Din Syamsuddin sangsi ada 47 masjid terpapar radikalisme
Din Syamsuddin sangsi ada 47 masjid terpapar radikalisme. Din tak menampik apabila ada mubaligh di masjid yang keras dalam menyampaikan isi ceramahnya. Namun, menurut dia, itu masih itu dapat dimaklumi.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin meragukan penelitian dari Rumah Kebangsaan dan Dewan Pengawas Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) yang merilis 47 masjid terpapar radikalisme itu. Menurut dia, hasil survei tersebut masih perlu dikaji kembali.
"Ya saya ragukan hasil survei atau penelitian itu ya. Saya belum tahu metodologinya. Apalagi jika dikaitkan dengan lembaga dan institusi," kata Din di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (11/7).
-
Dimana Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman berada? Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman merupakan masjid terbesar di Pontianak dan masjid yang pertama kali berdiri di Provinsi Kalimantan Barat.
-
Apa arti nama Syahabuddin dalam konteks Masjid di Kerajaan Siak? Melansir dari beberapa sumber, berasal dari gabungan kata bahasa Persia yaitu "Syah" yang artinya penguasa dan juga bahasa Arab "Al-din" berarti agama. Dari penamaan tersebut bahwa sultan sebagai Pemimpin kerajaan dan agama.
-
Apa keunikan Masjid Syekh Zainal Abidin? Mengutip dari Antara, masjid ini memiliki gaya arsitektur Arab yang dipadu dengan Jawa.
-
Mengapa Masjid Syekh Zainal Abidin dibangun? Masjid ini berfungsi untuk pembinaan ketauhidan, pembinaan kualitas ibadah, pembinaan baca tulis Al-Qur'an dan sebagainya.
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
Din tak menampik apabila ada mubaligh di masjid yang keras dalam menyampaikan isi ceramahnya. Namun, menurut dia, itu masih itu dapat dimaklumi.
Namun, ia tak yakin apabila ada masjid khususnya di sebuah institusi pemerintah yang diduga mengembangkan ideologi dan paham radikalisme.
"Sebaiknya hal-hal seperti itu harus benar-benar clear dengan bukti, fakta. Karena hal seperti ini sangat sensitif. Bisa menimbulkan ketersinggungan di kalangan umat Islam. Tidak hanya pengurus masjid yang dituduhkan itu, tapi bisa merasa wah kita ini dituduh sebagai kaum radikal. Ini yang tidak positif selama ini," ujar Din.
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu berpesan kepada lembaga survei atau penelitian manapun untuk berhati-hati. Apalagi, ia mengaku sering mendengar adanya keluhan dari umat Islam mengenai penelitian ini.
"Dari kalangan umat Islam itu sering curhat, kenapa hanya masjid yang diteliti. Kenapa hanya rumah ibadat orang Islam yang dinyatakan radikal, sementara yang lain tidak. Hal-hal seperti inilah yang harus dijaga," kata Din.
Din pun meminta masalah ini tak lagi dikembangkan dan disebarluaskan. Ia khawatir ini hanya akan menimbulkan kecemasan dan ketegangan. Apalagi, hal ini sangat dirasakan oleh umat Islam sebagai sebuah tuduhan.
"Ini yang secara psikologis tidak positif bagi upaya kita mengembangkan kerukunan dan harmoni. Kalau umat Islam yang besar itu merasa tertuduh, merasa tidak nyaman karena dituduh radikal, ada yang berpendapat, kalau gitu kita radikal saja sekaligus," tandas Din.
Belum lama ini, Rumah Kebangsaan dan Dewan Pengawas Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) merilis hasil survei terkait adanya 41 masjid di lembaga negara yang terindikasi menyebarkan radikalisme.
Survei tersebut dilakukan di 100 masjid yang ada di lingkungan lembaga negara, kementerian, dan BUMN di Jakarta. Indikator konten radikal ini dilihat dari tema khotbah Jumat yang disurvei dalam rentang waktu 29 September hingga 21 Oktober 2017.
Reporter: Hans Jimenez Salim
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
MUI desak pemerintah serius awasi masjid terpapar radikalisme
Ini poin-poin dari Menteri Agama bagi penceramah di rumah ibadah
BNPT dan MUI diminta sikapi temuan soal masjid terpapar radikalisme
PBNU minta pemerintah awasi 41 masjid terindikasi radikal
Ngeri radikalisme di kampus negeri
Saya lawan radikalisme
UIN & UI tegaskan tolak gerakan radikalisme serta anti Pancasila dalam kampus