Kasus vaksin palsu, mantan direktur RS Sayang Bunda jadi tersangka
Polisi sudah menetapkan empat tersangka baru yang terdiri tiga dokter dan satu warga sipil.
Mabes Polri menetapkan tersangka baru, yakni seorang dokter dalam peredaran vaksin palsu. Selain itu, dokter tersebut merupakan direktur yang bekerja di Rumah Sakit Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi.
"Tanggal 14 kami tetapkan empat tersangka baru, salah satunya Dr H, dokter ini mantan dari Direktur RS Sayang Bunda, di Bekasi, mantan tahun 2012," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri, Brigjen Agung Setya, di Mabes Polri, Jumat (15/7).
Agung membeberkan, terkait dokter H merupakan kelompok dari si pembuat tersangka pembuat vaksin inisial A, dan juga distributor berinisial T dan Azka Medika.
"Dokter H kami temukan yang bersangkutan memesan vaksin dari toko Azka Medika. Dari awal pengungkapan dari Aska Medika banyak vaksin di sana. Kami tahu distribusi Aska Medika ke dokter H. Dokter H cukup banyak memesan dan mengizinkan juga sales dari Aska Medika," bebernya.
Selain H, kepolisian amankan dua dokter lainnya berinisial I dan AR. Dari ketiga dokter tersebut, H yang paling lama melakukan peredaran vaksin palsu.
"Dari tiga dokter ini, paling lama dokter H dari tahun 2010," pungkasnya.
Baca juga:
RS Harapan Bunda ganti uang pasien korban vaksin palsu
Kabar vaksin palsu, warga 'geruduk' RSIA Mutiara Bunda Tangerang
Fahri Hamzah desak Jokowi terbitkan Perpres vaksin palsu
Total 23 tersangka vaksin palsu, dokter hingga pengumpul botol bekas
Vaksin palsu yang beredar diproduksi dari limbah vaksin impor
-
Di mana kemacetan parah di Jakarta sering terjadi? Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Rani Mauliani menerangkan, kemacetan parah di beberapa titik di Jakarta kerap terjadi pada jam berangkat dan pulang kerja.
-
Apa yang dilakukan Syahrini di Jakarta? Tidak ada perubahan, Syahrini selalu terlihat anggun dan menenangkan sekali.
-
Siapa yang mengunjungi Indah Permatasari di Jakarta? Mertua Indah Permatasari beberapa waktu lalu datang ke Jakarta mengunjungi anak, menantu dan cucu mereka.
-
Apa yang dilakukan Mies van Bekkum di Jakarta? Pada zaman dahulu, Mies van Bekkum datang ke tempat itu untuk menyatukan kembali keluarga Belanda yang terpisah akibat ditawan Jepang.
-
Pajak apa yang diterapkan di Jakarta pada masa pasca kemerdekaan? Di dekade 1950-an misalnya. Setiap warga di Jakarta akan dibebankan penarikan biaya rutin bagi pemilik sepeda sampai hewan peliharaan.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas