Kasus e-KTP, Ganjar berkelit & merasa ada pihak ingin menyeretnya
Dalam persidangan kasus e-KTP dengan saksi mantan Bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, diungkap bahwa Ganjar Pranowo menerima kucuran dana. Bahkan disebutkan juga bahwa Ganjar sempat meminta jatahnya dilebihkan. Namun, gubernur Jawa Tengah itu terus berkelit atas tudingan tersebut.
Dalam persidangan kasus e-KTP dengan saksi mantan Bendahara Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin, diungkap bahwa Ganjar Pranowo menerima kucuran dana. Bahkan disebutkan juga bahwa Ganjar sempat meminta jatahnya dilebihkan. Namun, gubernur Jawa Tengah itu terus berkelit atas tudingan tersebut.
Ganjar malah menyebut tudingan itu seolah ada pihak lain menginginkannya terjerembab pusara kasus membuat negara rugi lebih kurang Rp 2,3 triliun itu. Sebab, dia meyakini Ganjar menambahkan, ucapan Nazarudin dianggapnya hanya karangan.
"Saya nggak tahu apakah ada orang mengarang-ngarang karena menarik-narik saya," kata Ganjar usai mendampingi Presiden Joko Widodo di Desa Polosiri, Kabupaten Semarang, Sabtu (8/4).
Soal penerimaan uang, Ganjar berkukuh membantah terima. Namun, dia mengakui ada penawaran duit dari proyek senilai Rp 5,6 triliun tersebut. Sebanyak lima kali dia menerima tawaran tersebut.
"Saya lima kali nolak terus masak saya menerima?" ujarnya.
Dalam kasus ini, Ganjar kerap berkilah. Bahkan dia kini mengaku bingung bisa dianggap terlibat. Terutama soal tuduhan menerima uang dari ruangan Mustokoweni, bekas anggota Komisi II DPR dan telah meninggal.
"Karena waktu itu ditanya (penyidik KPK) bahwa apakah saya menerima di ruangan Bu Mustokoweni. Kapan itu? Saya tanya, (jawabnya) September sama Oktober. Saya menjawab, Bu Mustokoweni saja meninggal Juni kok," terangnya.
Sebelumnya, Muhammad Nazarudin membeberkan pihak-pihak yang menerima aliran dana dari proyek e-KTP. Di hadapan majelis hakim, Nazar mengatakan Ganjar memang sempat menolak pemberian uang tersebut. Nazar menyatakan jika penolakan itu dilakukan karena nominal yang diberikan dianggap Ganjar tidak sesuai. Ganjar, kata Nazar, ingin jatahnya sesuai dengan ketua fraksi yakni USD 500.000 ribu, sedangkan dia hanya diberi USD 150.000 ribu.
Ketua Majelis Hakim, Jhon Halasan Butar Butar menanyakan bagaimana Nazar bisa mengetahui hal tersebut. Mantan anggota Komisi III DPR itu menjawab dia berada di ruangan terjadinya penyerahan uang. Namun Nazar tidak menyebutkan ruangan yang dimaksud.
-
Apa itu KTP Sakti yang dimaksud Ganjar Pranowo? Ganjar menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini Ganjar Jelaskan Manfaat KTP Sakti, Rakyat Bisa Akses Semua Bantuan Hanya dengan Satu Kartu Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo bakal menerapkan sistem ‘Satu Data Indonesia’ bagi masyarakat Indonesia jika terpilih menjadi Presiden 2024. Adapun program kerja itu melalui KTP Sakti.
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Oleh karena itu, saat terpilih menjadi Presiden Ganjar langsung menerapkan KTP Sakti ini.“Sebenarnya awal dari KTP elektronik dibuat. Maka tugas kita dan saya mengkonsolidasikan agar rakyat jauh lebih mudah menggunakan identitas tunggalnya,” tutup Ganjar.
-
Mengapa Ganjar Pranowo berencana menerapkan KTP Sakti? Menurut Ganjar, dengan KTP Sakti nantinya masyarakat dapat mengakses berbagai bantuan pemerintah, hanya dengan kartu Identitas saja."Jaminan-jaminan selama ini ada dengan berbagai identitas satu per satu, sekarang bisa kita satukan dalam satu KTP dan kita sebut satu KTP Sakti,” ujar Ganjar usai silahturahmi Caleg dan Partai pengusung di Perum Graha Puspa Karangpawitan, Karawang, Jawa Barat, Jumat (15/12).
-
Bagaimana cara kerja KTP Sakti menurut Ganjar Pranowo? “KTP sakti ini merepresentasikan semuanya, tinggal pendataannya dibuat dengan baik, pengelolaannya dengan sistem yang baik dan KTP-nya tinggal dipakai dengan card reader saja,” Lebih jauh, Mantan Anggota DPR RI ini menyebut KTP Sakti ini mengacu dari KTP elektronik yang sudah diterapkan saat ini.
-
Siapa Eko Prawoto? Dilansir dari Wikipedia, Eko Prawoto merupakan seorang arsitek legendaris dari Indonesia. Pria kelahiran Purworejo, Agustus 1958 itu menerjuni dunia arsitektur sejak menjadi mahasiswa Universitas Gadjah Mada pada tahun 1977.
-
Apa yang dikhawatirkan Ganjar Pranowo tentang korupsi? Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo khawatir jika praktik korupsi menjadi budaya di pemerintahan yang dianggap sebuah kewajaran.
Baca juga:
Pekan depan, sidang ke-8 e-KTP bakal menghadirkan keponakan Setnov
Rizal Ramli: Korupsi e-KTP buktikan sistem kita sudah rusak berat
Lewat keponakan & anak, KPK bisa usut peran Setnov di kasus e-KTP
Anas ungkap pesan SBY di sidang e-KTP, begini reaksi Demokrat
Ruko tempat pertemuan Tim Fatmawati bahas e-KTP sudah lama tutup