Daniel, relawan muda musuh kebakaran hutan yang serba bisa
Daniel diminta untuk selamatkan orang utan yang terkena tembakan bius petugas guna dievakuasi ke tempat yang lebih baik
Daniel (15), remaja tamatan SMP terlihat gagah di balik seragam wearpack khas petugas kebakaran. Meskipun seragam itu belum pas dengan tubuhnya yang kecil, namun semangat dan kerja keras Daniel memadamkan api patut diacungkan jempol.
Daniel adalah relawan termuda dalam kelompok Jumpun Pambelom, sebuah kelompok relawan yang selama ini berjibaku memadamkan bara api di lahan konservasi hutan gambut di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Palangaka Raya, Kalimantan Tengah.
Ketika ditemui merdeka.com, Daniel tengah sibuk membantu ayahnya, Gunawan (60) dan kakaknya (Hendra) yang juga termasuk anggota Jumpun Pambelom. Remaja itu tak lelah mengangkat selang air untuk menyiramkan bara api.
"Saya banyak diajari bapak untuk padamkan api. Saya ikut jadi relawan biar asap cepat menghilang dari Kalimantan," ujar Daniel sambil tersenyum di pinggir Jalan Trans Palangkaraya-Banjarmasin, sekitar 25 km dari Kota Palangkaraya, Kamis (29/10).
Sejak lepas SMP beberapa bulan lalu, Daniel tak berhenti mengikuti jejak ayahnya. Dia bertugas mengemudi motor untuk membawa selang air dan mesin sedot air, penggali sumur bor dan tentunya ikut memadamkan api.
Menurut cerita sesama relawan, Daniel sering diandalkan untuk panjat pohon. Sebab dengan tubuhnya yang kecil nan lincah, Daniel mampu mencapai ujung kayu yang tinggi jika dibutuhkan oleh rekannya selama memadamkan api.
"Daniel diminta untuk selamatkan orang utan yang terkena tembakan bius petugas guna dievakuasi ke tempat yang lebih baik. Ia panjat pohon dan selamatkan orang utan yang masih di atas dahan kayu," cerita rekannya itu.
Namun sayangnya, Daniel belum memikirkan untuk melanjutkan pendidikannya ke SMA. Melihat kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, Daniel juga tak memaksa kedua orang tuannya untuk membiayai penarikannya kelak.
"Mungkin sampai SMP saja dulu," ujarnya.
Namun ketika ditanya apakah dia ingin tetap jadi relawan, Daniel dengan antusias mengaku ingin mengikuti pembekalan di mana saja agar menjadi relawan yang serba bisa.
"Saya pernah ikut pelatihan. Jika ada pelatihan lagi aku ingin ikut lagi," tutupnya.
Baca juga:
Diguyur hujan 3 hari, kualitas udara di Sumatera-Kalimantan membaik
Menimbang untung rugi kabut asap jadi bencana nasional
Hutan terbakar di Sumatera dan Kalimantan capai 1,7 juta hektar
Kisah Gunawan, lelaki Jawa bertaruh nyawa demi Kalimantan
Cerita perjuangan Jumpun Pambelon, relawan pemadam kebakaran hutan
-
Kapan kebakaran hutan terjadi? Sebelumnya AR diburu polisi karena diduga membakar hutan milik Perhutani pada 21 Oktober lalu.
-
Apa yang ditemukan di Kalimantan? Sisa-sisa kuno bagian bumi yang telah lama hilang ditemukan di Kalimantan. Penemuan lempeng Bumi yang diyakini berusia 120 juta tahun.
-
Di mana kebakaran hutan tersebut terjadi? Ia diduga membakar area hutan milik Perhutani seluas 5 hektare, setengah dari total luas hutan tersebut, yaitu 10 hektare.
-
Kenapa kebakaran hutan sering terjadi di musim kemarau, terutama di Sumatera dan Kalimantan? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan. Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain.
-
Kapan Hutan Pinus Pengger buka? Hutan Pinus Pengger buka setiap hari mulai pukul 07.00 pagi hingga 17.00 sore.
-
Di mana letak Hutan Punti Kayu? Letaknya berada di tengah Kota Palembang tepatnya Jalan Kol. H. Burlian km 6,5.