Emosi Tak Ada Nasi, Pria Beristri di Lubuklinggau Aniaya Ibu Kandung
Lantaran pelaku semakin emosi, korban keluar dari rumah dan langsung dilarikan tetangganya ke rumah sakit. Selanjutnya, korban melapor ke polisi dengan luka memar di bawah mata, kaki, dan tangan.
Kesal tak ada nasi dan lauk, pria beristri, RO (24), melakukan penganiayaan terhadap ibu kandungnya sendiri, ML (47). Pelaku juga merusak barang-barang seisi rumah korban.
Peristiwa itu terjadi di rumah korban di Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau, Sumatera Selatan, Rabu (8/2) malam. Ketika itu korban didatangi pelaku yang langsung menuju ke dapur.
-
Kapan KEK Singhasari diresmikan? KEK Singhasari berlokasi di Kabupaten Malang, Jawa Timur, wilayah ini telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus sejak 27 September 2019.
-
Siapa saja yang berpartisipasi dalam KKIN Regional Wilayah Barat 1? KKIN Regional wilayah Barat 1 diikuti oleh 140 kompetitor (peserta kompetisi) dari 14 bidang keahlian yang berasal dari BBPVP Medan, BPVP Aceh, BPVP Padang, dan BPVP Belitung, yang semuanya melibatkan BLK UPTD, BLK Komunitas, LPK binaan, serta Dunia Usaha dan Dunia Industri.
-
Kenapa KEK Singhasari penting? KEK Singhasari berkonsentrasi pada platform ekonomi digital untuk bersinergi dengan perkembangan antara bisnis pariwisata dan ekonomi digital.
-
Kapan KRI Nanggala (402) dinyatakan tenggelam? KRI Nanggala kemudian dinyatakan tenggelam pada Sabtu, 24 April 2021 oleh TNI AL setelah ditemukannya puing-puing yang diduga berasal dari kapal selam tersebut.
-
Bagaimana jejak kaki raksasa di Pingyan terbentuk? Jejak kaki ini memiliki panjang 57 cm, lebar 20 cm, dan kedalaman 3 cm. Jejak kaki ini diperkirakan berasal dari zaman prasejarah dan ditemukan menempel di atas fosil batu.
-
Kenapa libur nasional penting? Libur nasional memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk beristirahat, bersantai, dan mengisi ulang energi setelah bekerja atau belajar dengan keras. Libur nasional juga dapat meningkatkan kesehatan mental dan fisik, serta produktivitas kerja.
Pelaku lantas membanting dan memecahkan alat-alat dapur dan lemari kaca. Lantaran dihalangi, pelaku menonjok wajah ibunya berkali-kali.
Saat memukul, pelaku dengan emosi mengucapkan kalimat 'kubu kau ni, kenapa HP kau mati, aku ni belum makan' kepada korban. Padahal beberapa hari yang lalu, korban memberikan uang kepadanya.
Lantaran pelaku semakin emosi, korban keluar dari rumah dan langsung dilarikan tetangganya ke rumah sakit. Selanjutnya, korban melapor ke polisi dengan luka memar di bawah mata, kaki, dan tangan.
Kasatreskrim Polres Lubuklinggau AKP Robi Sugara mengungkapkan, tersangka diamankan di rumahnya tak lama usai kejadian dan mencoba memukul anggota dengan tangan kosong. Tersangka akhirnya digiring ke kantor polisi untuk menjalani pemeriksaan.
"Tersangka menganiaya ibunya karena mau makan tapi tak ada apa pun yang bisa dimakan. Padahal, tersangka sudah punya istri dan tinggal bertetangga dengan ibunya," ungkap Robi, Kamis (9/2).
Dari pengakuan, penganiayaan dan ucapan kasar terhadap korban sudah terjadi berkali-kali namun tidak sampai dilaporkan. Istrinya juga kerap mengalami kekerasan dalam rumah tangga dan akhirnya pulang ke orangtuanya setelah tersangka ditangkap.
"Sebulan lalu, tersangka mengonsumsi sabu dan juga sering minum miras, dia juga kecanduan judi slot. Karena itulah dia selalu marah-marah dan menganiaya istri dan ibu kandungnya," kata dia.
Atas perbuatannya, tersangka dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dan Pasal 406 KUHP tentang pengrusakan barang.
Saat olah TKP, polisi menemukan banyak barang di dalam rumah korban yang rusak dan berserakan.
(mdk/rhm)