Ditagih utang Rp 300 ribu, honorer Satpol PP di Lubuklinggau bunuh IRT
Hanya karena kesal utangnya sebesar Rp 300 ribu ditagih, seorang honorer Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, inisial AST (21), membunuh ibu rumah tangga, Rapaina Wati (40). Korban tewas mengenaskan dengan banyak luka tusuk dan leher nyaris putus.
Hanya karena kesal utangnya sebesar Rp 300 ribu ditagih, seorang honorer Satuan Polisi Pamong Praja Pemerintah Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan, inisial AST (21), membunuh ibu rumah tangga, Rapaina Wati (40). Korban tewas mengenaskan dengan banyak luka tusuk dan leher nyaris putus.
Belum sampai enam jam usai kejadian, pelaku diringkus polisi di rumahnya di Dusun II, Desa Durian Remuk, Kecamatan Muara Beliti, Musi Rawas, Senin (12/3) sore. Barang bukti disita berupa sebilah pisau, satu unit notebook warna hitam beserta tas, dan satu stel pakaian dinas Satpol PP Musi Rawas yang berlumuran darah dan sudah direndam.
-
Apa yang ditemukan pemancing di Sungai Musi? Pemancing Temukan "Pulau Emas", Situs Kerajaan Sriwijaya Berusia 400 Tahun Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
-
Apa yang terjadi pada warga Musi Rawas? Banjir memaksa warga Musi Rawas beraktivitas di atap rumah
-
Kapan sungai bawah laut ini ditemukan? Sungai ini ditemukan tahun 2010 menggunakan kapal selam robot.
-
Bagaimana warga Musi Rawas menjemur pakaian? Korban banjir memanfaatkan atap rumah untuk menjemur pakaian
-
Apa yang ditemukan oleh penyelam di lepas pantai barat Swedia? Sebuah tim penelitian internasional yang dipimpin ahli arkeologi maritim Staffan von Arbin dari Universitas Gothenburg Swedia mengonfirmasi penemuan sebuah meriam dari abad ke-14.
-
Kapan permukiman di Danau Plastira dihuni? Penanggalan radiokarbon menunjukkan, pemukiman tersebut berasal dari transisi dari akhir zaman Archaic ke awal Neolitikum Tengah (5999-5845 SM).
Peristiwa itu bermula saat pelaku mendatangi rumah korban di Kelurahan Mesat Jaya, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Lubuklinggau, Senin (12/3) pukul 07.30 WIB. Setelah berbincang cukup lama, korban menagih uang Rp 300 ribu yang dipinjam pelaku.
Lantaran belum memiliki uang, pelaku tak bisa membayarnya hingga terjadi pertengkaran. Saat itu, korban sempat memukul wajah pelaku.
Tak terima, pelaku langsung mencabut pisau dari pinggangnya dan menikam korban dari belakang. Korban mengalami dua luka tusuk di punggung dan di leher belakang.
Tak sampai di situ saja, pelaku kembali menghujani pisau ke leher dan dada korban saat terjatuh. Lebih sadis lagi, pelaku menggorok leher korban hingga nyaris putus.
Sebelum digorok, korban sempat berusaha merebut pisau itu namun tak berhasil. Hanya saja, tangan korban terkena sayatan. Pelaku kabur sambil membawa beberapa barang korban setelah mencuci tangan dan pisau di dapur.
Siang harinya, jasad korban ditemukan anaknya tergeletak berlumuran darah. Warga yang dibuat geger langsung melapor ke kantor polisi.
Kapolres Lubuklinggau melalui Kasatreskrim AKP Ali Rojikin mengungkapkan, tersangka diringkus tanpa perlawanan hanya dalam waktu enam jam usai kejadian berkat penyelidikan dan pemeriksaan saksi. Tersangka pun mengakui menjadi pelaku pembunuhan.
"Ya, tersangka kita tangkap sore kemarin, tak lebih dari enam jam," ungkap Ali, Selasa (13/3).
Dari keterangan tersangka, kata dia, pembunuhan itu dilatarbelakangi utang. Tersangka kesal utangnya sebesar Rp 300 ribu ditagih korban. Tersangka dikenakan Pasal 338 KUHP dan Pasal 365 (3) dengan ancaman pidana di atas 15 tahun penjara.
"Motifnya karena tersangka tidak senang utangnya ditagih. Sekarang masih kita periksa," pungkasnya.
Baca juga:
Usai mabuk bareng, Rudi tikam leher Saifudin hingga tewas
Ditangkap, pemuda di Kebumen yang penggal ibunya tak menyesal
Wanita yang ditemukan tinggal tulang di Dumai ternyata dibunuh suami
Kesal tak diberi Rp 500 ribu, pemuda di Kebumen tega bunuh ibu kandung
Utang Rp 20 juta di Bank jadi motif Ucup habisi Nuroni sahabatnya