Hasil Swab 41 Tenaga Medis di RSUP Dr Sardjito Dinyatakan Negatif
Banu menyebut jika 53 orang tenaga medis di RSUP Dr Sardjito ini menjalani tes swab pada 27 dan 28 April 2020 yang lalu.
Sebanyak 53 orang tenaga medis di RSUP Dr Sardjito harus menjalani tes swab karena melakukan kontak dengan pasien positif virus Corona.
Kepala Biro Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan menerangkan jika hasil tes swab 53 tenaga medis ini sebagian sudah keluar. Banu merinci ada 41 hasil tes swab yang telah diketahui hasilnya.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus-virus tersebut di peternakan bulu? Tim peneliti internasional menggunakan teknik yang disebut pengurutan metagenomik, jenis analisis yang memeriksa seluruh sampel DNA dan RNA. Tim meneliti jaringan paru-paru dan usus dari 461 hewan.
-
Bagaimana para peneliti menemukan virus tertua yang pernah ditemukan? Dalam sekuens mentah tersebut, mereka mencari sisa-sisa genom atau keseluruhan informasi genetik suatu organisme dari tiga jenis virus DNA: adenovirus, herpesvirus, dan papillomavirus. Dari analisis tersebut, para peneliti berhasil menemukan virus tertua yang pernah ditemukan.
-
Bagaimana para ilmuwan mengetahui virus mana yang berbahaya? Tim peneliti menggunakan sel amoeba untuk mengetahui virus apa yang berbahaya. Dalam penelitian, tim peneliti menemukan hanya satu virus yang dapat membunuh sel amoeba yaitu ‘lytic viruses’.
-
Kapan anak yang terinfeksi gondongan bisa menularkan virus? Anak yang terinfeksi bisa menularkan virus sejak beberapa hari sebelum gejala muncul hingga lima hari setelah gejala berakhir.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
"Hasil swab yang sudah keluar didapatkan sebanyak 41 orang dinyatakan negatif, termasuk dokter spesialis dan dokter peserta didik. Sementara yang lain masih menunggu hasil swab," ujar Banu, Kamis (30/4).
Banu menyebut jika 53 orang tenaga medis di RSUP Dr Sardjito ini menjalani tes swab pada 27 dan 28 April 2020 yang lalu.
"Tindakan ini (tes swab) diambil karena adanya keterangan yang terlambat disampaikan oleh keluarga pasien kepada tim medis saat menjalani rawat inap. Pasien tersebut awalnya dirawat inap dengan keluhan penyakit bawaan non-covid," urai Banu.
Banu meminta kepada masyarakat agar tidak memberikan stigma negatif kepada pengidap virus Corona. Stigma negatif ini dikhawatirkan membuat pasien justru tidak jujur dengan kondisi medisnya
Banu meminta agar masyarakat yang berobat untuk jujur kepada tenaga medis. Sehingga bisa dilakukan tindakan medis yang tepat bagi pasien tersebut.
"Bagi pasien yang berobat, kami mohon mengungkapkan apa adanya tentang dirinya dan kondisi di sekitar saat periksa. Ini akan memperlancar tim medis mengambil tindakan tepat bagi pengobatan pasien sendiri," papar Banu.
(mdk/ray)