Kapal tenggelam di Danau Toba, Kemenhub kirim KNKT selidiki penyebabnya
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan dukacita mendalam atas tenggelamnya Kapal Rakyat KM Sinar Bangun di Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Senin (18/6).
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyampaikan dukacita mendalam atas tenggelamnya Kapal Rakyat KM Sinar Bangun di Danau Toba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara pada Senin (18/6).
"Saya atas nama pribadi dan Kementerian Perhubungan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya atas musibah tenggelamnya KM Sinar Bangun sehingga jatuh korban jiwa," kata Budi dilansir dari situs resmi Kemenhub, Selasa (19/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
Menindaklanjuti kejadian tersebut, Budi mengaku segera mengirimkan tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Tim ini akan menyelidiki penyebab tenggelamnya Kapal Rakyat KM Sinar Bangun.
Mantan Direktur Keuangan PT. Jaya Land ini menambahkan, beberapa waktu lalu dirinya telah menyampaikan peringatan kepada operator kapal khususnya kapal-kapal yang melayani pelayaran rakyat agar selalu mengutamakan aspek safety atau keselamatan.
"Safety yang diutamakan itu sebenarnya sederhana, satu adalah tidak boleh melampaui kapasitas. Kedua harus menggunakan life jacket," kata dia.
Budi menekankan, jika dua aspek tersebut dipenuhi maka potensi terjadinya kecelakaan dapat diminimalisir.
KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba, Sumut, Senin (18/6) sekitar pukul 17.30 Wib. Pihak kepolisian menyatakan kapal itu mengangkut sekitar 70 penumpang dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun.
Pencarian korban dilakukan personel Polair Samosir berkoordinasi dengan Basarnas. Sebanyak 19 penumpang berhasil ditemukan. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatera Utara Riyadil Akhir Lubis mengatakan, dari jumlah penumpang yang ditemukan itu, 18 orang ditemukan selamat, sedangkan seorang lainnya meninggal dunia.
Baca juga:
Jasa Raharja jamin biaya perawatan Korban KM Sinar Bangun
Regu penyelam dilibatkan cari korban KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba
KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba, 37 korban berhasil dievakuasi
KM Sinar Bangun terhempas ombak Danau Toba tak dilengkapi pelampung
Pengakuan saksi mata sebelum KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba
Kecelakaan KM Sinar Bangun di Danau Toba, 3 penumpang ditemukan tewas
KM Sinar Bangun mengangkut 70 penumpang tenggelam di Danau Toba