Kronologi Mahasiswi UIN Palembang Ditemukan Tewas, Ada Bekas Darah dan Buih di Mulut & Hidung
Korban pertama kali ditemukan kekasihnya yang datang ke indekos karena curiga teleponnya tak kunjung diangkat.
Kronologi Mahasiswi UIN Palembang Ditemukan Tewas, Ada Bekas Darah dan Buih di Mulut & Hidung
Warga di Sekip Jaya, Kemuning, Palembang, gempar dengan kematian seorang mahasiswi di indekos, AM (20). Polisi masih menyelidiki kasusnya meski dokter forensik telah mengungkap penyebab kematiannya.
- Kronologi Penangkapan Wanita Racuni Adik Ipar di Palembang, Pelaku Ditemukan Linglung Sembari Gendong Anak
- Kronologi Mahasiswi Trunojoyo Surabaya Tewas di Tangan Pacar, Dibacok Berkali-kali karena Minta Dinikahi
- Kronologi Pegawai Diduga Lecehkan Mahasiswa Baru di Indekos, UIN Raden Fatah Palembang Beri Penjelasan
- Kronologi Pembunuhan Mahasiswi di Depok, Berawal dari Pelaku Memaksa Hubungan Intim dengan Korban
Korban pertama kali ditemukan oleh pacarnya saat main di indekos dekat kampusnya di Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang. Saksi curiga karena ponsel korban tak dapat lagi dihubungi meski beberapa saat sebelumnya sempat video call.
Lantaran pintu kamar terkunci, saksi meminjam kunci cadangan dari pemilik indekos. Saksi berteriak menyaksikan pacarnya terkapar dengan kondisi wajah dipenuhi darah.
Warga berkerumun di TKP untuk melihat apa yang terjadi. Saat dicek, korban sudah meninggal dunia sehingga langsung dibawa polisi ke rumah sakit untuk keperluan visum atau autopsi.
"Pagi tadi masih video call sama pacarnya, habis itu tak bisa dihubungi lagi. Makanya pacarnya datang untuk memastikan, ternyata sudah meninggal dunia," kata teman indekos korban, YN (20), Kamis (26/9).
YN menyebut tidak ada kejadian aneh sebelum korban ditemukan. Kesehariannya biasa saja dan hanya disibukkan kuliah atau mengobrol bersama teman-teman indekos.
"Tidak ada yang aneh-aneh, cuma bingung kenapa kamarnya terkunci dari dalam," kata YN.
Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Yunar Hotma Parulian Sirait mengungkapkan, pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab kematiannya. Saksi-saksi dimintai keterangan, termasuk pacarnya yang merupakan orang pertama kali menemukan korban.
"Masih lidik, nanti akan disampaikan setelah hasilnya diketahui," kata Yunar.
Dokter forensik RS Bhayangkara Mohammad Hasan Palembang Indra Nasution menyebut hasil visum diketahui tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hanya saja dibenarkan adanya darah, buih, dan bekuan darah yang keluar dari mulut.
Dari hasil itu dipastikan korban tewas akibat sakit. Ciri-ciri darah dan buih serta bekuan darah dari mulut atau hidung biasanya akibat penyakit pernafasan yang diidap korban.
"Indikasinya penyakit di pernafasan seperti TB paru, kalau orang yang sakit itu biasanya keluar darah banyak sekali jika tidak mendapat pertolongan, " kata Indra.
Kemungkinan, sambung Indra, korban terjatuh akibat penyakitnya kambuh. Nyawanya tak dapat diselamatkan apalagi tanpa pertolongan.
"Begitu jatuh tidak langsung meninggal. Dia kemungkinan meninggalnya di bawah enam jam sebelum ditemukan karena kaku badannya masih bisa dilawan," kata Indra.