Didakwa jual 3 remaja, Nurmawati jadi muncikari demi hidupi anak
Dia didakwa menjual 3 remaja dengan tarif Rp 1,5 juta per orang. Dia mendapatkan Rp 300.000.
Nurmawati Sitorus memilih jalan pintas menjadi muncikari dengan alasan demi membiayai dua anaknya. Pengakuan ini disampaikan Nurmawati saat diadili di Pengadilan Negeri (PN) Medan, Senin (28/3).
"Saya sudah bercerai Pak Hakim. Anak saya dua orang. Jadi terpaksa saya jalani," kata Nurmawati di PN Medan, Senin (28/3).
-
Apa yang mengancam warga Pesisir di Padang? Dampak abrasi di Kelurahan Air Manis, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) kian nyata. Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang menjadi ancaman serius akibat abrasi yang terus terjadi, paling parah dirasakan warga sejak enam tahun terakhir.
-
Bagaimana Stasiun Medan berperan dalam perdagangan? Stasiun Penting Dengan dibukanya akses jalur kereta api di Tanah Deli, akses dan mobilisasi kegiatan perdagangan serta mengangkut hasil perkebunan dari daerah pedalaman ke pelabuhan Belawan semakin lancar.
-
Mengapa Becak Dayung menggantikan Angkong di Medan? Seiring berkembangnya zaman, alat transportasi pun ikut tergeser dan berubah. Semula yang tadinya menggunakan angkong, kemudian berubah menjadi becak dayung.
-
Kapan Atang Sendjaja meninggal? Pada 29 Juli di tahun itu menjadi hari duka bagi AURI.
-
Kapan peristiwa pemuda Indonesia bertempur melawan Sekutu dan NICA di Medan Area? Akhirnya mereka beserta TKR bertempur melawan Sekutu dan juga NICA yang berusaha mengambil gedung pemerintahan dari tangan Jepang.
-
Bagaimana Pemkot Medan menangani pengangguran terbuka? "Untuk penurunan tingkat pengangguran terbuka, Pemkot Medan melakukan intervensi melalui upaya-upaya peningkatan keterampilan dan kesempatan dan kesempatan kerja bagi masyarakat melalui program-program pengembangan kapasitas daya saing, program-program pelatihan, peningkatan produktivitas dan penempatan tenaga kerja, serta melalui program pemberdayaan masyarakat di masing-masing kecamatan dan kelurahan,"
Di hadapan majelis hakim yang diketuai Farheen, Nurmawati mengaku sebelum memutuskan menjadi muncikari, dia berjualan pakaian. Namun penghasilannya itu tidak cukup untuk membiayai hidup anak-anaknya. "Baru sekali ini saya jadi muncikari," aku Nurmayanti.
Dalam perkara ini, Nurmayanti didakwa melakukan tindak pidana perdagangan orang. Dia menjual tiga remaja, RH (19), Elv (19), dan YP (21) dengan tarif short time Rp 1,5 juta per orang. Untuk jasanya itu dia mendapatkan Rp 300.000.
Nurmayanti diringkus petugas yang melakukan penyamaran. Dia dan ketiga remaja yang dijualnya itu diamankan di karaoke Elegant, Jalan Gatot Subroto pada akhir Desember 2015.
(mdk/noe)