KPAID Catat 26 Kasus Kekerasan terhadap Anak di Bogor, 30 Persen Pelecehan Seksual
Jumlah kekerasan terhadap anak di Kota Bogor mencapai 26 kasus sejak Januari hingga Agustus 2021. Sekitar 30 persen di antaranya merupakan pelecehan seksual.
Jumlah kekerasan terhadap anak di Kota Bogor mencapai 26 kasus sejak Januari hingga Agustus 2021. Sekitar 30 persen di antaranya merupakan pelecehan seksual.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor mencatat, terdapat 8 kasus pelecehan seksual terhadap anak di Bogor. Kasus lainnya berupa kekerasan verbal dan nonverbal.
-
Apa saja bentuk kekerasan seksual yang bisa dialami anak? Bentuk kekerasan seksualnya pun bermacam-macam. Korban dapat mengalami tiga jenis kekerasan yang berbeda yakni melalui dilakukannya kekerasan fisik, secara ucapan (verbal) dan non-verbal.
-
Siapa yang dituduh melakukan tindakan pelecehan seksual terhadap anak kandungnya? Ali Arwin mantan calon legislatif Padang Pariaman dari PBB yang ditangkap polisi akibat melakukan pemerkosaan terhadap anak kandungnya sejak 2020 dan hingga melahirkan.
-
Kapan edukasi seksual penting diberikan kepada anak? Edukasi seksual merupakan topik yang penting dalam pengembangan anak-anak, terutama saat mereka memasuki masa remaja.
-
Siapa yang berperan penting dalam mencegah kekerasan seksual pada anak? Peran orang tua sangat besar dalam hal ini, seperti yang diungkapkan oleh Anggota Satgas Perlindungan Anak PP IDAI, Prof. Dr. dr. Meita Dhamayanti, Sp.A(K), M.Kes dalam diskusi daring beberapa waktu lalu dilansir dari Antara. “Peran orang tua sangat besar, jadilah pendengar yang baik, usahakan jadi sahabat anak.
-
Apa saja jenis kecerdasan yang dimiliki anak? Kecerdasan pada anak memiliki bentuk yang berbeda-beda satu sama lain. Ketahui sejumlah jenis kecerdasan pada anak.
-
Dimana kekerasan pada anak dilarang? Banyak negara telah mengesahkan undang-undang yang melarang kekerasan terhadap anak.
"Bisa dikatakan 30 persen kekerasan anak di Kota Bogor sepanjang tahun ini adalah pelecehan seksual," jelas Ketua KPAID Kota Bogor Dudih Syiarudin, Selasa (13/9).
Kata dia, kasus kekerasan anak di Kota Bogor tidak pernah hilang sepenuhnya, justru berpotensi mengalami peningkatan. Hal ini harus menjadi perhatian Pemkot Bogor.
Menurutnya, efek dari pandemi Covid-19 tidak bisa dilepaskan begitu saja dari fenomena ini. "Masa pandemi ini kan membuat aktivitas banyak yang terpusat di rumah masing-masing, yang akhirnya berdampak pada beberapa kekerasan verbal. Karena mungkin orang tua capek, ngurus kerjaan, ngurus anak, ngurus tugasnya anak. Karena orang tua kini memiliki peran ganda," katanya.
Baca juga:
Polisi akan Autopsi Kakak Bocah yang Matanya Dicungkil Orang Tua
Tersinggung, Buruh Kebun Sawit di Indragiri Hulu Mutilasi Bocah 13 Tahun
LPSK Tawarkan Perlindungan Paman dan Bocah di Gowa yang Dicungkil Matanya
Orang Tua di Gowa Cungkil Mata Anaknya Diduga karena Berhalusinasi
Kemen PPPA Kecam Kekerasan Orang Tua ke Anak Untuk Pesugihan
Gubernur Sulsel Kirim Dokter Cek Kondisi Bocah yang Matanya Dicungkil Orang Tua