Keluarga Wanita Korban Pembunuhan di Samarinda Minta Pelaku Dihukum Mati
Juwanah, wanita 25 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur, tewas mengenaskan. Dia dibunuh rekan kerjanya sendiri, Rendi Sardani (35). Perbuatan Rendi dinilai sadis dan pantas dihukum seberat-beratnya.
Juwanah, wanita 25 tahun di Samarinda, Kalimantan Timur, tewas mengenaskan. Dia dibunuh rekan kerjanya sendiri, Rendi Sardani (35). Perbuatan Rendi dinilai sadis dan pantas dihukum seberat-beratnya.
Sejak pagi hingga menjelang tengah hari, Selasa (12/10), merdeka.com mengikuti 42 adegan rekonstruksi yang digelar kepolisian, dan diperagakan tersangka Rendi.
-
Apa yang dihasilkan dari pengolahan sampah yang sulit terurai di Sarijadi? Setelah diolah, residu (hasil pencacahan sampah yang sulit terurai) ini menjadi biomassa dan ini menjadi mirip batu bara,” katanya.
-
Siapa Pak Sadimin? Di Desa Gempol hiduplah seorang saksi sejarah yang diperkirakan sudah berusia 105 tahun bernama Pak Sadimin.
-
Di mana warga Sarijadi mengolah sampah yang sulit terurai? Mengolah sampah yang sulit terurai menjadi aktivitas rutin warga di wilayah Sarijadi, Kota Bandung, Jawa Barat.
-
Apa yang dilakukan Serda Adhini? Serda Adhini telah menunjukkan keberaniannya dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapinya. Ia telah menjalani pendidikan khusus pramugari RI 1 di Garuda Indonesia Training Center selama 3 bulan Prestasinya di dunia pertahanan dan keamanan negara telah mendapat banyak pujian dari netizen.
-
Bagaimana Sarisa Merapi mengolah salak? Brand ini konsisten mengolah buah salak segar mulai dari mulai kulit hingga bijinya.
-
Kapan Terowongan Sawahlunto dibangun? Dilansir dari beberapa sumber, Terowongan Lubang Kalam atau bisa juga disebut Terowongan Sawahlunto ini didirikan oleh pemerintah Belanda sekira tahun 1892.
Terlihat sosok pria berusia paruh baya duduk bersandar di depan mobil yang terparkir di halaman parkir Mapolresta Samarinda. Jaraknya sekitar 15 meter dari Rendi yang sedang merekonstruksi pembunuhan itu.
Pria itu adalah Subani (56). Bermasker, tatapannya begitu fokus melihat Rendi, yang saat itu mengenakan baju tahanan polisi. Meski area parkir markas polisi itu terbuat dari beton paving block begitu menyengat seiring terik matahari saat itu, pandangan Subani tidak surut.
Merdeka.com menghampiri Subani. Dia mencoba tetap tegar. Meski matanya terlihat berkaca-kaca usai ditinggal putrinya, Juwanah, belum genap sebulan ini.
"Sedih. Ya, sedih lah," kata Subani, sambil menyeka air matanya saat mengawali perbincangan bersama merdeka.com usai rekonstruksi.
Suara Subani terbata-bata. Dia seakan masih tidak percaya, Rendi tega membunuh putrinya. "Saya perhatikan dari awal (peragaan 42 adegan). Perempuan kok diperlakukan, dibunuh kayak gitu," ucapnya lirih.
Safni (64), mantan mertua Juwanah ikut melihat langsung rekonstruksi Rendi. Dari rembug keluarga meminta Rendi dihukum seberat-beratnya, dan seadil-adilnya.
"Permintaan keluarga korban, dengan adegan sampai lebih 40 adegan ini, kalau bisa dari kami keluarga korban berharap hukuman diberikan seberat-beratnya kepada pelaku," ungkap Safni.
"Kalau perlu lebih, hukuman mati. Karena ini sadis dan berencana. Korban ini satu-satunya dan menjadi tulang punggung keluarga," cerita Safni.
Di dalam mobil Avanza silver bernomor polisi KT 1938 MH di sekitar Safni dan Subani, ada sosok gadis kecil yang tak lain putri dari almarhum Juwanah. "Itu putrinya. Jadi kami harap hukuman seberat-beratnya, setimpal, sesuai dengan perbuatannya," kata Safni menunjuk ke gadis kecil itu.
Subani pun berjalan hendak memasuki mobil itu, dan merdeka.com kembali bertanya kepada Subani tentang aktivitasnya sehari-sehari bersama sang cucu dari putrinya Juwanah itu.
"Dulu kerja sawit. Sekarang tidak dipakai lagi karena kita sudah tua," ucap Subani singkat.
Baca juga:
Adegan Rekonstruksi Ungkap Cara Rendi Habisi Nyawa Wanita Muda di Samarinda
Bunuh Dua Perempuan, Aipda Roni Syahputra Divonis Mati
Tusuk Kenalannya hingga Tewas karena Sakit Hati, Pria Ini Terancam Hukuman Mati
Jujut Tewas Ditikam Saat Tidur di Pos SAR Pantai Marbella Anyer
Pemuda di Makassar Tewas Dikeroyok Usai Pesta Miras
Candaan Siswa Berujung Penganiayaan, Satu Siswa di Ngada NTT Tewas