Eksportir ikan laut olahan ke berbagai benua raih penghargaan
Saat memutuskan membuka pengolahan hasil perikanan hanya memiliki modal sebesar Rp 4 juta.
Keputusan Nurhadi untuk berwirausaha dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar rupanya berbuah manis. Dirinya kini memiliki industri pengolahan hasil perikanan yang memasok produknya ke luar negeri.
Nurhadi mengatakan, awalnya dia merupakan karyawan biasa. Namun karena jeli melihat ada peluang produk olahan dari bahan baku ikan, dia pun memutuskan untuk berhenti bekerja dan membangun perusahaan sendiri.
-
Bagaimana upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi kemacetan di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian KKP untuk diterapkan pada perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi. "Meminimalisir bagian terbuang, semua bagian ikan bisa dimanfaatkan untuk jadi produk," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulisnya di Jakarta.
-
Apa yang sedang didorong oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) untuk para pelaku usaha pemindangan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong skema kemitraan para pelaku usaha pemindangan dengan penyedia bahan baku ikan agar ketersediaan bahan baku pengolahan pindang dapat terjamin.
-
Apa yang menjadi salah satu solusi untuk kemacetan di Jakarta? Wacana Pembagian Jam Kerja Salah satu ide yang diusulkan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono adalah pembagian jam masuk kerja para pekerja di Jakarta. Menurutnya, cara itu bisa mengurangi kemacetan hingga 30 persen.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
Perusahaan miliknya bernama PT Parlevliet Paraba Seafood yang berlokasi di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan ini awalnya hanya mengolah ikan tuna. Namun berkat kejelian Nurhadi terhadap produk perikanan, kini perusahaannya tersebut telah mampu memproduksi tuna lion fresh dan beku, tuna steak, tuna saku, kakap merah fillet, gold banded fillet dan mahi-mahi fillet.
“Saya dahulunya karyawan, saat melihat ada peluang pada 1999, saya mengundurkan diri. Dahulu saya coba kecil-kecilan suplai ke pabrik-pabrik, juga pengiriman antar pulau. Pada 2000 lalu, saya awalnya hanya tuna, sekarang macam-macam, mulai dari tuna, ikan pelagis, kakap merah, hingga kerapu,” ujarnya.
Nurhadi menjelaskan, saat memutuskan untuk berhenti dari perusahaan tempatnya bekerja, dirinya hanya memiliki uang Rp 4 juta. Uang tersebut yang dia gunakan untuk memodali usaha yang baru dirintisnya kala itu.
Nurhadi mengaku saat itu kesulitan mendapatkan bantuan permodalan dari perbankan. Salah satunya karena tidak adanya jaminan untuk mengajukan kredit usaha ke bank. “Keluar dari perusahaan hanya punya uang Rp 4 juta. Jadi usaha itu dari modal sendiri. Baru pada 2012 kami dibantu oleh bank swasta, karena kami sudah miliki tempat, juga investasi untuk jaminan,” kata dia.
Nurhadi mengaku, selama ini dirinya tidak pernah mengalami kesulitan dalam mendapatkan bahan baku ikan segar. Hal ini karena Indonesia punya laut yang luas sehingga banyak sumber daya perikanan yang seharusnya bisa dimanfaatkan secara maksimal. “Pembelian bahan baku dari Gorontalo, Palu, Ternate sampai Irian (Papua),” lanjutnya.
Kini jerih payah Nurhadi yang merintis usaha dari bawah telah membuahkan hasil. Dari awalnya omzet usahanya hanya Rp 5 juta-Rp 10 juta per bulan, kini meningkat hingga menembus Rp 40 miliar per tahun. “Omzet perkembangan bagus, awalnya karena masih untuk pasar lokal penghasilan waktu itu Rp 5 juta-10 juta, sekarang satu tahun bisa dapat Rp 40 miliar,” ulasnya.
Omzet yang terbilang fantastis tersebut lantaran produk-produk tidak lagi ditujukan untuk pasar lokal tetapi dirinya telah menyasar ke negara-negara maju seperti di kawasan Eropa, Amerika Serikat, Australia hingga Jepang. “100 persen kami ekspor. Ada yang ke Eropa, Amerika Serikat, juga pasar Asia. Padahal dahulu saya melayani pembelian antar pulau,” jelasnya.
Selain soal materi, usaha yang digelutinya juga membawa dampak yang besar lantaran mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. “Karyawan sekarang mencapai 60 orang, ada yang tetap dan ada juga yang harian,” tandasnya.
Berkat kegigihannya, Nurhadi pun berhasil mendapatkan penghargaan Adibakti Mina Bahari (AMB) 2015 dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai Juara I untuk kategori UKM Pengolahan Hasil Perikanan Terbaik Skala Menengah.
(mdk/hrs)