Di Depan Menkes, Anggota DPR Ini Usul Undang Rara Pawang Hujan ke Jakarta Tekan Polusi Udara
Edy juga menyampaikan, hujan dibutuhkan untuk menurunkan kasus ISPA.
Edy juga menyampaikan, hujan dibutuhkan untuk menurunkan kasus ISPA.
Di Depan Menkes, Anggota DPR Ini Usul Undang Rara Pawang Hujan ke Jakarta Tekan Polusi Udara
Anggota Komisi IX DPR RI Edy Wuryanto menyampaikan usulan unik untuk mengurangi polusi udara Jakarta.
Edy menyarankan pemerintah menyewa jasa pawang hujan saat Moto GP Mandalika, Rara untuk memanggil hujan ke Jakarta.
- Kisah Anggota TNI Punya Usaha Sampingan Budi Daya 45 Ribu Ikan Patin, Sukses Ekspor dan Tak Pernah Bangkrut Sejak 2018
- Punya Riwayat Penyakit, Anggota TNI Lawan Arus di Tol MBZ Belum Bisa Diperiksa
- Anggota DPRD Takalar Diduga Aniaya Kekasih karena Utang, Ini Alasan Polisi Belum Memeriksa
- Muncul Rencana Pembentukan Pansus di DPR Atasi Polusi Jakarta
"Undang pawang hujan yang dulu di sirkuit mandalika itu kita bawa ke Jakarta biar hujan lalu polusi udaranya terkendali,"
kata Edy di Gedung Parlemen Jakarta, Rabu (30/8).
merdeka.com
Selain itu, Edy meminta kepada Menteri Kesehatan (Menkes) RI Budi Gunadi Sadikin untuk melakukan kampanye penggunaan masker secara masif dan memperketat emisi industri kendaraan.
"Ini menurut saya Pak Menteri perlu kampanye masker secara masif ini. Pak Menkes belum ada upaya pemakaian masker. Kalau jaga jarak, cuci tangan, itu kan covid," papar Edy.
"Ya hemat emisi industri kendaraan bermotor, pengendalian debu teorinya memang seperti itu tapi impelementasinya kan susah," sambungnya.
"Kita tinggal nunggu pawang hujan ini ya, Jakarta hujan, ISPA turun ini. Tapi kalau enggak ada hujan ya ISPA terus, atau percepatan pindah IKN ini polusi udara di Jakarta bisa terkendali," ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, penanganan polisi udara di Jabodetabek memerlukan kerja total bersama. Menurutnya, mengatasi polusi udara perlu waktu dan tak bisa langsung selesai.
"Memang perlu kerja total, kerja bersama-sama, tetapi memerlukan waktu, tidak bisa langsung," kata Jokowi di SMKN Jawa Tengah Kota Semarang.
"Dibutuhkan usaha bersama-sama semuanya, yang dilakukan juga semuanya harus melakukan."
Kata Jokowi menambahkan.
Jokowi membeberkan sejumlah cara pemerintah mengamati polusi udara. Pertama mendorong masyarakat menggunakan transportasi publik.
"Perpindahan dari transportasi pribadi ke transportasi publik, ke transportasi massal," kata Jokowi.
"Penanaman pohon yang sebanyak-banyaknya, di kantor-kantor, di halaman kantor-kantor yang memang belum ada pohonnya, diwajibkan dan diharuskan," kata Jokowi.
Berikutnya, pemerintah telah berupaya melakukan modifikasi cuaca dan penerapan work from home (WFH). Selain itu, pemerintah juga mengawasi sektor industri yang menyumbang polusi udara seperti PLTU hingga emisi kendaraan bermotor.