Dahlan Iskan enggan komentar soal suap Rp 3 miliar ke AKBP Brotoseno
Dahlan Iskan enggan komentar soal suap Rp 3 miliar ke AKBP Brotoseno. Dahlan Iskan tak menampik pemeriksaan hari ini terkait kasus suap AKBP Brotoseno. Namun, dia memilih enggan banyak bicara dan menyerahkan kepada kuasa hukum yang menjelaskannya.
Subdirektorat III Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Mabes Polri di Polda Jatim, kembali memeriksa mantan BUMN Dahlan Iskan, dalam perkara cetak sawah fiktif di Ketapang, Kalimantan Barat. Pemeriksaan terhadap Dahlan Iskan hari ini diduga terkait kasus suap Kanit Tipikor Bareskrim Polri AKBP Brotoseno, penyidik yang menangani kasus cetak sawah fiktif.
AKBP Brotoseno terkena operasi tangkap tangan oleh Satgas Saber Pungli Polri, dua hari lalu di Jakarta. Mantan penyidik KPK itu ditangkap saat menerima suap dari seorang pengacara berinisial HR melalui rekannya, LM.
Dahlan Iskan tak menampik pemeriksaan hari ini terkait kasus suap AKBP Brotoseno. Namun, dia memilih enggan banyak bicara dan menyerahkan kepada kuasa hukum yang menjelaskannya.
"Soal berita terbaru (suap AKBP Brotoseno), biar tiga pengacara saya yang ngomong. Yang jelas tidak ada (pengacara saya) yang namanya HR," ucap Dahlan Iskan.
Namun, salah satu pengacara Dahlan Iskan membantah HR, merupakan kuasa hukum mantan Dirut PLN tersebut.
"Kami tidak kenal yang namanya HR. Pengacara DI (Dahlan Iskan) di kasus cetak sawah adalah saya, Mas Imam, dan Mursyid Budiantoro," tandas salah seorang pengacara Dahlan dalam kasus cetak sawah, Riri Purbasari Dewi.
-
Apa yang dimaksud dengan pangkat polisi? Mengutip dari laman polisi.com, tanda kepangkatan Polri adalah daftar tanda pangkat yang dipakai oleh Kepolisian Negara Indonesia.
-
Apa yang membuat bocah itu histeris dan melawan polisi? Bukan tanpa alasan bocah tersebut menangis histeris dan ingin memberikan perlawanan. Ternyata, dia tengah mengalami ketakutan. Sebab, sang bocah laki-laki itu diketahui bakal mengikuti acara sunatan massal yang digelar gabungan aparat setempat.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Kapan Polri mengatur pangkat polisi? Hal itu sesuai dengan peraturan Kapolri Nomor 3 Tahun 2016 tentang Administrasi Kepangkatan Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Siapa yang menjadi polisi cepek? Mereka menjalankan peran serupa dengan meminta imbalan finansial dari pengendara sebagai bentuk pengaturan lalu lintas alternatif.
Brotoseno ©2013 Merdeka.com
Diketahui, AKBP Brotoseno dan perwira menengah (Pamen) lain berinisial D diciduk Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam). Keduanya diamankan karena diduga kuat menerima uang suap untuk mengamankan status seseorang berinisial DI dalam kasus dugaan korupsi cetak sawah di Ketapang, Kalimantan Barat.
"Benar kasus cetak sawah dengan tersangka Rosalina Washrin," kata Kepala Biro Pengamanan Internal (Karopaminal) Brigjen Martuani Sormin saat dikonfirmasi merdeka.com, Jakarta, Jumat (18/11).
Menurut dia, Brotoseno dan D dijanjikan uang sebesar Rp 3 miliar. Namun, uang itu belum sepenuhnya diberikan DI. Kedua Pamen itu baru menerima uang titipan dari DI sebesar Rp 1,9 miliar.
Dari hasil pemeriksaan, Brotoseno dan D mengakui jika uang yang diterimanya untuk memperlambat proses pemeriksaan terhadap DI. Dengan dalil, DI meminta waktu untuk bepergian ke luar negeri mengurus bisnis dan berobat.
Kendati begitu, Sormin mengaku tidak tahu saat disinggung apakah DI yang dimaksud adalah mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan. Ditegaskannya, Propam hanya menangani kasus pungli yang dilakukan kedua Pamen Brotoseno dan D.
"Apakah melibatkan Dahlan Iskan kami tidak tahu, yang jelas kita tangani karena masalah pungli," ujar dia.
Dalam kasus ini, penyidik Ditipikor Bareskrim Polri sudah menetapkan Ketua Tim Kerja Kementerian BUMN Upik Rosalina Wasrin. Bukan hanya itu, dalam pengembangannya penyidik juga sudah memeriksa Dahlan Iskan selaku Menteri BUMN saat kasus itu bergulir.
Bahkan, penyidik pun sempat beberapa kali menyatakan pemeriksaan terhadap Dahlan belum rampung. Artinya, Dahlan akan kembali dipanggil untuk dimintai keterangan. Namun, sampai saat ini pemeriksaan terhadap Dahlan belum juga terealisiasi.
Saat kembali disinggung terkait hal itu, lagi-lagi Sormin tidak mau menyebut secara gamblang. Hanya saja, dia menyinggung posisi Dahlan sebagai Menteri BUMN saat kasus ini mencuat.
"Iya waktu itu kan beliau menteri BUMN," pungkas dia.
Diketahui, kasus ini mencuat setelah penyidik menduga proyek cetak sawah yang berlangsung sejak 2012 hingga 2014 itu fiktif. Sebabnya, penetapan lokasi calon lahan di Ketapang, Kalimantan Barat itu dilakukan tanpa melalui investigasi dan calon petani yang tidak memadai.
Pada pelaksanaan proyek bernilai Rp 317 miliar itu, BUMN menunjuk atau mempercayakannya kepada PT Sang Hyang Seri. Namun, perusahaan itu justru melempar proyek kepada PT Hutama Karya, PT Indra Karya, PT Brantas Abipraya dan PT Yodya Karya. Dari kasus ini penyidik telah menyita uang sejumlah Rp 69 miliar dari Sang Hyang Seri.
Baca juga:
Inisial DI penyuap Brotoseno, polisi singgung mantan Menteri BUMN
Penahanan AKBP Brotoseno dititipkan di rutan Polda Metro Jaya
Dijanjikan DI Rp 3 miliar, AKBP Brotoseno baru terima Rp 1,9 miliar
Ini kronologi OTT 2 polisi kasus suap cetak sawah
Polri sebut uang suap buat AKBP Brotoseno berasal dari DI
Politikus PDIP sebut AKBP Brotoseno layak dipecat
Tak cuma AKBP Brotoseno, Propam Polri juga tangkap perwira inisial D