Komplotan pelaku curanmor di Kampus diringkus polisi di Aceh
Dua orang pencuri dan penadah itu masih berstatus mahasiswa.
Pelaku pencurian yang sering beroperasi di kampus-kampus, bahkan sempat meresahkan mahasiswa di Aceh. Kini sudah berhasil diringkus oleh pihak kepolisian. Pelaku pencurian itu sebanyak dua orang dan satu orang penadah saat ini sudah diamankan di Polsek Kecamatan Syiah Kuala bersama dengan Barang Bukti (BB) 3 unit sepeda motor hasil curian.
Pelaku pencurian itu biasa beroperasi di tempat parkir kampus. Baik itu kampus Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) maupun Universitas Islam Negeri Ar Raniry (UIN Ar Raniry) Banda Aceh. Di mana selama ini mahasiswa sering mengeluhkan kerap kehilangan sepeda motornya di parkiran.
-
Apa yang dilakukan di Aceh saat Meugang? Mereka pastinya tidak ketinggalan untuk melaksanakan Meugang bersama keluarga, kerabat, bahkan yatim piatu. Tak hanya itu, hampir seluruh daerah Aceh menggelar tradisi tersebut sehingga sudah mengakar dalam masyarakatnya.
-
Dimana lokasi petani di Aceh yang sedang panen cengkih? Seorang petani menunjukkan segenggam cengkih atau cengkeh yang telah dipetik setelah panen di sebuah hutan di Lhoknga, Aceh, pada 30 Januari 2024.
-
Kapan cengkih menjadi komoditas unggulan di Aceh? Komoditas cengkih pernah berjaya dan menjadi komoditas unggulan di Aceh pada era 1980-an.
-
Kapan wabah Kolera menyerang Aceh? Aceh menjadi salah satu daerah yang terkena wabah virus pada saat Agresi Militer Belanda II.
-
Apa yang dikeramatkan oleh warga desa Cemoro? Pohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu.
-
Siapa Abu Bakar Aceh? Abu Bakar Aceh, seorang tokoh intelektual tersohor asal Aceh yang telah melahirkan banyak karya di bidang keagamaan, filsafat, dan kebudayaan.
Kapolsek Kecamatan Syiah Kuala, AKP Yusuf Hariadi pada media mengatakan, penangkapan ini bermula ketika ada seorang mahasiswa bernama Fajri hendak melaporkan kehilangan sepeda motor pada Polsek, Minggu (4/5). Akan tetapi, Fajri lupa membawa STNK dan foto kopi KTP, lalu Fajri pulang hendak mengambil itu.
Lalu, ketika Fajri hendak pulang ke rumah, ia melihat ada sepeda motornya parkir di sebuah toko yang tidak berapa jauh dari rumahnya di kawasan Ruko, Darussalam, Banda Aceh. Lantas dia langsung melaporkan temuan itu pada pihak kepolisian dan polisi langsung melakukan pengejaran pelaku pencurian itu.
"Awalnya pelaku itu sempat mau melarikan diri, tetapi kita kejar bersama warga dan kita berhasil tangkap tersangka itu," kata Kapolsek Syiah Kuala, AKP Yusuf Hariadi, saat ditemui di Mapolsek Syiah Kuala, Banda Aceh, Senin (5/5).
Dikatakannya, setelah ditangkap pelaku pertama yang berinisial AP (25), pihak kepolisian selanjutnya melakukan pengembangan. Karena menurut pengakuan AP, ada rekan dia lainnya yang juga ikut membantunya dalam setiap operasi pencurian. Maka polisi kembali mengejar rekannya dan berhasil diringkus di kawasan itu juga. "Berdasarkan keterangan dari AP, kita berhasil meringkus MZ (21) dan NS (23)," imbuhnya.
Katanya, MZ merupakan pelaku utama pencurian sepeda motor di kampus. Sedangkan NS merupakan seorang penadah hasil curian mereka. Dua orang pencuri dan penadah itu masih berstatus mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Banda Aceh. Total sepeda motor yang telah mereka curi sebanyak 15 unit.
Adapun jenis 15 sepeda motor yang telah berhasil dicuri itu adalah 3 unit Mio, Vario sebanyak 3 unit, Supra 125 sebanyak 6 unit, Supra fit sebanyak 1 unit, dan Honda Beat sebanyak 2 unit. Akan tetapi polisi baru berhasil menyita 3 unit sepeda motor.
Saat ini semua tersangka itu sudah mendekam di Mapolsek Syiah Kuala untuk diminta keterangan lebih lanjut. Mereka dikenakan pasal 363 KUHAP dengan ancaman hukuman minimal 5 tahun penjara. Sedangkan untuk seorang penadah dikenakan pasal 480 KUHP.
Baca juga:
Residivis curanmor bermodus ngamen ditangkap polisi
Di Bangkalan, pelaku curanmor ditembak polisi
Polisi sibuk urusi pemilu, pencurian marak di Kediri
Residivis setengah gila hobi curi motor untuk main PSK
Pencurian motor di Kediri terulang, pemain Persik jadi korban