Ironis Siswi SMP di Muba Dibully 5 Teman Sekelas, Korban Dipaksa Sujud dan Cium Kaki Pelaku
Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Kasus perundungan kembali terjadi di Sumatera Selatan. Kali ini menimpa seorang siswi SMP di Musi Banyuasin (Muba) menjadi korban bullying oleh lima teman kelasnya.
Peristiwa itu terekam video dari ponsel salah satu rekan korban. Alhasil, video berdurasi 3 menit menyebar luas di media sosial.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
-
Bagaimana cara mencegah bullying di sekolah? Perlu dipahami, mencegah bullying di sekolah memerlukan upaya bersama dari sekolah, orang tua, siswa, dan masyarakat. Cara Pencegahan Bullying di Sekolah Berikut beberapa cara yang dapat membantu mencegah bullying di sekolah: Pendidikan Anti-Bullying: Sekolah harus memberikan pelatihan dan pendidikan tentang bullying kepada siswa, guru, dan staf sekolah. Ini dapat mencakup pemahaman tentang apa itu bullying, dampaknya, dan cara melaporkannya.
-
Apa yang dilakukan Binus School Serpong kepada siswa yang terbukti melakukan bullying? Binus School Serpong mengaku telah mengeluarkan siswa yang terlibat kasus bullying terhadap pelajar lainnya. Selain itu, sejumlah murid yang tidak terlibat langsung tetapi menyaksikan dan tidak memberikan pertolongan juga disanksi disiplin tegas.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terus menerus.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus bullying? Dalam kasus bullying, terdapat beberapa pihak yang terlibat, yaitu pelaku, korban, dan saksi, dan masing-masing memiliki peran tersendiri. Pelaku adalah individu yang melakukan tindakan agresif dengan tujuan menyakiti atau mengintimidasi orang lain. Korban adalah orang yang menjadi sasaran dari tindakan bullying tersebut dan sering kali mengalami dampak negatif baik secara fisik maupun psikologis. Saksi adalah orang-orang yang menyaksikan atau mengetahui terjadinya bullying.
Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku.
Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
Ironisnya, beberapa teman-teman korban yang lain tidak memberikan pertolongan sama sekali. Ada yang hanya menonton, ada juga sibuk dengan kerjaannya tanpa menghiraukan kondisi korban.
Kronologi Kejadian
Saudara perempuan korban, TR menjelaskan, perundungan tersebut terjadi di dalam kelas pada Rabu (28/8). Keluarga kaget korban pulang dalam kondisi memprihatinkan.
TR mencontohkan, jilbab yang dikenakan sudah robek dan ada benjolan di kening adiknya. Korban juga mengalami sakit di pinggang akibat ditendang para pelaku.
- 4 Pembunuh dan Pemerkosa Siswi SMP Divonis Ringan, Jaksa Ajukan Banding
- Begini Cara Pelaku Jebak Siswi SMP di Bojonggede Sebelum Dibully
- Ironis, Mahasiswi Korban Pelecehan Seksual di NTB Malah Jadi Tersangka ITE Usai Lapor Kasus ke Polisi
- Siswi SMP Disekap dan Diperkosa di Lampung, 4 Buronan Dibantu Keluarga Kabur dari Kejaran Polisi
Bahkan, korban memaksa keluarga memindahkannya ke sekolah lain. Setiap pergi ke sekolah, korban merasa ketakutan dan akhirnya tetap dipaksa berangkat.
"Adik saya mengaku dibully teman-temannya, dia bilang lima orang, dia takut dan mau pindah sekolah," kata TR, Jumat (6/9).
Di hari itu juga, orangtua korban ke sekolah untuk mempertanyakan masalah tersebut. Hanya saja, pihak sekolah menganggap hal biasa dan diselesaikan tanpa solusi.
Keluarga lebih kecewa lagi saat pihak sekolah dinilai menyepelekan kasus tersebut. Sekolah hanya memberi hukuman kepada para pelaku dengan mengerjakan tugas sekolah.
"Kok mereka (pihak sekolah) bisa sepele dengan mental anak-anak, masalahnya adik saya jadi takut setiap mau pergi sekolah karena terbayang-bayang ulah teman-temannya," kata TR.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muba Iskandar Syahrianto mengklaim video yang beredar merupakan pelatihan pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5).
"Ini merupakan pembelajaran lintas disiplin ilmu yang bertujuan untuk mengidentifikasi dan merumuskan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar," kata Iskandar.