Kasus Santri AH di Jambi Tewas dengan Banyak Luka, 2 Senior jadi Tersangka
Keluarga yakin Santri AH tewas dianiaya. Sementara pengakuan pesantren korban tewas tersentrum.
Polisi belum mau bicara banyak soal penetapan tersangka dua orang tersebut.
- Babak Baru Kasus Penganiaayan Santri di Jambi, Polisi Bidik Tiga Tersangka Baru
- Kasus Santri Meninggal Tak Wajar di Jambi , Polisi Dalami Dugaan Pemalsuan Surat Kesehatan
- Ditemui Keluarga Pelaku, Orangtua Remaja Perempuan Korban Penganiayaan di Ciputat Tolak Damai
- KPAI Janji Kawal Kasus Penganiayaan Santri di Kediri
Kasus Santri AH di Jambi Tewas dengan Banyak Luka, 2 Senior jadi Tersangka
Pihak kepolisian terus berkerja keras untuk mengungkap misteri kematian anak santri AH (14) di Pondok Pesantren Raudhatul Mujawwidin Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi. Polisi sudah menetapkan dua orang tersangka yaitu senior korban tersebut.
Namun, kepolisian belum mau mengungkapkan inisialdua orang senior yang telah melakukan penganiayaan ke santri AH hingga meninggal dunia tersebut.
Ditreskrimum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira mengatakan, pihaknya saat ini masih menunggu laporan Polres Tebo. Proses penyelidikan dan penyidikan oleh pihak Polres Tebo dan tim Ditreskrimum Polda Jambi, serta menjadi asistensi.
"Malam kemarin telah dilakukan proses gelar sehingga bisa ditetapkan dua orang santri sebagai tersangka dan mereka adalah senior korban," katanya, saat diwawancara merdeka.com pada Jumat (22/03).
Polisi belum mau bicara banyak soal penetapan tersangka dua orang tersebut karena masih proses pemeriksaan.
“Nanti sore pihak Polres dilakukan rekonstruksi dan besok baru dirilis di Polda Jambi ya,” jelasnya.
Selain itu, pihak yang dihadirkan yaitu pihak Polres baik itu Kapolres, Kasat Reskrim dan dokter otopsi dari Bhayangkara Jambi.
Sementara itu, untuk laporan Model A tersebut masih dalam proses pihak Polres Tebo.
“Untuk hasilnya kita lagi menunggu, karena kan ada dua laporan yang saat ini ditangani namun yang didahului laporan ada dugaan penganiayaan tersebut,”ujarnya.
“Kita tidak mau terburu-buru untuk melakukan rilis dan sesuai dengan permintaan pak Kapolda serta ada asistensi yang diberikan Bareskrim untuk kita mengungkapkan perkara ini secara terang benderang,” tutupnya.