Diduga kelelahan, Mapala Amikom tewas saat rapling
Diduga lelah, Mapala Amikom tewas saat rapling. Usai melihat Dwi lemas di tali, pihak Mapala segera memberikan pertolongan pertama. Usai mendapatkan pertolongan pertama, Dwi pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Hermina.
Dwi Aprilianda (18) mahasiswa semester 1 jurusan D3 Teknik Informatika Universitas Amikom Yogyakarta meninggal dunia saat mengikuti kegiatan Mayapala Jungle School. Dwi meninggal dunia saat sedang mengikuti kegiatan rapling di Jembatan Babarsari, Depok, Sleman, Rabu (31/1).
Wakil Rektor III Universitas Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi membenarkan meninggal dunianya Dwi saat mengikuti kegiatan mahasiswa pecinta alam (Mapala) Amikom. Dwi meninggal saat mengikuti kegiatan di hari pertama.
-
Di mana Sekolah Gendhis? Sekolah Gendhis berada di Magelang, Jawa Tengah.
-
Kapan Todung Sutan Gunung Mulia menjabat sebagai Menteri Pendidikan? Meski menjabat hanya setahun (14 November 1945-2 Oktober 1946) namun kontribusinya untuk bidang pendidikan begitu besar di masa genting negara Indonesia.
-
Apa yang ditemukan para peneliti di Dataran Tinggi Antartika Timur? DATARAN TINGGI ANTARTIKA TIMUR Para peneliti memeriksa kembali data satelit yang diambil dari punggung bukit di lapisan es Antartika yang sebelumnya mencapai minus 93 derajat Celcius. "Ini tampaknya menjadi batas seberapa dingin di permukaan Bumi."
-
Mengapa Kota Pekanbaru disebut sebagai kota pendidikan? Pekanbaru dikenal sebagai salah satu sentra ekonomi terbesar di Pulau Sumatra.
-
Apa yang diajarkan di sekolah pencuri? Pendidikan kriminal mencakup serangkaian pelajaran yang menghasilkan gangster 'profesional' setelah 'lulus'.
-
Kenapa para pelajar ini diamankan? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. "Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
"Saat rapling sedang naik tali sudah tinggal sedikit itu yang bersangkutan kecapaian mungkin terus lemas. Pokoknya lemas sudah tidak bisa naik lagi. Tidak terjatuh kok. Safety. Semuanya. Tidak ada luka apa-apa," ujar Fauzi saat dihubungi Merdeka.com, Kamis (1/2) malam.
Fauzi menuturkan usai melihat Dwi lemas di tali, pihak Mapala segera memberikan pertolongan pertama. Usai mendapatkan pertolongan pertama, Dwi pun segera dilarikan ke Rumah Sakit Hermina.
"Sekitar pukul 15.30 WIB meninggal dunianya. Penyebabnya kami belum tahu. Saat kami minta diagnosis resmi kepada dokter, dokter bilang akan memberikan diagnosis resmi kepada keluarga, sehingga pihak kampus jika ingin mengetahui hasil pemeriksaan bisa minta izin ke keluarga," terang Fauzi.
Fauzi menjabarkan usai kejadian meninggalnya Dwi, untuk sementara waktu kegiatan Mapala dihentikan. Sebab, lanjut Fauzi, masih dalam suasana berduka.
"Kami akan melakukan evaluasi internal. Meskipun demikian kita tidak akan membentuk tim khusus karena ini bukan kejadian luar biasa. Tetapi mahasiswa meninggal karena sakit saat ikut kegiatan mapala" tutup Fauzi.
Jenazah Dwi sendiri sudah dimakamkan oleh pihak keluarga pada Kamis (1/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Dwi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Sambilegi yang berada tak jauh dari rumah duka.
Baca juga:
Mahasiswa Amikom yang tewas usai Diksar Mapala bercita-cita jadi tentara
Ngaku dapat bisikan, 6 orang malah tersesat saat mendaki Gunung Agung
Tanpa kantongi pasport, dua WN Australia nekat daki Gunung Agung
Dua hari tersesat, seorang pendaki Gunung Merapi akhirnya ditemukan
Perhelatan akbar para petualang, Jogja Outdoor Show 2017 resmi ditutup