Kakanwil Kemenkumham Aceh sebut sipir tak lagi dihargai narapidana
Selama menjalankan tugas di Lapas, sebut A Yuspahruddin sipir yang ditugaskan di sana banyak tidak tertib dan tidak menjalankan Standard Operating Procedure (SOP). Sehingga banyak narapidana yang mendakam di sana sering keluar masuk Lapas secara ilegal.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Aceh, A Yuspahruddin mengakui ada banyak sipir yang nakal di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A, Banda Aceh di Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Selama menjalankan tugas di Lapas, sebut A Yuspahruddin sipir yang ditugaskan di sana banyak tidak tertib dan tidak menjalankan Standard Operating Procedure (SOP). Sehingga banyak narapidana yang mendakam di sana sering keluar masuk Lapas secara ilegal.
-
Di mana Rumah Makan Laksana berada? Saat menginjakkan kaki di rumah makan tersebut, suasana khas perdesaan Sunda langsung terasa. Bagaimana tidak, di tempat makan yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani ini terdapat banyak saung-saung tradisional yang beratapkan daun kering.
-
Kapan Hasjim Ning lahir? Lahir pada 22 Agustus 1916, Hasjim memang dikenal sebagai pengusaha dengan julukan Raja Mobil Indonesia.
-
Apa bentuk Situs Lebak Cibedug? Lokasi ini berbentuk punden berundak, dengan susunan batu yang mengerucut ke atas. Di sekitarnya tumbuh pohon-pohon besar.Lokasi ini dipercaya pernah jadi tempat beribadah warga di wilayah Citorek pada 2500-1500 SM.
-
Bagaimana Rumah Makan Laksana menghadirkan suasana pedesaan? Hadirkan Suasana Perdesaan di Tengah Kota Belum lagi pengelola juga menempatkan banyak tanaman hijau, sehingga aura khas perdesaan Bandung yang sejuk dan segar langsung terasa.Menyantap di rumah makan ini bak pulang ke rumah orang tua di kampung halaman.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Apa itu Benteng Tujuh Lapis? Benteng Tujuh Lapis ini terletak di Desa Dalu-Dalu, Kecamatan Tambusai, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau dan didirikan pada tahun 1835. Pembangunan benteng ini tak lekang dari pendirinya yaitu Tuanku Tambusai.
A Yuspahruddin menyatakan, bila tidak ada keterlibatan sipir, tidak mungkin ada narapidana, terlebih kasus narkoba keluar Lapas secara ilegal. Oleh sebab itu, dia berjanji akan melakukan pembenahan semua lini agar aturan yang ada bisa ditaati oleh seluruh warga binaan.
"Sekarang itu sipir tidak lagi dihargai oleh warga binaan, ini karena ada sipir yang menjadi pengemis pada warga binaan," kata A Yuspahruddin, Selasa (9/1) di Banda Aceh.
Gejolak yang terjadi di Lapas Kelas II Banda Aceh, sebut A Yuspahruddin, tidak terlepas adanya diskriminasi yang dilakukan oleh sipir di Lapas. Oleh karena itu, A Yuspahruddin berjanji akan melakukan penegakan hukum dan menjalankan SOP dengan baik.
Termasuk meningkatkan integritas petugas agar disegani dan didengar oleh warag binaan saat diperintahkan. Selama ini, A Yuspahruddin menyebutkan integritas petugas di Lapas Kelas II A sangat kurang dan perlu segera dilakukan pembenahan.
"Integritas petugas sipir di bawah nol sekarang di Lapas Kelas IIA Banda Aceh," sebutnya.
Kata A Yuspahruddin, inilah saatnya melakukan revitalisasi Lapas yang ada di seluruh Aceh, bukan hanya Lapas Kelas IIA Banda Aceh. Khusus untuk Lapas Kelas II Banda Aceh, akan ada petugas sipir yang baru. Nantinya semua petugas baru itu akan diberikan pembinaan untuk menjaga integritas agar keteriban di Lapas bisa berjalan dengan baik.
"Ada 33 CPNS baru yang akan ditempatkan di Lapas itu dan kita akan latih integritas mereka," jelasnya.
Baca juga:
2 Sipir LP Banda Aceh jadi tersangka dalang kerusuhan & pengedar narkoba
Dikira buron, bos narkoba di Lapas Banda Aceh ternyata sedang asimilasi
Gembong narkoba raib saat kerusuhan, sipir LP Banda Aceh diperiksa
Gembong narkoba Aceh sempat raib saat kerusuhan di Lapas
LBH: Kerusuhan LP Banda Aceh akumulasi bobroknya pengawasan petugas