Ini kata Kapolri anak buahnya tembaki mobil di Lubuklinggau
Ini kata Kapolri anak buahnya tembaki mobil di Lubuklinggau. Tito menjelaskan, saat itu anak buahnya beranggapan kalau ada orang bermasalah di dalam kendaraan tersebut. Namun, setelah dicek ternyata justru sebaliknya. Tito mengharapkan anggota bisa lebih menahan diri sebelum melakukan tembakan.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian telah mendapat laporan soal penembakan yang dilakukan anggotanya terhadap sebuah mobil di Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Dalam penembakan ini, seorang dinyatakan meninggal dunia. Sementara empat lain luka-luka.
"Ya saya menyesalkan peristiwa itu karena informasi yang saya terima, ini kendaraan disetop, akan disetop oleh polisi karena dicurigai, kemudian akan menabrak anggota polisi," kata Tito di gedung sekolah Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (19/4).
Tito menjelaskan, saat itu anak buahnya beranggapan kalau ada orang bermasalah di dalam kendaraan tersebut. Namun, setelah dicek ternyata justru sebaliknya.
"Sehingga anggota polisi itu beranggapan ini adalah pelaku kejahatan. Kemudian dikejar. Karena dikejar dan dilakukan penembakan peringatan tidak berhenti diduga pelaku kejahatan, sehingga akhirnya ditembak dan mengakibatkan ada keluarga yang meninggal. Saya sangat menyesalkan inilah sebetulnya pentingnya kemampuan diskresi kepolisian," beber Tito.
Selanjutnya, Tito mengharapkan anggota bisa lebih menahan diri sebelum melakukan tembakan tersebut. Sehingga, hal seperti ini tidak perlu terjadi.
"Anggota harus mempunyai kemampuan menilai secara subjektif apa yang dihadapinya saat itu dan kemudian melakukan tindakan yang tepat dalam rangka untuk menjaga keselamatan publik," pungkas Tito.
-
Kenapa polisi menduga keluarga itu bunuh diri? Mereka tidak ditemukan unsur kekerasan di lokasi kejadian. "Kalau melihat kondisi rumah, rumah hanya satu pintu ke depan. Di belakang ada jendela, tetapi tidak ada kerusakan sama sekali. Pintu juga tidak rusak, barang-barang dalam kamar masih tersusun rapi," jelas AKP Gandha Syah Hidayat di lokasi kejadian, Selasa (12/12).
-
Mengapa polisi mengancam akan menjerat keluarga para pelaku? Polisi mengancam keluarga dapat dijerat Pasal 221 KUHP karena dianggap menyembunyikan atau penghalang pelaku kejahatan.
-
Apa yang membuat polisi curiga dengan tali yang dipakai mengikat satu keluarga? "DNA yang ada di tali ya, yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara). Satu melekat pada korban dan satu masih satunya terlepas dari korban. Itu yang kami lakukan pemeriksa intinya itu," ucapnya, Senin (18/3).
-
Bagaimana polisi menangani dua pria yang bertengkar di acara hajatan tersebut? Demi mengembalikan kesadaran para pelaku, polisi pun melakukan tindakan. Keduanya diguyur air kolam yang berlokasi di kantor setempat.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada pemuda itu? Saat mereka berdua keluar tol, pemuda tersebut langsung diajak makan oleh anggota Polri yang tidak diketahui namanya itu. Pasalnya, pemuda tersebut belum makan dan masih harus melakukan perjalanan yang cukup panjang.“Ayo nanti keluar tol kita makan dulu, ya. Kita sarapan dulu, ya,” kata Polisi. Sesampainya di tempat makan, pemuda tersebut pun manghabiskan makanannya dengan lahap. Ia mengaku sudah kehabisan energi untuk berjalan kaki. Setelah makan, Polisi tersebut memberikan sejumlah uang dan sembako kepada pemuda itu untuk ongkos naik kendaraan umum dan bekal selama di rumah.“Buat bekal, buat ongkos ini, ya, cukup ya. Ini sembako buat bawa balik. Hati-hati di jalan, ya
-
Apa yang terjadi dengan mobil yang sedang melintas di Kembangan? Sebelum sebelumnya, konvoi remaja yang mengendarai sepeda motor sambil menyalakan petasan di Kembangan, Jakarta Barat atau dikenal dengan pintu keluar tol Kembangan menyebabkan satu mobil terbakar.
Baca juga:
Wakapolri instruksikan investigasi penembakan mobil di Lubuklinggau
Sopir Honda City hindari razia karena STNK mati dan tak punya SIM
Mabes Polri dalami aksi penembakan polisi di Lubuk Linggau
Polisi sebut Honda City diberondong tembakan pakai pelat bodong
Ini video usai polisi menembaki sekeluarga dalam Honda City