Dua Pelajar Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Tambora, Pedang dan Celurit Disita
Polisi menyebut, pelaku nekat melakukan tawuran di siang bolong lantaran ikut-ikutan saja.
Dua anak di bawah umur diamankan oleh Polisi RW setelah ketahuan hendak tawuran di kawasan Tambora, Jakarta Barat. Dua pelaku berhasil diamankan bersamaan dengan barang bukti yang akan digunakan untuk tawuran.
Kapolsek Tambora, Kompol Putra Pratama mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada Rabu (7/6) sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, salah satu polisi RW Aiptu Suparno sedang melaksanakan sambang silaturahmi ke RW 7 Kelurahan Krendang yang menjadi wilayah tugasnya sebagai Polisi RW.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Apa yang dimaksud dengan tawakal? Tawakal adalah merelakan sepenuhnya segala sesuatu yang kamu cintai, namun dengan keyakinan bahwa Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.
-
Bagaimana cara para pelaku tawuran saling menyerang? "Mereka saling tantang dan akhirnya bertemu. Mereka saling serang pakai senjata tajam jenis celurit panjang," kata Untung, Minggu (5/11).
-
Kapan Pangeran Antasari wafat? Saat menjadi Sultan Banjar, Pangeran Antasari terus melanjutkan perjuangannya melawan Belanda. Di tengah perlawanan tersebut, Pangeran Antasari jatuh sakit terserang penyakit cacar dan paru-paru hingga akhirnya wafat pada 11 Oktober 1862.
"Suparno kemudian berpapasan dengan segerombolan pelajar sebanyak lima sepeda motor yang berboncengan. Suparno kemudian menghubungi Piket Patroli Polsek Tambora dan memberhentikan rombongan kendaraan tersebut," kata Putra dalam keterangannya, Rabu (7/6).
©2023 Merdeka.com
Pelaku Diamankan Bersama Pedang dan Celurit
Saat hendak dihentikan, rombongan pelajar itu justru berhamburan. Namun, dua orang pelajar yang masih duduk di bangku SMP berhasil diamankan polisi RW bersama barang bukti berupa pedang dan celurit.
Putra menyebut, pelaku nekat melakukan tawuran di siang bolong lantaran ikut-ikutan saja. Saat ini pihak sekolah pelaku sudah dihubungi.
"Kedua pelaku anak ini dijerat dengan Pasal 2 ayat 1 UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman pidana hingga 10 tahun penjara," tutupnya.
(mdk/tin)