Dipimpin Zulhas, PAN Dinilai Lebih Inklusif dan Terbuka
Sikap terbuka membuat basis massa PAN semakin menguat dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang.
Tak hanya demokratis, PAN dinilai semakin menunjukkan keterbukaan dengan siapa saja.
Dipimpin Zulhas, PAN Dinilai Lebih Inklusif dan Terbuka
Partai Amanat Nasional (PAN) di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan disebut menjadi lebih demokratis dan dialogis. Hal tersebut membuat PAN semakin disukai oleh masyarakat luas. “(PAN) sudah lebih demokratis, sudah lebih dialogis. Manusia di muka bumi umumnya senang dengan nilai-nilai itu,” kata Pengamat Politik Universitas Pelita Harapan (UPH), Emrus Sihombing, Senin (14/8).
- KPK: Penahanan Syahrul Yasin Limpo Ditentukan Setelah Pemeriksaan
- TNI Buat 11 Larangan di Pemilu 2024, Cak Imin: Jangan Cuma Petinggi, Tapi Seluruh Prajurit
- Kisah Pilu Bocah 7 Tahun di Bali, Dicabuli Kakek-Paman hingga Tertular Penyakit Kelamin
- PAN Dinilai Sudah Punya Modal Cukup untuk Gaet Pemilih di Pemilu 2024
Dia menambahkan, tak hanya demokratis, PAN juga semakin menunjukkan keterbukaan dengan siapa saja. Hal itu terlihat semakin beragamnya latar belakang kader yang dimiliki PAN.
Sikap terbuka tersebut membuat basis massa PAN semakin menguat dalam menghadapi Pemilu 2024 mendatang. Sebab, jangkauan PAN terhadap berbagai kelompok saat ini menjadi semakin meluas.
“Saya melihat PAN di bawah Zulkifli Hasan bagus, lebih inklusif, lebih terbuka,”
ucap Emrus.
merdeka.com
Melihat itu semua, Emrus memprediksi PAN akan berhasil mengirimkan wakilnya ke DPR RI pada Pemilu 2024 mendatang. Bahkan, dia meyakini PAN akan melewati perolehan pada Pemilu 2019 yang lalu.
Dalam sejumlah hasil survei menunjukkan elektabilitas PAN semakin menanjak. Salah satunya terlihat dari rilis Indikator Politik Indonesia (IPI) pada bulan Juni yang menunjukkan elektabilitas PAN sebesar 3,1 persen, naik pesat dari bulan Maret yang berada di sekitar 2 persen.
Pada survei terbaru Survey & Poling Indonesia (SPIN), menunjukkan elektabilitas PAN berhasil menembus ambang batas parlemen. Dalam survei itu menyebut PAN berhasil memperoleh elektabilitas sebesar 4,1 persen.
Sedangkan pada temuan survei Indonesia Political Opinion (IPO) bulan Juni, terekam elektabilitas PAN mencapai 5,0 persen. Melihat angka tersebut, Emrus menyebut pergerakan masif PAN dalam beberapa waktu terakhir dalam memperkenalkan diri kepada masyarakat merupakan salah satu faktor terbesar.
“Saya lihat pan dalam Pemilu yang akan datang akan mendapat posisi jumlah kursi di DPR yang lebih tinggi dibanding 2019 lah,”
ucap Emrus.
merdeka.com