Jadi tersangka tawuran maut, 5 pelajar di Bekasi belum dikeluarkan dari sekolah
Pihak sekolah berdalih, belum mengeluarkan para tersangka lantaran menunggu proses hukum selesai sampai putusan pengadilan.
Lima pelajar SMK Pijar Alam di Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi ditetapkan sebagai tersangka karena terlibat tawuran yang menyebabkan seorang pelajar dari sekolah lain tewas. Meski demikian, kelimanya A (18), MS (15), DAR (15), RP (17) dan MAS (16) tidak diberhentikan dari sekolah.
"Kami masih menunggu proses hukum selesai sampai putusan pengadilan," kata Kepala SMK Pijar Alam, Sapto Agus kepada wartawan di Bekasi, Kamis (30/8).
-
Kapan apel pengarahan untuk pelajar yang terlibat tawuran dilakukan? Diketahui, belakangan viral di media sosial (medsos) pelajar konvoi dengan dalih berbagi takjil di wilayah Jakarta Pusat. Pada apel pengarahan ini hadir Polda Metro Jaya, Kapolres Jakarta Pusat, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, hingga Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan Purnawarman meninggal? Purnawarman meninggal tahun 434 M.
-
Apa yang dimaksud dengan tawakal? Tawakal adalah merelakan sepenuhnya segala sesuatu yang kamu cintai, namun dengan keyakinan bahwa Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik.
-
Bagaimana cara para pelaku tawuran saling menyerang? "Mereka saling tantang dan akhirnya bertemu. Mereka saling serang pakai senjata tajam jenis celurit panjang," kata Untung, Minggu (5/11).
-
Kapan Wali Kota Tarakan memimpin Kegiatan Jumpa Pagi? Wali Kota Tarakan Khairul Memimpin Kegiatan Jumpa Pagi Pemerintah Kota Tarakan, Selasa (12/9).
Kelima pelajarnya terlibat tawuran dengan sekelompok pelajar dari sekolah lain di Jalan Raya Sumur Batu, Bantar Gebang, Kamis (16/8) lalu. Seorang pelajar dari kelompok lawan tersangka, Indra Lesmana tewas, sedangkan dua lainnya, Aliansyah dan Maulana Dwi Putra luka-luka.
"Sampai saat ini mereka (lima tersangka) masih menjadi siswa saya. Kami tidak gegabah dalam mengambil keputusan karena ada undang-undangnya," kata Agus.
Bahkan, menurut Agus, pihak sekolah melakukan pendampingan selama anak didiknya mendekam di sel tahanan Polsek Bantar Gebang. Karena itu, pihaknya tidak semena-mena mengeluarkan siswa meskipun terjerat tindak pidana.
"Ada guru BP, Kesiswaan yang ikut mendampingi," ujarnya.
Tawuran pecah di Jalan Raya Sumur Batu, Bantar Gebang setelah dua kelompok pelajar janjian melalui pesan singkat. Motif tawuran hanya masalah sepele yaitu karena saling ejek.
Kelompok tersangka berkumpul lebih dulu di kediaman tersangka RP. Di sana mereka mempersiapkan senjata tajam berupa lima celurit, dan stik golf yang diruncingkan. Berbekal senjata itu, para tersangka bergerak ke lokasi kejadian kemudian tawuran.
Para tersangka kini mendekam di sel tahanan Polsek Bantar Gebang. Mereka dijerat dengan pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan orang meninggal dunia, ancamannya hukuman penjara selama 12 tahun. Barang bukti disita dari para tersangka berupa lima celurit, satu stik golf, dan lima buah telepon genggam.
Baca juga:
Hendak tawuran, 91 pelajar di Tangerang digeladang ke kantor polisi
Tawuran antar pelajar di Bekasi, 1 tewas, 2 luka sabetan senjata tajam
Polisi amankan 7 pelaku pengeroyokan di Tanah Tinggi Tangerang
Pelajar SMK Jaya Beka 2 & SMK Bina Karya Karawang tawuran, 1 orang kena samurai
Diduga usai tawuran, 16 pelajar diamankan polisi di Sawangan Depok
Tawuran SMK Rahayu Mulyo vs SMK Respati di Jaktim, 1 tewas