Kronologi Lengkap Aksi Perundungan Suporter Persib Bandung di Solo, Berawal dari Dendam
Satreskrim Polresta Surakarta berhasil mengungkap kasus dugaan perundungan terhadap suporter Persib Bandung usai mengamankan 2 orang pelaku
Satreskrim Polresta Surakarta berhasil mengungkap kasus dugaan perundungan terhadap suporter Persib Bandung usai mengamankan 2 orang pelaku
- Kronologi Lengkap Santri Tewas Usai Dilempar Kayu Berpaku oleh Ustaznya di Pondok Pesantren
- Kronologi Lengkap Kerusuhan Suporter Pasca Pertandingan Persib Lawan Persija Hingga Menyerbu Lapangan, Ternyata ini Penyebabnya
- Kronologi Lengkap Santri di Sukoharjo Tewas Usai Dianiaya Kakak Kelas Gara-Gara Rokok
- Kronologi Lengkap Terungkapnya Pembunuhan dan Mutilasi di Garut
Kronologi Lengkap Aksi Perundungan Suporter Persib Bandung di Solo, Berawal dari Dendam
Satreskrim Polresta Surakarta berhasil mengungkap kasus dugaan perundungan terhadap suporter Persib Bandung usai mengamankan 2 orang pelaku, Sabtu (4/5/2024) sore.
Kedua pelaku bernisial HSA (28) warga Pucangsawit, Jebres, Solo dan IEP (40) warga Sangkrah Pasarkliwon Solo.
Sedangkan, korban diketahui bernama Muhammad Riski Alfikri, warga Cekiting Barat RT 003 RW. 002 Ciketingudik, Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Kasat Reskrim Polresta Surakarta Kompol Ismanto Yuwono mewakili Kapolresta Surakarta Kombes Iwan Saktiadi mengatakan, motif para pelaku perundungan adalah karena dendam atau sakit hati, sehingga mereka membalas dengan cara mencukur alis dan rambut korban.
"Intinya pelaku 2 orang, dengan motif sakit hati (balas dendam). Karena waktu Persis Solo main di Bandung, suporter kita tidak ada tanggapan yang baik di sana,"
kata Kompol Ismanto saat konferensi pers, di Mapolresta Surakarta, Sabtu (4/5) malam.
merdeka.com
Terkait kronologi kejadian, mantan Kapolsek Laweyan Solo itu mengungkapkan awalnya pelaku HSA kedatangan teman suporter dari Semarang yang akan mengikuti turnamen Bilyard di daerah Solo.
Setelah selesai turnamen selanjutnya HSA dan IEP menjamu teman suporter dari Semarang tersebut dengan minum minuman keras di rumah dari HSA.
"Selanjutnya setelah mulai larut malam datang seorang yang bernama Farhan bersama dengan temanya membawa 7 orang yang diduga suporter dari Bandung. Pada saat itu HSA langsung mengecek suporter dengan meminta agar supaya mengeluarkan KTP. Dan didapati 6 dari 7 orang tersebut adalah KTP Klaten," kata Kompol Ismanto.
Selanjutnya, kata Kasatreskrim, oleh HSA keenam orang disuruh untuk menepi dan duduk.
Setelah itu ada 1 orang yang kedapatan ber KTP Bekasi. Yang mana lokasinya dianggap berdekatan dengan Bandung.
"Kemudian dari situ mulai terdapat aksi perbuatan yang tidak menyenangkan yang dikakukan oleh kedua terduga pelaku dengan cara memotong rambut dengan menggunakan gunting oleh IEP dan mencukur alis dengan menggunakan pisau cukur HSA," ungkapnya.
Lanjut Ismanto, setelah kejadian tersebut korban dikembalikan kepada Farhan agar diajak kembali bersama dengan 6 orang lainya.
Selanjutnya korban pergi bersama Farhan dengan menaiki sepeda motor.
"Setelah dilakukan pemeriksaan kepada terduga pelaku bahwa motif mereka melakukan perbuatan tersebut adalah karena ada rasa tidak terima ketika saat melakukan away mendukung tim Persis Solo ke Bandung. Kendaraan yang mereka tumpangi selalu pecah kaca akibat lemparan batu," jelas dia.
Sehingga, lanjut Ismanto, pada saat menemukan salah sayu suporter dari Jawa Barat dilakukan hal tersebut di Solo sebagai bentuk balas dendam.
Sebelumnya diberitakan, sebuah video berdurasi 1 menit 29 detik viral di sosial media. Seorang pemuda diduga suporter Persib Bandung terlihat pasrah dan terdiam saat alis dan rambutnya dicukur oleh seorang pemuda lainnya yang diduga fans Persis Solo.
Saat mencukur alis dan rambut pelaku yang bertelanjang baju dan sejumlah temannya berulangkali menyanyikan lagu layaknya suporter sepakbola.
"Ayo ayo Persib Bandung, bikin malu Persis Solo. Besok kalau lihat di Manahan biar bolanya kelihatan. Kalau David Da Silva mencetak gol, bilang 'Vid, saya juga plontos tapi alisnya'. Kalau si Solo itu nggak ada kekerasan, Solo itu orangnya lucu lucu banyak hutang semua. Jangan sekali sekali bikin masalah sama Solo," ucap pemuda pelaku perundungan.
Sementara sejumlah teman pelaku yang tak terlihat di video ikut bersuara dan menyebut aksi cukur rambut ini sebagai kenang-kenangan dari Solo.
"Kenangan, kalau dari Solo kenangannya apa ? Alis hilang. Rambut potong gundul. Kalau saya kenangan dari Bandung ini lho," katanya.