Ketua DPR Minta Pencarian Korban KMP Yunicee Terus Dilakukan
Puan meminta otoritas berwenang harus mencari tahu penyebab tenggelamnya KMP Yunicee tersebut. Evaluasi juga harus dilakukan untuk memperbaiki tata kelola angkutan kapal yang menjadi sarana transportasi masyarakat.
Ketua DPR RI Puan Maharani meminta otoritas terkait terus mencari penumpang korban tenggelamnya Kapal Feri Penyeberangan (KMP) Yunicee. Kapal itu dilaporkan tenggelam di perairan kawasan pelabuhan Gilimanuk, Bali, pada Selasa (29/6) malam.
"Kami berduka cita sedalam-dalamnya untuk para korban dan keluarga. Semoga para korban dan keluarganya diberi kekuatan untuk segera pulih dari luka dan duka," kata Puan, melalui pernyataannya, Rabu (30/6).
-
Kapan kapal itu tenggelam? Kapal yang berpenumpang 37 orang dan bermuatan ikan ini dikabarkan terbalik saat mengalami cuaca buruk di Perairan Selayar," ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Selasa (12/3).
-
Kapan kapal-kapal itu tenggelam? Kapal ini berasal dari pertengahan Dinasti Ming (1368-1644).
-
Kapan kapal Dinasti Ming tenggelam? Para arkeolog meyakini bangkai kedua kapal ini berasal dari periode yang berbeda dari Dinasti Ming, sekitar tahun 1368-1664.
-
Kapan kapal Uluburun tenggelam? Dengan usia sekitar 3.300 tahun, Uluburun tidak hanya menjadi contoh keterampilan teknik pembangunan kapal pada zamannya, tetapi juga menyimpan rahasia jaringan perdagangan global yang mengagumkan.
-
Kapan bangkai kapal itu diperkirakan tenggelam? Kapal berusia 3.300 tahun dan muatannya yang terdiri dari ratusan amphorae (bejana penyimpanan) yang masih utuh itu ditemukan di dasar laut Mediterania, seperti yang dilaporkan dalam siaran pers bersama hari ini dari Otoritas Purbakala Israel (IAA) dan Energean.
-
Kapan bangkai kapal tersebut tenggelam? Para arkeolog mengatakan, temuan unik ini berasal dari periode Romawi dan Mamluk sekitar 1.700 dan 600 tahun lalu.
"Saya meminta pencarian korban terus dilakukan," sambung politisi PDI Perjuangan tersebut.
Puan meminta otoritas berwenang harus mencari tahu penyebab tenggelamnya KMP Yunicee tersebut. Evaluasi juga harus dilakukan untuk memperbaiki tata kelola angkutan kapal yang menjadi sarana transportasi masyarakat.
Dia bilang, peraturan kelayakan kapal dan peraturan keselamatan kapal harus ditaati sepenuhnya. Serta memastikan Anak Buah Kapal (ABK) harus terlatih dengan baik saat menghadapi situasi darurat.
"Ke depannya transportasi di laut harus lebih aman dan nyaman, harus lebih siap pada antisipasi dan proses evakuasi penumpang jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ungkap mantan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan tersebut.
Untuk diketahui, KMP Yunicee yang hendak bersandar di Pelabuhan Gilimanuk terbalik dan tenggelam pada Selasa (29/6) sekitar pukul 19.20 WITA.
Menurut Kepala Basarnas Bali Gede Darmada, hingga Rabu (30/6/2021) pagi, dilaporkan 7 Orang tewas dan 6 lainnya masih dalam pencarian.
Data manifest KMP Yunicee ada sebanyak 41 penumpang, ABK 13 orang dan petugas kantin 3 orang. Namun hingga saat ini korban yang berhasil dievakuasi sebanyak 59 orang, baik dalam keadaan selamat maupun meninggal dunia.
Baca juga:
TNI Angkatan Laut Kerahkan 2 KRI untuk Evakuasi Korban KMP Yunicee
Muncul Arus Laut Berkecepatan 1 Meter per Detik saat KMP Yunicee Tenggelam
KMP Yunicee Tenggelam, 7 Meninggal dan 11 Masih Hilang
VIDEO: Momen Evakuasi Korban Kapal KMP Yunicee Tenggelam di Selat Bali
KRI Bantu Evakuasi KMP Yunice, TNI AL Temukan Life Craft
Fakta Terbaru Tenggelamnya Kapal Yunicee, 14 Orang Belum Ditemukan