangkai kapal sisa Perang dunia ke-II itu ditemukan, namun sudah tidak utuh. Kapal selam itu tidak berada di atas karang, melainkan berada di dataran pasir sedalam 25 meter.
Tim dari Pusat Arkeologi Nasional sudah melakukan penelitian terkait penemuan ini pada 4 November lalu dan melibatkan 15 peneliti serta penyelam dari Yogyakarta. Kini barang-barang dibawa untuk diteliti di Kantor Pusat Arkeologi Nasional. Sementara bangkai kapal tetap dibiarkan di tempat semula.
Berikut cerita nahas awak dan kapal selam tersebut:
Baca juga:
Menko Maritim jadikan bangkai kapal selam Nazi cagar budaya
Begini kondisi terakhir kapal selam Nazi yang karam di Laut Jawa
Banyak dicuri, badan kapal selam Nazi kini tinggal setengahnya
Kisah kapal selam Nazi ditorpedo sekutu saat awak sedang ngopi
Ini perjalanan kapal selam Nazi hingga karam di Karimun Jawa
Menko Maritim hadiri pemaparan soal penemuan kapal selam Nazi
-
Kapan HUT Korps Marinir TNI AL diperingati? Setiap tanggal 15 November diperingati sebagai Hari Ulang Tahun Korps Marinir TNI AL.
-
Kenapa kapal selam Nazi tenggelam di Karimunjawa? Berdasarkan sejarahnya, kapal selam Nazi itu ditembak dengan torpedo oleh pasukan sekutu pada tahun 1944.
-
Bagaimana kapal selam Nazi ditemukan? Pencarian akan keberadaan kapal selam Nazi dilakukan oleh Tim Gabungan yang terdiri dari peneliti Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Yogyakarta, penyelam dari Sentral Selam Yogyakarta, serta beberapa penduduk lokal pada tahun 2013.
-
Siapa yang menemukan kapal selam Nazi? Pencarian akan keberadaan kapal selam Nazi dilakukan oleh Tim Gabungan yang terdiri dari peneliti Pusat Arkeologi Nasional, Balai Arkeologi Yogyakarta, penyelam dari Sentral Selam Yogyakarta, serta beberapa penduduk lokal pada tahun 2013.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.
-
Siapa menantu Panglima TNI? Kini Jadi Menantu Panglima TNI, Intip Deretan Potret Cantik Natasya Regina Ini potret cantik Natasya Regina, menantu panglima TNI.
Kapal selam ditorpedo pasukan Belanda
Penemuan bangkai kapal selam Nazi Jerman jenis Unterseeboot atau U-Boat menyisakan sebuah cerita. Kapal tersebut sudah dibidik pasukan Belanda saat melintasi laut menuju Surabaya.
"Diintai 11 menit enggak sadar. Orang-orang di kapal tidak mengira akan ditembak. Bahkan perwiranya lagi ngopi," kata Mayor Laut (P) Yudo Ponco di kantor Kemenko Maritim BPPT, Jakarta Pusat, Kamis (11/12).
Yudo mengungkapkan kapal yang membawa bahan-bahan baku berupa karet dan pinang ditorpedo pada 6 oktober 1944, pukul 06.52 WIB. Hal ini diketahui berdasarkan investigasi dengan prajurit Jerman yang pernah tinggal di Batavia.
23 Pelaut Nazi tewas
Saat ditemukan, kapal selam tersebut hanya tersisa 30 meter dan ditemukan di kedalaman 25 meter. Tim Kopaska (Komando Pasukan Katak) TNI Angkatan Laut juga menemukan banyak botol, seperti botol wine, botol parfum dan botol sake.
"Kapal menembakkan 6 torpedo, dan hanya satu yang meledak. Yang meninggal dalam kapal 23 prajurit sedangkan yang selamat 27," ungkapnya.
"Yang paling banyak ditemukan itu botol parfum, karena prajurit yang berada di dalam kapal tidak pernah mandi," katanya.
Selain banyaknya botol yang ditemukan, tim juga menemukan banyaknya alat-alat makan dan ditemukan dua tengkorak yang terjepit di sela-sela kapal. Namun dia belum dapat memastikan jika bangkai yang ditemukan tipe U-168.
"Belum dapat dipastikan, cuma temuan dari logo di piring segala macam mengarah ke U-168 karena ada tulisan logo Jerman tahun 1938," tandasnya.
Kondisi kapal sudah hancur lebur
Mayor Laut (P) Yudo Ponco mengatakan, kondisi kapal selam Nazi di Laut Karimun Jawa tidak berada di atas karang, melainkan berada di dataran pasir sedalam 25 meter. Setelah sampai di titik kapal tersebut, tim Kopaska kemudian langsung menyiapkan peralatan, dimulai dari memasang tali yang diikat di perahu kayu mereka dan kemudian turun.
"Pertama kami turun, kita lihat ternyata kapal selam tersebut tidak di atas karang, namun ada di atas dataran pasir sedalam 25 meter. Ditemukan dua lubang yang kecil di samping berdiameter 2 meter dan di belakang berdiameter 3,5 meter," kata Ponco di Kantor Menko Kemaritiman BPPT, Jakarta, Kamis (11/12).
Menurutnya, kondisi interior di dalam kapal hanya pintu saja yang masih terjaga dengan baik.
"Kondisinya banyak reruntuhan, bekas kebakaran, karang, dan tampak hancur. Tapi kita tetap masih bisa masuk dengan baik dari lubang berdiameter kecil hingga diameter besar," ungkapnya.
Saat ditemukan, kapal selam tersebut hanya tersisa 30 meter atau kurang lebih setengah dari panjang keseluruhan kapal. Tim ekspedisi menemukan banyak botol di dalam kapal tersebut. Botol-botol yang ditemukan ialah botol wine, botol parfum dan botol sake.
"Yang paling banyak ditemukan itu botol parfum, karena prajurit yang berada di dalam kapal tidak pernah mandi," terangnya.
Selain banyaknya botol yang ditemukan, tim ekspedisi juga menemukan banyaknya alat-alat makan dan ditemukan dua tengkorak yang terjepit di sela-sela kapal.
"Yang kita temukan hanya dua tengkorak, yang lainnya kami tidak bisa ditemukan. Info yang kami dapat prajurit yang tewas sebanyak 23 prajurit," katanya.
Lubang torpedo kapal dicuri penyelam lokal
Mayor Laut (P) Yudo Ponco, ketua tim ekspedisi Komando Pasukan Katak (Kopaska) yang menelusuri keberadaan kapal selam Nazi U-Boat 168 di Laut Karimun Jawa mengatakan, saat ekspedisi tim tidak menemukan lubang torpedo kapal tersebut. Ia menyebut lubang tersebut telah diambil oleh penyelam lokal.
"Lubang torpedo tidak kami temukan. Diketahui lubang tersebut terbuat dari kuningan. Kuningan kan mahal harganya, pasti penyelam lokal sudah mengambilnya," ungkap Ponco di Kantor Menko Kemaritiman BPPT, Jakarta, Kamis (11/12).
Saat ditemukan, kapal selam tersebut hanya tersisa 30 meter atau kurang lebih setengah dari panjang kapal, dan ditemukan di kedalaman 25 meter. Tim ekspedisi menemukan banyak botol di dalam kapal tersebut. Botol-botol yang ditemukan ialah botol Wine, Botol Parfum dan botol sake.
"Yang paling banyak ditemukan itu botol parfum, karena prajurit yang berada di dalam kapal tidak pernah mandi," katanya.
Selain banyaknya botol yang ditemukan, tim ekspedisi juga menemukan banyaknya alat-alat makan dan ditemukan dua tengkorak yang terjepit di sela-sela kapal.
"Yang kita temukan hanya dua tengkorak, yang lainnya kami tidak bisa ditemukan. Info yang kami dapat prajurit yang tewas sebanyak 23 prajurit," katanya.
Dalam ekspedisi, ditemukan pula alat untuk melarikan diri, yang menurut informasi digunakan oleh sebagian awaknya untuk menyelamatkan diri.