Keluarga korban KM Sinar Bangun diimbau pulang untuk mencoblos
Saat ini ratusan keluarga korban KM Sinar Bangun masih bertahan di Posko Tigaras. Mereka menunggu kabar dari tim SAR gabungan yang mencari kerabatnya. Mereka berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara seperti dari Batubara, Asahan, Simalungun dan lainnya.
Pilkada serentak akan berlangsung besok, Rabu (27/6). Namun sejumlah keluarga korban tenggelamnya KM Sinar Bangun yang berasal berbagai daerah masih berada di Tigaras, Simalungun. Sehingga mereka terancam tidak dapat memberikan suaranya pada pesta demokrasi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara mengimbau keluarga yang masih bertahan di posko pencarian di Tigaras, Simalungun, agar kembali dahulu ke kampung halamannya untuk mencoblos.
-
Kapan Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Bagaimana Danau Toba terbentuk? Danau ini terbentuk akibat letusan gunung berapi super Toba sekitar 74.000 tahun yang lalu. Kejadian ini juga dianggap sebagai salah satu letusan gunung berapi terbesar dalam sejarah.
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
Imbauan ini sesuai dengan hasil rapat koordinasi dengan Pj Gubernur Sumatera Utara dan unsur FKPD Sumatera Utara, terkait hak suara dari para keluarga korban KM Sinar Bangun.
"Pak Gubernur dalam arahannya juga mengatakan demikian, diimbau agar pulang dulu," kata Komisioner KPU Sumatera Utara, Iskandar Zulkarnain, Selasa (26/6).
Iskandar menyatakan, hak suara keluarga korban KM Sinar Bangun tetap dapat disalurkan di TPS Tigaras sepanjang mereka memiliki formulir pindah memilih atau A5. Karena upaya untuk mendapatkan formulir itu dinilai tidak memungkinkan, solusi terbaik yang ditawarkan adalah mereka mencoblos di alamat masing-masing.
"Kalau mengurus lagi dari tempat asal itu tidak mungkin. Tanpa A5 mereka tidak bisa difasilitasi mencoblos pada TPS di Tigaras," ungkap Iskandar.
Saat ini ratusan keluarga korban KM Sinar Bangun masih bertahan di Posko Tigaras. Mereka menunggu kabar dari tim SAR gabungan yang mencari kerabatnya. Mereka berasal dari berbagai daerah di Sumatera Utara seperti dari Batubara, Asahan, Simalungun dan lainnya.
Seperti diberitakan, KM Sinar Bangun tenggelam dalam pelayaran dari Simanindo, Samosir, menuju Tigaras, Simalungun, Senin (18/6) sore. Kapal kayu itu diduga mengangkut sekitar 200 penumpang plus puluhan sepeda motor sebelum terbalik dan tenggelam. Sejauh ini baru 21 penumpang yang ditemukan, 3 di antaranya dalam keadaan meninggal dunia.
Baca juga:
Helikopter sisir Danau Toba di hari ke-9 pencarian kapal KM Sinar Bangun
Basarnas duga ada penumpang KM Sinar Bangun selamat tak melapor
Basarnas dan TNI AL masih pastikan objek diduga KM Sinar Bangun
Pencarian korban KM Sinar Bangun di Danau Toba kembali terkendala cuaca
Pencarian KM Sinar Bangun Di Danau Toba