Kekasih Tak Mau Bertanggung Jawab, Remaja di Gowa Nekat Aborsi Sendiri
Saat ini jenazah bayi sudah dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi
Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Gowa mengungkap tindak pidana aborsi dilakukan seorang remaja putri inisial ST (18). ST melakukan sendiri aborsi janinnya yang berusia enam bulan.
- Bukan Diperkosa, Hasil Autopsi Balita Tewas di Pasar Rebo Jakarta Timur Akibat Sakit Infeksi Paru-Paru
- Kronologi Santri di Bantaeng Ditemukan Tewas Tergantung di Kamar Asrama, Ada Tanda Dugaan Kekerasan
- Terungkap Penyebab Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kulonprogo
- Menelusuri Motif Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Berkaitan dengan Warisan?
Kasubsi Humas Polres Gowa Inspektur Dua Udhin Sibadu mengatakan ST melakukan aborsi terjadi pada Senin dini hari (22/7). ST mencoba melakukan tindak aborsi dengan mengonsumsi enam butir obat penggugur janin.
"Dari situ kemudian, janin yang berusia enam bulan lahir dalam keadaan tidak stabil dan setelah dicek pihak Puskemas Somba Opu. Saat itu, kondisi bayinya masih hidup," ujarnya di Gowa, Rabu (24/7).
Karena kondisi bayi yang tidak stabil, petugas Puskesmas Somba Opu bersama personel Kepolisian Sektor Somba Opu merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Syekh Yusuf Gowa. Udhin menjelaskan saat di RSUD Syekh Yusuf, bayi tersebut dimasukkan ke dalam inkubator.
"Bayi itu dibawa ke RS Syekh Yusuf untuk diberikan pertolongan inkubator di situ. Kan (usia janin) masih enam bulan," bebernya.
Meski sempat mendapatkan perawatan, bayi tersebut akhirnya meninggal dunia pada pukul 18.20 Wita. Udhin menjelaskan nyawa bayi tidak dapat diselamatkan karena kondisinya yang terus memburuk.
"Dari pihak RSUD Syekh Yusuf menyatakan bahwasannya bayi itu sudah meninggal," tuturnya.
Udhin mengungkapkan ST melakukan aborsi seorang diri. Diduga ST nekat melakukan aborsi karena kekasihnya enggan bertanggungjawab.
"Dia lakukan sendiri. Mereka ini pacaran dan telah melukan hubungan intim di luar nikah. Akhirnya berdampak sampai hamilnya perempuan ini," sebutnya.
"Dari situ, mungkin ada cekcok antara mereka. Mungkin merasa tidak diperhatikan, akhirnya perempuan ini mengambil jalan sendiri dengan menggugurkan kandungannya melalui aborsi," imbuhnya.
Udhin menambahkan saat ini ST berada di rumah keluarganya. Polres Gowa juga masih melakukan pendalaman apakah ada keterlibatan pihak lain sehingga ST nekat melakukan aborsi.
"Ini yang laki-laki sementara di dalami (perannya) juga oleh penyidik. Apakah terkait keterlibatannya dia," kata Udhin.
Udhin menambahkan saat ini jenazah bayi sudah dibawa ke RS Bhayangkara Makassar untuk dilakukan autopsi. Hal itu dilakukan guna kepentingan penyidikan.
"Bayinya dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi. Untuk di dalami masalah apa yang menyebabkan dia keluar itu. Untuk ST sekarang masih berada di rumah keluarganya," ucapnya.