Kapal Nelayan Terbalik di Sungai Indragiri, Satu Penumpang Hilang
Di perahu ada empat orang penumpang yang semuanya satu keluarga di penumpang itu. Mereka yaitu Samsul Bahri (55), Atik (25) dan Nasya (10).
Kapal bermuatan kelapa sawit yang ditumpangi sejumlah warga terbalik di Sungai Indragiri Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, Minggu (31/3). Seorang penumpang belum ditemukan.
"Satu penumpang warga Desa Pasir Kelampaian bernama Lan dinyatakan hilang," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Inhu, Agus Widodo, kepada merdeka.com, Senin (1/4).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kenapa Kulat Pelawan mahal? Jika dijual, Kulat Pelawan amat mahal, harganya bisa mencapai jutaan rupiah per kilogram. Proses pertumbuhan jamur ini konon terbilang sulit, karena harus menunggu sambaran petir. Semakin jarang ditemukan, makin tinggi juga harganya di pasaran.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
Agus menyebutkan, di perahu ada empat orang penumpang yang semuanya satu keluarga di penumpang itu. Mereka yaitu Samsul Bahri (55), Atik (25) dan Nasya (10).
"Samsul Bahri, Atik dan Nasya selamat, dan untuk Lan belum ditemukan," kata Agus.
Tim BPBD Inhu terus melakukan pencarian dengan menyusuri aliran sungai Indragiri hingga ke desa Petalongan, Kecamatan Pasir Penyu, Kabupaten Inhu.
Untuk mencari korban, BPBD dua perahu karet yang digunakan untuk melakukan pencarian di sepanjang aliran sungai itu. Kemudian, tim juga membuat ombak buatan untuk menemuka korban.
"Hingga saat ini, tim gabungan di lokasi masih melakukan pencarian. Ada sekitar 12 orang tim secara bergantian melakukan pencarian," jelas Widodo.
Baca juga:
Kapal Feri Tenggelam di Irak, 80 Penumpang Tewas
Korban Tewas Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi jadi 6 Orang, Ini Identitasnya
Kapal Wave Master 5 Kandas, 50 Penumpang dan 8 ABK Dievakuasi
Tugboat Tenggelam Usai Dihantam Gelombang, 5 ABK Selamat
Kapal Tenggelam di Nias, Penyelamatan 20 Nelayan Terhalang Ombak 2 Meter
19 Kru Kapal Karam di Perairan Nias Ditemukan Selamat
Speedboat Tabrak Pohon di Pinggir Sungai Musi, 4 Tewas dan 3 Hilang