Konvoi Lalu Lukai Warga dengan Celurit, Lima Remaja asal Ciseeng Bogor Ditangkap
Lima remaja ditangkap polisi seusai konvoi menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Mereka diringkus setelah menyerang dan melukai seorang pemuda dengan celurit.
Lima remaja ditangkap polisi seusai konvoi menggunakan sepeda motor sambil membawa senjata tajam di Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor. Mereka diringkus setelah menyerang dan melukai seorang pemuda dengan celurit.
"Mereka melakukan pengeroyokan dengan cara menyerang menggunakan senjata tajam jenis celurit. Motivasi mereka konvoi dan melakukan penyerangan untuk sekedar mencari identitas," kata Wakapolres Bogor Kompol Wisnu Utama Perdana, Rabu (5/10).
-
Bagaimana polisi menangani kasus pencabulan ini? Adapun barang bukti yang berhasil diamankan oleh polisi antara lain hasil "visum et repertum", satu helai celana panjang jenis kargo warna hitam, dan satu buah jepit berwarna pink. Akibat perbuatan tersebut, pelaku dijerat Pasal 82 Ayat (1) Undang-Undang (UU) Nomor 17 Tahun 2016 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak Juncto Pasal 76 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 15 tahun penjara dan atau Pasal 6 C Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Kekerasan Seksual dengan ancaman maksimal pidana penjara paling lama 12 tahun.
-
Bagaimana polisi melacak keberadaan Pegi Setiawan? Polisi menangkap PS (Pegi Setiawan) saat pulang bekerja sebagai kuli bangunan di kawasan Jl Kopo, Kota Bandung. Polisi sempat mengalami kesulitan saat melacak keberadaan Perong,” kata dia, Rabu (22/5) malam. “(Pegi selalu) berpindah tempat, di antaranya Cirebon dan Bandung,” Jules melanjutkan.
-
Kenapa pangkat polisi penting? Selain itu pangkat juga merupakan syarat mutlak yang perlu dimiliki oleh anggota Polri jika hendak mendapatkan amanat untuk mengemban jabatan tertentu.
-
Di negara mana saja penipuan ini terjadi? Menjangkiti Lebih dari 50 Negara Di Indonesia pun tak luput dari aksi penipuan ini. Selain Indonesia, ada lebih dari 50 negara yang warganya juga terdampak. Dari banyaknya negara yang terimbas, paling banyak menjadi sasaran adalah Inggris, Kanada, Singapura, Australia, Hong Kong, dan India.
-
Apa yang dilakukan penerus para jenderal polisi? Penerus Sang Jenderal Putra para Jenderal Polisi ini mengikuti jejak sang ayah.
-
Kapan kejadian penganiayaan tersebut terjadi? Pelaku insial H anak kandung korban, kejadian pengniayaan itu sudah lama, yakni pada Jumat 10 Mei 2024 sekira pukul 07.00 Wib. Tapi, videonya baru tersebar sekarang, makanya kami langsung gerak cepat ke rumah pelaku," kata Bery kepada merdeka.com.
Para pelaku masing-masing berinisial F (18), A (18), RDA (18), FF (17) dan MF (18). Menurut Wisnu, kelompok remaja mengatasnamakan geng motor Tanjakan Crew Ciseeng itu, mencari korban secara acak yang ditemuinya di jalan, kemudian ditinggal pergi begitu saja.
Pelaku Terancam 7 Tahun Penjara
Selain itu, aksi konvoi mereka juga mereka rekam dalam bentuk video, lalu disebarkan lewat media sosial. "Jadi memang motivasi mereka untuk menjadi tenar, tapi membahayakan orang lain," kata Wisnu.
Kelima remaja yang rata-rata berusia 18 tahun itu diketahui menyerang Gufron (17) pada 26 September 2022 sekitar pukul 21.00 WIB. Atas perbuatannya, para pelaku dijerat dengan Pasal 170 KUHP dan/atau Pasal 351 KUHP atas tindak pidana di muka umum bersama-sama melakukan kekerasan terhadap orang atau penganiayaan, dengan hukuman maksimal 7 tahun.
Sementara korban, saat ini masih dalam perawatan usai terkena sabetan celurit dari para pelaku.
(mdk/yan)