Kemenag: Jangan Sampai Masjid Dimanfaatkan Kelompok Tertentu Lakukan Dakwah Negatif
Rumah ibadah harus dijaga kesuciannya dari penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme. Jangan sampai ada pihak-pihak memanfaatkannya untuk menciptakan kegaduhan.
Rumah ibadah harus dijaga kesuciannya dari penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme. Jangan sampai ada pihak-pihak memanfaatkannya untuk menciptakan kegaduhan.
"Ini harus disadari semua pihak. Jangan sampai masjid dimanfaatkan kelompok tertentu untuk melakukan dakwah negatif seperti hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kemenag RI, Muhammadiyah Amin dalam keterangannya, Jumat (22/2).
-
Kapan Masjid Raya Sumatra Barat diresmikan? Awal pembangunan masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama pada 21 Desember 2007 silam.
-
Kapan Masjid Quwwatul Islam diresmikan? Pada Selasa (10/10), Gubernur DIY Sri Sultan HB X meresmikan berdirinya Masjid Quwwatul Islam di Jalan Mataram No. 1, Suryatmajan, Danurejan, Kota Yogyakarta.
-
Kapan Masjid Baitul Makmur diresmikan? Bentuk dari kepala kubah masjid yang diresmikan tahun 1999 ini memiliki bentuk yang sama persis, sehingga menimbulkan kesan gaya arsitektur Timur Tengah yang begitu kental.
-
Bagaimana kerusakan pada masjid? Laporan dari Reuters menyebutkan sebagian dari Masjid Tinmel mengalami keruntuhan. Gambar-gambar yang beredar di internet menunjukkan dinding-dinding yang roboh, menara setengah roboh, dan tumpukan besar puing.
-
Kapan Masjid Istiqlal diresmikan? Pembangunan Masjid Istiqlal berlangsung selama 17 tahun sebelum akhirnya diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 22 Februari 1978, dengan pemasangan prasasti di area tangga pintu As-Salam.
-
Dimana Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman berada? Masjid Jami Sultan Syarif Abdurrahman merupakan masjid terbesar di Pontianak dan masjid yang pertama kali berdiri di Provinsi Kalimantan Barat.
Amin melanjutkan, akhir Oktober 2018 lalu keluar hasil survei Pengawas Perhimpunan Pengembangan Pesantren dan Masyarakat (P3M) tentang masjid terindikasi radikalisme. Survei itu menyasar 100 masjid di lingkungan pemerintah dan lembaga. Hasilnya 41 masjid terindikasi radikalisme. Dari situ, Kemenag mengundang P3M untuk memaparkan secara detail hasil survei itu, apalagi yang diteliti masjid pemerintahan.
Atas temuan itu, katanya, Kemenag mengirimkan surat ke setiap Sekretaris Kementerian atau Lembaga supaya menempatkan pengurus masjid yang berkompeten.
"Jangan dibiarkan begitu saja. Karena boleh jadi pengurus masjid yang rata-rata pensiunan kementerian tersebut justru mengundang penceramah yang malah memanfaatkan masjid untuk menyebarkan hal-hal negatif," tuturnya.
Belajar dari situ, pembinaan terhadap pengurus, remaja, dan jemaah masjid harus terus dilakukan. Sejauh ini, lanjut Amin, pihaknya selalu melakukan pembinaan tugas pengurus masjid. Selain itu, ia juga mengimbau agar para penceramah memegang teguh sembilan seruan menteri agama tentang ceramah di rumah ibadah.
"Pegang itu. Kalau misalnya ada penceramah menyampaikan hal terlarang, berikutnya jangan dipakai lagi," tegasnya.
Menurutnya, di tahun politik ini, pengurus dan jemaah masjid juga harus selektif dalam mengundang penceramah. "Jangan sampai masjid yang seharusnya sebagai tempat menebar kesejukan dan kedamaian, justru dijadikan tempat menebar fitnah dan adu domba," tandasnya.
Baca juga:
Cegah Bibit Radikalisme, Alasan DPR Atur Sekolah Agama Non Formal di RUU Pesantren
Singgung Garis Keras, Ma'ruf Amin Berkisah Ketika NU Kehilangan Sandal dan Masjid
Imam Besar Masjid Istiqlal: 80 Persen Website Islam Dikuasai Kelompok Radikal
Imam Besar Istiqlal: Kearifan Lokal Itu Penangkal Radikalisme
Cerita Eks Pentolan NII Rekrut Mahasiswa Cuma Butuh 20 Menit
Wapres JK Belum Tahu Ada ASN Terpapar Radikalisme dan Pro Khilafah