Ditangkap, 6 teroris diduga terlibat penembakan kapolsek di Bima
"DPO oleh penyidik densus itu berkaitan dengan pelatihan aksi teror di Poso terkait MIT."
Aparat Densus 88 Antiteror menangkap 6 orang terduga teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (20/9) lalu. Polri menduga para tersangka terlibat dalam penembakan Kapolsek Ambalawi, Kota Bima, AKP Abdul Salam pada pertengahan Agustus lalu.
"Ada aksi teroris di sana dan ada penembakan kepada kapolsek. Pemeriksaan berjalan untuk pengumpulan alat bukti," kata Karo Penmas Polri, Brigjen Pol Boy Rafli Amar kepada wartawan, di gedung Mabes Polri, Jakarta, Senin (22/9).
Bukan hanya itu, menurut Boy, pelaku yang sudah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) itu diduga kuat hubungan dengan pelatihan aksi terorisme yang terjadi di Poso, Sulawesi Tengah.
"DPO oleh penyidik densus itu berkaitan dengan pelatihan aksi teror di Poso terkait MIT (Mujahidin Indonesia Timur)," pungkasnya.
Boy menjelaskan, saat penangkapan itu, salah satu terduga teroris yakni Adnan terpaksa ditembak karena melakukan pelemparan bom pipa ke petugas.
"Sabtu pihak kami lakukan penanganan terorisme atas kelompok teror di Bima, ada 6 penangkapan. Adnan ketika ditangkap melakukan ditangkap melakukan pelemparan bom pipa ke petugas, maka petugas terpaksa melakukan penembakan dan meninggal dunia," ujar di.
Setelah Adnan, pihak Polri melanjutkan penangkapan terhadap orang kedua yaitu Godai. Untuk orang ketiga Boy mengaku masih dalam pengembangan. Sementara orang keempat, kelima dan keenam yakni Juned, Debbie, berhasil ditangkap oleh petugas Polri.