Dituntut 13 tahun bui, Ratih tersedu-sedu sepanjang sidang
Selain hukuman penjara, Ratih juga dituntut membayar denda Rp 800 juta subsider 6 bulan kurungan.
Ratih Felona alias Mei langsung menangis saat duduk masuk ke ruang sidang PN Medan, Rabu (25/2) sore. Air matanya semakin tak henti setelah mendengar dirinya dituntut dengan hukuman 13 tahun penjara.
Selain hukuman penjara, Ratih juga dituntut membayar denda Rp 800 juta subsider 6 bulan kurungan. Tuntutan itu disampaikan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Maria Magdalena di hadapan majelis hakim yang diketuai Indra Cahya.
"Meminta agar majelis hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini menyatakan terdakwa Ratih Felona alias Mei terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah memiliki menyimpan, menguasai atau menyediakan narkotika golongan I bukan tanaman dengan berat lebih dari 5 gram," kata Maria.
JPU mendakwa Ratih memiliki 550 butir ekstasi dan 3 bungkus plastik berisi 43,50 gram bubuk ekstasi. Perbuatan itu melanggar Pasal 112 ayat (2) UU No 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Setelah mendengarkan tuntutan JPU, majelis hakim menunda sidang hingga pekan depan. Sementara Ratih terus menghapus air mata dan hidungnya dengan tisu sampai hakim mengetuk palu tanda sidang ditunda.
Ratih ditangkap di rumahnya di Jalan Teratai, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, pada (21/10/2014). Dari kamarnya ditemukan 550 butir ekstasi dan 3 bungkus plastik berisikan 43,50 gram ekstasi yang sudah hancur menjadi bubuk.
Polisi menyatakan perempuan ini sudah diintai sejak 5 bulan sebelumnya. Pengintaian itu dilakukan setelah mereka mendapat informasi dia merupakan bandar narkoba.
Setelah ditangkap, Ratih mengaku mendapatkan narkotika itu dari seorang pria bernama, A Kau warga asal Tebing Tinggi. Dari laki-laki itu dia membeli 600 butir pil ekstasi seharga Rp 51 juta.
Baca juga:
3 Kurir 25 Kg sabu dan 30.000 pil ekstasi terancam hukuman mati
Berkat laporan warga, Polresta Medan ringkus pengedar narkoba
Pengedar narkoba yang dibekuk di Malaysia diancam hukuman mati
Keluarga terpidana eksekusi mati ramai-ramai kunjungi Nusakambangan
BNNP Jabar jemput bandar sabu jaringan internasional di Malaysia
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Stadion Teladan Medan ambruk? Mengutip liputan6, pada 16 September 1979, Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, dipenuhi oleh sekitar 200.000 pengunjung yang datang untuk menyaksikan konser artis cilik Adi Bing Slamet, Iyut Bing Slamet, dan Ira Maya Sopha.
-
Kenapa Stadion Teladan Medan ambruk? Meski stadion tersebut hanya memiliki kapasitas resmi 30.000 penonton, tingginya antusiasme masyarakat, terutama anak-anak, menyebabkan kepadatan yang luar biasa. Pengunjung datang dari berbagai daerah, secara berombongan.
-
Kapan Janjang Saribu diresmikan? Tembok ini telah diresmikan oleh Bupati Agam pada tahun 2013.
-
Bagaimana narasi Prabowo menolak Kaesang menyebar? Beredar sebuah video bernarasikan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta.Video yang diunggah akun YouTube ONE NATION pada 6 Juni 2024, bernarasi; TEPAT MALAM JUMAT:bangbang:PRABOWO MELAWAN PERINTAH JKW, TOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKIKABAR MENGGEMPARKANPRABOWO LAWAN PERINTAH JKWTOLAK MENTAH2 KAESANG JADI GUBERNUR DKI
-
Kapan Dava meninggal? Meninggal Dunia, 8 Foto Dava MCI di MasterChef Indonesia Season 7 Yang Tinggal Kenangan Dava, mantan peserta MasterChef Indonesia musim 7, telah pergi dengan usia yang masih muda, hanya 24 tahun.