Keluarga korban insiden Mina di Sleman gelar salat gaib
Keluarga mengira Ardani hanya luka-luka. Namun ternyata dikabari oleh anaknya dia tewas.
Ardani Ali Sirodj (75 tahun), seorang jemaah haji asal Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, ikut menjadi korban dalam insiden di Mina, Kamis (24/9) kemarin. Warga Kenteng, Nogotirto, Gamping, Sleman itu meninggal dunia dalam kejadian itu.
Menurut keponakan korban, Hapsoro, pihak keluarga semula mengetahui jika Ardani hanya mengalami luka dan sedang dirawat di rumah sakit. Keluarga kaget setelah mengetahui Ardani meninggal dari Taufik Arifianto, anak Ardani yang menemani selama ibadah haji.
"Kita baru tahu meninggalnya pas jam 12 malam. Sore itu sudah ada kabar tapi belum meninggal," kata Hapsoro di rumah korban, Jumat (25/9).
Saat berangkat haji, Ardani menggunakan kursi roda. Sebenarnya, lanjut Hapsoro, korban sehari-hari tidak menggunakan kursi roda. Tapi karena letak pondokan dengan lokasi lempar jumroh jauh, korban pun menggunakan kursi roda.
"Ceritanya ada yang jatuh di depan itu tapi jemaah yang di depannya malah balik. Jadi papasan. Itu satu rombongan dari Sleman. Saya enggak kebayang padahal pakai kursi roda," ujar Hapsoro.
Ardani merupakan pensiunan TNI Angkatan Udara dengan pangkat Letnan Kolonel. Dia terakhir bertugas di Badan SAR Nasional Jakarta.
Sementara itu, keluarga korban, Muhammad Wahidan Alwi mengatakan, pihaknya menggelar salat gaib setelah Salat Jumat tadi. Mereka sudah merelakan kepergian korban.
"Tadi setelah Salat Jumat melakukan salat gaib. Dimakamkan di sana," ujar Wahidan.