Identitas pelaku pembacokan mahasiswa UGM belum diketahui, polisi cek CCTV
Kapolresta Yogyakarta, AKBP Armaini mengatakan, saat ini pihaknya masih memburu pelaku pembacokan terhadap Dwi. Identitas pelaku belum diketahui.
Polresta Yogyakarta terus memburu pelaku pembacokan terhadap mahasiswa UGM, Dwi Ramadhani Herlangga (26). Dwi meninggal dunia karena dibacok orang tak dikenal di perempatan Mirota Kampus, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta pada Kamis (7/6) dini hari. Saat itu Dwi baru saja rampung membagikan makan sahur atau sahur on the road (SOTR) di wilayah Kota Yogyakarta.
Kapolresta Yogyakarta, AKBP Armaini mengatakan, saat ini pihaknya masih memburu pelaku pembacokan terhadap Dwi. Identitas pelaku belum diketahui.
-
Kapan UGM diresmikan? Universitas Gadjah Mada (UGM) didirikan pada 19 Desember 1949 di Yogyakarta, Indonesia.
-
Kenapa UMKM penting? UMKM tidak hanya menjadi tulang punggung perekonomian di Indonesia, tetapi juga di banyak negara lain karena kemampuannya dalam menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
-
Kenapa Kementan menggandeng UGM? Pada saat ini dengan banyaknya permohonan sertifikasi alsintan prapanen maupun pascapanen dan sangat terbatasnya laboratorium pengujian alsintan di Indonesia, kami sangat mengapresiasi Fakultas Tekonologi Pertanian – UGM yang telah mempunyai laboratorium pengujian alsintan dan telah terakreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN) bersedia bekerjasama.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut? Dalam cerita tersebut, ia menuliskan mengenai pengalaman perempuan berinisial RST (18) yang disiksa secara sadis oleh orang asing pada Sabtu (16/3) sekitar pukul 14.40 WIB.
-
Bagaimana fasilitas kerohanian UGM dibangun? Pembiayaan pembangunan fasilitas tersebut menggunakan dana masyarakat sejumlah Rp25 miliar.
-
Bagaimana Ilham diterima di UGM? Ilham berhasil diterima di UGM melalui jalur Seleksi Nasional Berdasar Prestasi (SNPB) 2023 di Prodi Hubungan Internasional.
"Masih kita lidik. (Pelaku) belum teridentifikasi. Kita sedang berusaha keras untuk mengusut kasus ini. Mohon waktunya," jelas Armaini saat dihubungi wartawan, Jumat (8/6).
Armaini menuturkan, penyidik Polresta Yogyakarta saat ini sedang mengumpulkan barang bukti. Diantaranya, rekaman CCTV dari sekitar tempat kejadian.
"Kasus pembacokan ini kita sekarang sedang mengumpulkan barang bukti. Apapun yang jadi alat bukti coba kita kumpulkan termasuk CCTV," papar Armaini.
Armaini akan bekerja semaksimal mungkin mengungkap kasus pembacokan terhadap Dwi. Armaini juga berjanji tak akan membiarkan kasus serupa yang meresahkan masyarakat itu terjadi lagi di wilayahnya.
Pihaknya mengimbau masyarakat agar pembagian makan sahur bisa diganti dengan berbagi makanan atau takjil saat berbuka. Sehingga masyarakat bisa konsentrasi beribadah di malam hari.
"Kami juga mengimbau bagi-bagi makan sahur bisa diganti bagi-bagi takjil. Kita mengimbau lebih baik di malam-malam terakhir di bulan Ramadan bisa maksimal memanfaatkan untuk meraih malam lailatul qodar dan beritikaf, menghindari (keluar) sampai larut malam," tutup Armaini.
Baca juga:
Pulang SOTR, mahasiswa UGM tewas dibacok orang tak dikenal
Dituding selingkuh dengan tukang becak langganan, RM dihajar suami
Aniaya warga, anggota geng motor di Sukabumi ditembak polisi
Palak dan pukul pemotor dengan helm, pemuda di Bali ditangkap polisi
Liput bentrok suporter Persebaya dengan Persija, wartawan dikeroyok
Bising knalpot berujung pengeroyokan, Jasmani babak belur