Kronologi Kasus Ibu Bunuh Dua Anak Kandung di Kediri, Gelagat Pelaku saat Ditangkap Tak Normal
Polisi menangani kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang ibu kepada dua anaknya di Kediri, Jawa Timur.
Polisi menangani kasus pembunuhan yang diduga dilakukan seorang ibu kepada dua anaknya di Kediri, Jawa Timur. Kedua anak korban bernama Muhammad Balya (14) dan Binti (7) meninggal dunia dengan luka di bagian kepala.
Polisi mendapatkan informasi soal tindakan penganiayaan berat hingga korban meninggal dunia tersebut pada Selasa pagi sekitar jam 04.00 WIB. Sejumlah anggota polisi kemudian mendatangi lokasi kejadian dan mengamankan terduga pelaku penganiayaan.
- Kronologi Polisi di Garut Ketahuan Tiduri Istri Orang Berujung Terancam Dipecat
- Kronologi Kasus Anak Dibunuh Ibu Tiri di Pontianak, Jasad Dimasukan ke Karung
- Kronologi Kebakaran Hebat Ruko di Riau Tewaskan Satu Keluarga Termasuk Bayi
- Kronologi Terungkapnya Kasus Ibu Bunuh Anak Kandung di Bekasi, Tusuk hingga 20 Kali
"Anggota ke lokasi dan olah tempat kejadian perkara (TKP). Saat ini, korban di RS Bhayangkara untuk dilakukan autopsi. Terduga pelaku serta saksi dibawa ke Polres Kediri Kota untuk pendalaman, memberikan keterangan yang diperlukan," kata Kapolsek Kediri Kota Kompol Ridwan Sahara dilansir Antara, Selasa (9/3)
Kasus pembunuhan tersebut terungkap berawal dari suami terduga pelaku yang mendengar suara rintihan anak korban. Saat kejadian, suami terduga pelaku, Muhammad Zakaria dan kedua anaknya sedang tidur. Secara tiba-tiba istri korban, yakni ID, melakukan penganiayaan kepada kedua anaknya.
Suami korban yang mendengar rintihan anaknya langsung bangun dan kaget melihat istrinya membawa parang. Kemudian Zakaria mengamankan istrinya dan menghubungi keluarga serta RT dan polisi.
"Kondisi korban ini terluka parah. Dini hari itu langsung melakukan (penganiayaan) ke anak-anaknya tanpa diketahui suaminya. (Luka) di bagian kepala dan anggota tubuh lainnya, tetapi yang parah luka di kepala," katanya.
Ridwan menambahkan kondisi rumah pelaku juga memprihatinkan. Hanya ada satu kasur dan mereka bersama-sama tidur di tempat tersebut.
Hingga kini, rumah yang bersangkutan sudah diberi garis polisi. Petugas kepolisian masih melakukan pemeriksaan terkait kondisi psikologis korban yang disebut tetangga terkadang sering marah.
Ekspresi Ibu usai Bunuh Anak
Sementara itu, Ketua RT 01 RW 06, Kelurahan Manisrenggo, Kota Kediri, Suparmanto menjelaskan bahwa ID terkadang seperti mengalami depresi, kondisinya tidak normal, kadang sehat tetapi terkadang juga depresi. Dia juga kaget dengan kejadian ini dan melihat langsung kondisi di lokasi kejadian, termasuk dua anak yang menjadi korban.
Suparmanto juga menemui Muhammad Zakaria yang saat itu sudah membawa istrinya ID keluar rumah. Saat itu, bahkan ID sempat menyalami dirinya dan meminta maaf.
"Pelaku diamankan diam saja. Sempat bersalaman juga, tetapi wajahnya cemberut," kata Suparmanto.
Tetangga pelaku mengatakan anak korban selama ini dikenal sangat cerdas. Bahkan, anak pertama juga ikut olahraga pencak silat Pagar Nusa.
"Anak yang pertama itu seumuran dengan anak saya, anggota Pagar Nusa di sini, latihannya sering di depan mushala. Suaranya juga bagus, pintar," kata Zainal, tetangga pelaku yang juga Ketua Pagar Nusa Ranting Manisrenggo, Kota Kediri itu.
Gelagat Pelaku Tidak Normal
Ibu korban memang dikenal bersikap agak tidak normal, sering curiga dengan orang lain dan marah-marah. Para tetangga juga sudah bersepakat meminta agar suami pelaku memeriksakan kondisi kejiwaan ID. Namun, hingga hari saran itu belum dilakukan.
"Sepertinya belum pernah dirawat. Beberapa waktu lalu dari masyarakat meminta agar diperiksakan (kesehatan terduga pelaku) karena sering berburuk sangka kepada orang-orang, bingung, marah. Tapi kadang normal, jadi fluktuatif tidak permanen (marah-marah)," kata dia.
Sementara itu, para tetangga masih terus berdatangan ke rumah terduga pelaku. Mereka juga sekaligus takziah ke rumah mertua pelaku yang lokasinya tak jauh dari rumah duka.