Jasad Sejoli Korban Tabrakan di Nagreg Ditemukan di Sungai Serayu Banyumas-Cilacap
Handi dan Salsabila sebelumnya dilaporkan hilang usai terlibat kecelakaan di Jalan Nasional Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 8 Desember 2021. Keduanya mengalami kecelakaan di daerah pandai karena tertabrak minibus warna hitam dari arah bandung.
Teka-teki sepasang kekasih korban kecelakaan di Jalan Nasional, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, hilang akhirnya menemui titik terang. Sejoli itu bernama Handi Harisaputra (18) warga Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut dan Salsabila (14) warga Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung.
Handi dan Salsabila sebelumnya dilaporkan hilang usai terlibat kecelakaan di Jalan Nasional Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada 8 Desember 2021. Keduanya mengalami kecelakaan di daerah pandai karena tertabrak minibus warna hitam dari arah bandung.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Kapan kejadian perampokan tersebut? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Kapan bandara Lolak diresmikan? Bandar udara (bandara) di Provinsi Sulawesi Utara kian bertambah, kini baru saja beroperasi bandara Lolak di Bolaang Mongondow, Minggu (18/2).
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
Namun usai kecelakaan, keduanya dinyatakan hilang tanpa diketahui kondisinya masih hidup atau meninggal dunia karena dibawa sebuah mobil. Pihak keluarga mengaku sudah mencari anaknya ke sejumlah rumah sakit di Jawa Barat. Namun hingga Senin (13/12), belum menemukan.
Teka-teki keberadaan keduanya mulai terungkap setelah warga menemukan dua mayat di sekitar aliran Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Sabtu (11/12) lalu. Penemuan kedua jasad itu kemudian dilaporkan ke polisi.
Jasad diduga Handi ditemukan warga di aliran Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Sementara jasad diduga Salsabila ditemukan di aliran Sungai Serayu, Desa Bunton, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Iqbal Alqudusy membenarkan soal penemuan dua jasad diduga korban kecelakaan di Nagrek tersebut. Iqbal mengatakan, jika dilihat dari lokasi kecelakaan hingga ditemukannya diduga jasad korban di sekitar aliran Sungai Serayu, ditemukan titik berbeda.
Berdasarkan dilihat dari aplikasi peta online Google Maps, jarak antara lokasi kecelakaan di Nagrek dengan lokasi ditemukannya diduga jasad Handi di aliran Sungai Serayu Banyumas dan Salsabila di aliran Sungai Serayu Cilacap berjarak sekitar 200 kilometer. Sungai Serayu diketahui turut melewati Kabupaten Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, dan bermuara di laut di Kabupaten Cilacap.
Iqbal menduga jasad keduanya hanyut terbawa aliran sungai bermuara di pesisir pantai Kabupaten Cilacap. "Hanyut, di sungai terus minggir ditemukan masyarakat," kata Iqbal saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (18/12).
Jasad Identik
Iqbal mengatakan, petugas kemudian melakukan identifikasi dan menyusuri jejak dan lokasi kejadian setelah mendapat informasi ditemukan kedua mayat tersebut. Hasil identifikasi selama enam hari atau sejak mayat ditemukan tanggal 11 Desember, dua mayat itu identik dengan Handi dan Salsabila.
"Begitu dapat diindektifikasi, outopsi baru dan baru selesai kemarin," kata Iqbal.
Iqbal menambahkan, adapun setelah jasad berhasil dipastikan, pada Jumat (17/12) malam, Tim Polrestabes Bandung beserta orangtua dari korban Handi datang ke Satreskrim Polresta Banyumas.
"Untuk mengecek foto dan barang- barang korban yang kemarin di temukan di aliran Sungai Serayu," sebut Iqbal.
Penyidik kemudian menyerahkan hasil identifikasi dan bukti-bukti seperti foto tempat kejadian perkara, foto jasad, hingga pakaian dan barang yang dikenakan kedua korban kepada orang tua korban. Hasilnya, orang tua korban mengakui jasad itu adalah anaknya..
"Bahwa orangtua mengakui dan meyakini mayat yang ditemukan disungai serayu merupakan anaknya," ujar Iqbal.
Setelah identitas Handi dan Salsabila sudah dipastikan, maka terkait barang bukti akan diserahkan ke penyidik Polrestabes Bandung untuk dilakukan pengusutan pencarian pelaku tabrak lari tersebut.
"Kita hanya menemukan mayat, kita koordinasi dengan Polda Jabar. Mudah-mudahan di Polda Jabar cepat tuntas ya, karena ini kan misteri juga kasus ini ya," imbuhnya.
Hilang Usai Ditabrak
Sebelumnya, diketahui jika Handi dan Salsabila turut terlibat kecelakaan, namun usai kecelakaan, keduanya dinyatakan hilang tanpa diketahui kondisinya masih hidup atau meninggal dunia karena dibawa sebuah mobil.
Sepasang kekasih itu diduga terlibat kecelakaan saat tengah mengendarai kendaraan di jalan Nasional menuju arah Bandung pada Rabu (8/12) sekitar pukul 15.30. Keduanya mengalami kecelakaan di daerah pandai karena tertabrak minibus warna hitam dari arah bandung.
Video kecelakaan yang melibatkan pasangan kekasih itu saat ini menyebar di media sosial. Dalam video nampak pengemudi mobil memasukan korban ke dalam mobil. Namun hingga saat ini, kedua korban belum ditemukan.
Orang tua Handi, Entes Hidayatulah mengaku sudah mencari anaknya ke sejumlah rumah sakit di Jawa Barat. Namun hingga Senin (13/12), ia belum bisa menemukan anaknya.
Entes mengungkapkan bahwa saat anaknya terlibat kecelakaan ia tidak mengetahui pasti bagaimana kronologi lengkapnya. ”Tapi pas tahu kecelakaan, saya pulang. Saya cari ke rumah sakit di mana-mana, puskesmas juga sudah dicari di mana-mana tidak ada," ungkapnya.
Ia menyebut bahwa anaknya tidak membawa ponsel saat kejadian kecelakaan. Namun dari keterangan warga yang ada di sekitar lokasi, Entes menyebut bahwa anaknya bersama kekasihnya dibawa langsung oleh pengemudi mobil yang diduga menabrak.
"Warga yang katanya melihat ngasih tahu ke saya, anak saya dan yang satunya lagi langsung dibawa ke arah Limbangan. Tapi saat disusul ke puskesmas limbangan, pelaku dan korban tidak ada. Sudah enam hari hilang pak, sudah saya cari kemana-mana. Ke rumah sakit di Garut, di Tasik, di Sumedang, di Ciamis juga ga ada anak saya," sebutnya.
Sementara Jajang, orang tua Salsabila juga mengaku bahwa dirinya belum menemukan anaknya. Saat ini, saudaranya tengah mencari dimana keberadaan anak perempuannya itu.
"Kalau pencarian saya enggak ikut. Saya enggak kuat kemana-mana. Tapi hingga hari ini masih hilang," katanya.
(mdk/gil)