Kabur dari kejaran warga, pengedar uang palsu ditemukan tewas di Sungai Joho
"Motornya ditinggal di pinggir sungai lalu ia menceburkan diri ke sungai. Motornya kami amankan, dan uang palsu yang dibelanjakan di warung yang pertama juga kami amankan," tutup Handiko.
Seorang pria tak beridentitas yang diduga merupakan pengedar uang palsu (upal) ditemukan tewas dalam keadaan mengambang di Sungai Joho, Argosari, Sedayu, Bantul, Sabtu (28/7). Pria ini ditemukan tewas usai melarikan diri dari kejaran warga dan memilih menceburkan diri ke Sungai Progo pada Kamis (26/7) yang lalu.
Humas Basarnas DIY, Pipit Eriyanto mengatakan jenazah pria yang diduga pengedar upal ini ditemukan empat kilometer dari lokasinya menceburkan diri. Jenazah, kata Pipit ditemukan sekitar pukul 09.45 pasca ada laporan warga yang melihat ada jenazah mengambang di Sungai Joho.
-
Apa itu pindang tulang iga sapi khas Palembang? Pindang tulang iga sapi dapat menjadi menu alternatif dalam acara makan Anda bersama keluarga.
-
Di mana gempa Bantul berpusat? Gempa bumi yang berpusat di Kabupaten Bantul menjadi sebuah alarm pengingat tentang keberadaan zona subduksi yang masih aktif di wilayah selatan Pulau Jawa.
-
Apa saja kerajinan tangan yang populer di Bantul? Beberapa kerajinan tangan yang dijumpai di Bantul adalah kerajinan kulit dan ecoprint.
-
Apa yang dimaksud dengan Telok Abang di Palembang? Dalam bahasa Palembang, telok diartikan telur dan abang artinya merah. Artinya secara keseluruhan, Telok Abang merupakan telur rebus yang cangkangnya diberi warna merah.
-
Kenapa Pavlopetri tenggelam? Penyebab tenggelamnya Pavlopetri masih belum diketahui. Meskipun demikian, beberapa ahli meyakini kota itu mungkin tenggelam akibat gempa bumi yang terjadi sekitar tahun 1000 SM atau 375 M.
-
Di mana paus bungkuk dengan tulang punggung patah ditemukan? Gambar tragis seekor paus bungkuk terlihat di lepas pantai Baja California Sur, Meksiko, menggambarkan dampak serangan kapal dengan tulang punggung patah.
"Setelah mendapatkan laporan Tim Gabungan meluncur ke lokasi ditemukan mayat bersama Kapolsek Moyudan dan jajarannya. Tiba di lokasi Tim Gabungan langsung mengevakuasi mayat tersebut untuk diserahkan ke pihak kepolisian," ujar Pipit, Sabtu (28/7).
Pipit menerangkan operasi pencarian pria yang diduga pengedar upal ini sudah dilakukan sejak Kamis (26/7) yang lalu. Basarnas DIY, sambung Pipit menerjunkan tim penyelam untuk mencari pria yang dilaporkan hilang paska menceburkan diri ke Sungai Progo untuk menghindari kejaran warga.
Sedangkan menurut Kapolsek Moyudan, AKP Handiko, jenazah korban ditemukan tanpa identitas apapun. Untuk proses identifikasi, pihak kepolisian pun membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara Polda DIY.
"Kami sudah mengumpulkan informasi. Dia (korban) sempat berbelanja di dua warung menggunakan uang palsu pecahan Rp 100.000. Dia membeli rokok dan mi instan di dua warung itu," terang Handiko.
Handiko menjabarkan pria yang diduga pengedar upal itu dikejar warga karena ketahuan memiliki uang palsu saat berbelanja di warung kedua. Panik aksinya ketahuan, pria itu pun kemudian melarikan diri dan kemudian dikejar warga.
Saat melarikan diri ini pria itu justru ke arah Sungai Progo. Kemudian pria itu justru menceburkan dirinya ke Sungai Progo tetapi malah tenggelam.
"Motornya ditinggal di pinggir sungai lalu ia menceburkan diri ke sungai. Motornya kami amankan, dan uang palsu yang dibelanjakan di warung yang pertama juga kami amankan," tutup Handiko.
Baca juga:
Dikejar warga, pengedar uang palsu ceburkan diri dan hilang di Sungai Progo
BI temukan uang palsu di Bangka Belitung
Polisi tangkap 4 sekawan pengedar uang palsu di Solok
Bayar PSK pakai uang palsu, ASN diamankan polisi
BI sebut tidak ada uang palsu yang ditemukan selama periode Lebaran 2018
3 Pengedar uang palsu di Tangerang dibekuk polisi