Hasil autopsi bocah Neng, ada bekas kekerasan seksual & cekikan
Dilihat dari kondisi jasadnya, Neng diperkirakan sudah tak bernyawa pada Jumat siang.
Jasad bocah Neng (9), yang ditemukan tewas mengenaskan di dalam kardus, di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, sudah diautopsi tadi malam di RS Polri. Hasil autopsi menunjukkan, ada kekerasan yang dialami Neng.
"Hasil autopsi tadi malam diduga ada tanda kekerasan oleh benda tumpul. Artinya, kematiannya tidak wajar," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes M Iqbal, kepada merdeka.com, Minggu (4/10).
Tanda bekas kekerasan itu terlihat jelas di bagian leher Neng. Neng sepertinya telah dicekik oleh seseorang.
Tak hanya itu, di bagian kelamin dan dubur Neng juga ditemukan bercak sperma. Dilihat dari kondisi jasadnya, Neng diperkirakan sudah tak bernyawa pada Jumat siang.
"Kita temukan jasadnya itu pukul 11 malam, dan hasil autopsi diperkirakan korban sudah tak bernyawa sejak 8-12 jam lalu. Artinya kalau kita tarik mundur, diperkirakan korban tewas pukul 10-12 siang," pungkasnya.
Saat ini, polisi masih memintai keterangan dari sejumlah pihak terkait. Belum ada tanda-tanda mengarah pada pelaku yang tega berbuat keji pada bocah itu.
Sebelumnya, polisi telah memeriksa sepupu korban yaitu Kelvin Trianto (11). Karena sebelum ditemukan tewas Kelvin sempat pulang sekolah bersama korban. Jasad korban ditemukan pada Jumat (2/10) sekitar pukul 22.30 WIB.
"Waktu pulang sekolah, saya ajak Neng pulang. 'Ntar dulu, mau ke rumah teman'," kata Kelvin di depan rumah korban di Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (3/10).
Merasa curiga, Kelvin kemudian mengikuti korban hingga ke depan Kantor Kelurahan Kalideres. Di dekat Gang Melati I yang berada tepat samping kantor kelurahan, lanjut Kelvin, Neng yang menyadari dirinya diikuti, berlari ke dalam.
"Pas Neng tau saya mindik-mindik ngikutin, dia lari ke dalam gang. Di situ saya enggak ketemu dia lagi," ujar Kelvin yang tinggal serumah dengan korban.
Baca juga:
Misteri kematian Neng, bocah ditemukan tewas di dalam kardus
Bocah tewas dalam kardus, polisi belum pastikan korban perkosaan
-
Apa yang membuat anak-anak di Jakarta terpaksa main di pinggir kali? Minimnya ruang terbuka hijau, membuat anak-anak di Jakarta bermain di tempat tak semestinya.
-
Kapan makam dukun dan bayi tersebut ditemukan? Pada 1934, pekerja di Jerman menemukan kuburan seorang perempuan yang ditempatkan dalam posisi duduk dengan bayi di antara kakinya.
-
Apa yang dilakukan anak tersebut kepada ibunya? Korban bernama Sufni (74) warga Jalan Nelayan Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru. Sedangkan pelaku Hendri (52), dan istrinya N (51). Setelah mendapat video tersebut Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana Putra bersama anak buahnya langsung datang ke rumah pelaku.
-
Siapa yang berjuang demi anak? “Pada awal kehidupan, orangtua tentu harus membesarkan anaknya, mengasuh, mengajari. Tapi, pada titik tertentu, orangtua justru harus mengajari anaknya kehidupan dengan melepaskan.”
-
Apa yang ditemukan di kuburan anak-anak itu? Enam patung terakota dan pin perunggu berbentuk kaki kuda diletakkan di dalam kuburan ini. Patung-patung ini menggambarkan dua penari yang mengenakan hiasan kepala Frigia, salah satunya adalah seorang wanita yang memainkan alat musik petik kecapi, dan tiga wanita lainnya berdiri dengan kostum Timur yang dapat dikaitkan dengan pemujaan Dionysus, dewa anggur Yunani.
-
Apa makna dibalik Hari Memeluk Anak? Momen ini digunakan untuk menunjukkan betapa pentingnya memberikan kasih sayang kepada anak.
Sebelum ditemukan tewas dalam kardus, Neng pamit main ke rumah teman